Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cengkeh

- Januari 10, 2018

Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cengkeh

 
PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CENGKEH
HAMA TANAMAN CENGKEH
Penggerek Batang
Penggerek batang mulai menyerang pada tanaman cengkeh berumur 4–8 tahun ke atas (pada biasanya mulai tanaman berbunga).
Pada sebelah bawah batang keluar air kotor serta kayu gerekan dari lubang gerekan yng menyerupai tahi gergaji.
Jenis penggerek batang cengkeh :
Nothopeus hemipterus Oliv.
Nothopeus fasciatipennis Watt.
Hexamitodera semivelutina Hell.
Nothopeus hemipterus Oliv. adalah penggerek batang serta ranting
Nothopeus fasciatipennis Watt adalah penggerek batang melingkar yng mempercepat kematian pohon lantaran yng dilingkari bukan cuma bagian kulit namun pula kambiumnya.
Penggerek umumnya meletakkan telur pada bagian celah-celah kulit batang dekat permukaan tanah.
Telur-telur ini lantas menetas timbul larva yng masuk ke dalam kulit batang lantas sesudah membesar.
Tips pengendalian :
Pengendalian di lakukan yang dengannya menutup lubang yang dengannya pasak bambu sepanjang ±10 cm.
Pasak ini setiap 2 minggu sekali Perlu dipukuli lagi ujungnya supaya menutup lubang gerekan rapat-rapat.
Tiap lubang baru Perlu selalu diberi pasak.
Bila tersedia ke dalam lubang dimasukkan kapas yng dibasahi yang dengannya insektisida sistemik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan penggerek di dalamnya.
Rayap
Rayap kebanykan menyerang pada tanaman muda yng baru ditanam (2-3 tahun) serta tanaman-tanaman yng tidak lebih sehat serta pula dipersemaian.
Gejala serangan tanaman layu secara keseluruhan, daun mengering tak rontok serta bila digali hingga 10 cm di bawah permukaan tanah akan tampak bekas serangan rayap.
Serangan rayap adalah serangan sekunder, serangan primer umumnya penyebabnya yaitu pembusukan akar semisal serangan jamur akar (Pythium ataupun Rhizoctonia), tanahnya becek, dll.
Pada waktu membuat/memperlebar petakan Perlu diperhatikan tanah yng galian jangan diletakkan pada tanaman cengkeh lantaran bila tanah galiannya baik serta yng terkubur cuma beberapa centimeter saja tak bermasalah namun andai hingga 10 cm ataupun lebih serta tanahnya tidak bagus maka timbul keadaan yng anaerob serta perakaran menjadi busuk lantaran keracunan gas CO, SO2 serta lain-lainnya.
Tips pengendalian :
Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam agar bisa diberi diberi afval tembakau dari pabrik rokok yng sudah tercampur yang dengannya cengkeh.
Debu afval tembakau selain memiliki kandungan nicotine serta minyak cengkeh pula bisa menjadi humus selain bisa mematikan rayap.
Uret Melolontha
Rayap umumnya merusak kulit akar tunggang mulai dari permukaan tanah hingga beberapa cm ke dalam tanah yng memicu dedaunan layu tiba-tiba serta menyeluruh.
Sedangkan uret kebanykan menyerang pada bagian akar samping serta bila serangan serentak daunnya menguning serta layu lantas kering serta mati.
Serangan tanaman cengkeh oleh uret tak memicu kematian tanaman secara tiba-tiba semisal serangan rayap.
Kumbang dari ordo Coleoptera bertelur yng dimasukkan ke dalam tanah serta larvanya hidup di dalam tanah serta merusak akar tanaman muda cengkeh.
Serangan uret ini paling tidak sedikit pada kebun-kebun yng dekat yang dengannya hutan lantaran pada fase kumbang senang daun muda/tua dari pohon puspa (Schima Noronhae REINW).
Tips pengendalian :
Uret Melolontha Amat susah dikendalikan lantaran umumnya bersembunyi di ketiak-ketiak akar besar persis di bawah pohon ataupun akar tunggang dimana yng dimakan merupakan kulit akar hingga leher akar.
Pengendalian di lakukan yang dengannya menyiram insektisida/afval tembakau pada tiap-tiap pohon cengkeh yng larutannya lebih pekat pada pangkal batang (sebaiknya tanah-tanah pada pangkal batang dibuka dahulu).
Tips lain yang dengannya mempergunakan insektisida sistemik yng dimasukkan yang dengannya tips suntik ataupun infus ke dalam tanaman.
Tips yng lebih praktis umumnya menjelang Bulan September–Oktober umumnya kumbang ini keluar serta tanah pada bokoran ataupun petakan cengkeh dibersihkan dari mulsa yng mampu dijadikan tempat bertelur serta menjadi bahan makanan uret yng masih muda.
Kutu Hijau (Coccus viridis Gr.)
Kutu hijau menghisap cairan pucuk-pucuk ranting cengkeh baik masih muda ataupun yng dewasa.
Umumnya hidup bersimbiose yang dengannya semut gramang lantaran kutu hijau mengeluarkan zat gula yng disenangi oleh semut serta kotoran dari semut yang telah di sebutkan menempel pada daun-daun yng memicu penyakit embun jelaga yng mengganggu proses asimilasi menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, bunganya kecil-kecil serta gampang rontok.
Tips pengendalian :
Yang dengannya pelestarian musuh alami kumbang helem serta jamur Verticilum bisa menekan pertumbuhan kutu hijau.
Pemakaian pestisida ASM (Air Sabun Minyak) secara terus menerus bisa mematikan kutu hijau menjadikan semut serta embun jelaga bisa dikendalikan.
Pengendalian kutu hijau bisa di lakukan yang dengannya pestisida kimia diazinon, sedangkan embun jelaga bisa disemprot yang dengannya kapur sirih/kapur kembang (10 liter air dicampur yang dengannya ¼ kg kapur)
Ulat Siwur
Dinamakan ulat siwur lantaran kepalanya (bagian dari punggung ulat) yng membesar berbentuk lingkaran dan tubuh yng memanjang menyerupai siwur.
Yng dimakan merupakan bagian pucuk serta daun muda cengkeh hingga gundul.
Tips pengendalian :
Meskipun kepala ulat tampaknya tahan namun penyemprotan yang dengannya pestisida berulang-ulang bisa menghentikan serangan eksplosif dari ulat ini.
Pohon-pohon yng terserang sebaiknya diberi pupuk ekstra (pupuk daun) semisal gandasil, wuxal, dll.
PENYAKIT TANAMAN CENGKEH
Penyakit Mati Ranting (Die Back )
Gejala :
Daun berwarna kekuning-kuningan, tampak layu lantas berguguran menjadikan ujung ranting tampak gundul.
Kematian daun serta ranting mulai dari ujung ranting di bawah puncak pohon terus menjalar hingga ke batang.
Penyebab :
Lantaran kekurangan hara/kehabisan hara sesudah panen “tahun besar “ tanpa pemeliharaan yng cukup.
Pengendalian :
Menjelang “tahun besar“ yng telah bisa dilihat pada Bulan Januari – Februari kelebatan bakal bunga, pemupukan NPK serta pupuk organik Perlu diulang di Bulan Januari paling lambat Maret.
Sebulan sebelum panen butuh dipupuk urea bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat keluarnya serung baru sesudah habis pemetikan.
Ditengah-tengah musim panen pohon-pohon yng lebat butuh diberi pupuk daun seminggu sekali selama 5 – 6 kali.
Serangan cendawan akar :
Ganoderma sp (Akar Merah), Rosellinia sp danFomes lignosus.
Pengendalian :
Tak menanam di tempat-tempat bekas serangan penyakit cendawan.
Bila ingin menanam butuh perlakuan sterilisasi tempat penanaman yang dengannya tips membuat saluran isolasi sedalam 1- 1,5 m lantas tempat penanaman dibuat lubang diberi kapur serta didiamkan selama 1 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan spora jamur yng tertinggal.
Sebelum menanam pergunakan pupuk organik yng dicampur yang dengannya JamurTricoderma sp bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan serangan penyakit jamur akar.
Perakaran yng tertimbun tanah terlalu dalam (lebih dari 5 cm), lebih-lebih bila tertimbun tanah liat.
Keadaan ini memicu kondisi anaerob dalam tanah yng memicu timbulnya gas beracun bagi tanaman semisal CO, SO2 yng memicu busuknya akar.
Pengendalian :
Bila belum terlalu parah mampu diatasi yang dengannya mengeruk tanah timbunan hingga tampak perakaran halus serta tanah timbunan yng liat dijauhkan dari pohon lantas tanah disekitar batang digemburkan diberi pupuk organik serta bila sudah tampak sembuh baru diberi pupuk an organik.
Perakaran yng tak bisa menembus lapisan padas, tanah liat ataupun tanah berwarna kuning (yellow podsolic).
Pada umur 3-5 tahun umumnya tampak gejala mati ranting.
Pengendalian :
Pengendalian memerlukan biaya yng tinggi lantaran butuh mengeluarkan tanah padas, tanah liat ataupun tanah berwarna kuning serta diisi kembali yang dengannya tanah yng gembur serta subur.
Disarankan agar bisa tak menanam tanaman pada tanah yng tak bisa ditembus akar tanaman.
Serangan cendawan Exobasidium spec.
Dimana sekilas semisal penyakit panu yng suit bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikelupas namun cendawan Exobasidium spec. gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikelupas.
Pengendalian :
Pengendalian yng ramah lingkungan yang dengannya tips mengelupas serangan jamur bila serangan masih tidak banyak.
Andai sudah meluas butuh mempergunakan fungisida.
Penyakit Mati Bujang / Mati Gadis
Gejala :
Gejala yng tampak yang dengannya jatuhnya daun mulai dari puncak lantas meluas ke bawah pohon yng menghasilkan tajuk menjadi hampir gundul serta menjadi berwarna kelabu lantaran yng tampak warna ranting-ranting.
Daun yng tertinggal berwarna hijau suram, kadang-kadang kuning, tidak sedikit layu.
Proses penyakit ini lamanya 2 – 3 tahun sebelum pohon-pohon yng diserang mati.
Penyebab :
Penyebab utama merupakan keadaan tanah yng tak cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman cengkeh yakni tanah-tanah yng drainase-nya tidak bagus, adanya lapisan tanah pada yng dangkal yng tak bisa meresapkan air ataupun adanya lapisan tanah liat yng memicu tanah selalu becek dimusim hujan serta kering/membelah di musim kemarau.
Sesudah ”tahun besar” dimana pembungaan yng lebat tanaman tak bisa memulihkan kondisi ditambah serangan cendawan, bakteri serta penggerek bisa mempercepat matinya pohon.
Pengendalian :
Penyakit mati bujang/mati gadis bisa dihindari yang dengannya memilih tanah yng cocok yaiti berstruktur baik (gembur) dalamnya hingga beberapa meter, tak berpadas serta/ataupun berlapis tanah liat, bukan tanah pasir/berpasir yng gampang kehilangan air.
Tanaman yng belum lanjut terserang bisa ditolong yang dengannya membuat rorak sedalam 1 meter ataupun lebih yang dengannya jarak 6 – 8 meter dari batang ataupun membuat saluran memanjang pendapat dari kontur tanah yang dengannya ukuran lebar 1,5 m serta dalam 1,5 m.
Tanah disekitar batang digemburkan serta diberi pupuk organik.
Pemakaian pupuk an organik cuma diberikan bila pohon telah sembuh.
Mati Kekeringan
Mati kekeringan kebanykan melanda cengkeh-cengkeh muda umur 1-4 tahun.
Pengendalian :
Pemasangan peteduh, mulsa serta kalau memungkinkan penyiraman yng jenuh pada musim kemarau bisa menghindari mati kekeringan.
Bercak Daun
Penyebab : Cendawan Gloeosporium .
Cendawan Cylindrocladium.
Gejala :
Gejala becak daun akibat serangan cendawan
Gloeosporium :
Timbul bercak-bercak berwarna kuning coklat pada daun agak tua.
Serangan umumnya timbul tiba-tiba serta meluas sesudah angin kencang yng memicu luka-luka.
Gejala bercak daun akibat serangan cendawan
Cylindrocladium :
Timbul bercak-bercak berwarna merah ataupun merah cokelat yang dengannya bagian tengahnya berwarna putih serta pinggir becak berwarna merah.
Serangan umumnya pada musim penghujan serta peneduh yng rapat.
Serangan Cylindrocladium lebih cepat dibandingkan serangan Gloeosporium.
Serangan pula terdapat pada pucuk serta tangkai batang.
Daun yng sudah terserang Cylindrocladium lebih gampang diserang oleh Gloeosporium.
Pengendalian :
a.Mengurangi peneduh pada musim penghujan.
b.Pemberian pupuk yng mempunyai unsur K (pupuk NPK ataupun KCl).
Busuk Akar
Penyebab :
Cendawan Pythium.
Cendawan Rhizoctonia.
Cendawan Phytopthora.
Gejala :
Penyakit ini tidak sedikit timbul dipersemaian, sewaktu-waktu pula timbul dipertanaman.
Daun-daun mulai berwarna kekuning-kuningan lantas layu seluruhnya serta kering.
Seringkali mati tiba-tiba lantaran diikuti oleh serangan rayap.
Sebenarnya rayap adalah serangan sekunder dimana penyakit busuk akar memicu tanaman lemah membuat mudah rayap bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyerang.
Pengendalian :
Penyakit ini bisa dihindari yang dengannya membuat drainasi yng baik.
Sebaiknya tak menanam di tempat-tempat bekas serangan penyakit cendawan.
Bila ingin menanam butuh perlakuan sterilisasi tempat penanaman yang dengannya tips membuat saluran isolasi sedalam 1- 1,5 m lantas tempat penanaman dibuat lubang diberi kapur serta didiamkan selama 1 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan spora jamur yng tertinggal.
Sebelum menanam pergunakan pupuk Bioboost bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan serangan penyakit busuk akar.
Penyakit Panu
Penyebab :
Simbiosis dari algae serta cendawan.
Gejala :
Timbul becak-becak berwarna putih kelabu yng menempel di atas kulit cabang/ranting.
Bila telah menutupi ketiak ranting maka ranting gampang sekali patah bila di kenai angin.
Meskipun tampak cuma menempel cabang serta ranting yng memicu kematian ranting-ranting kecil pula mengganggu pertumbuhan pohon cengkeh.
Pengendalian :
Disarankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyemprot yang dengannya larutan kapur kembang 2% bagi atau bisa juga dikatakan untuk cabang/ranting yng kecil.
Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk batang/cabang yng besar-besar dipulas yang dengannya larutan kapur kembang ataupun kapur tembok 5%.

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/05/pengenalan-hama-dan-penyakit-tanaman.html.

Seputar Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cengkeh

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cengkeh