Cara Tradisional Mengawetkan Bambu

- Maret 11, 2018

Cara Tradisional Mengawetkan Bambu

 

Bagaimana tatacara mengawetkan bambu secara tradisional? Menjadi bahan bangunan, bambu adalah material alami yng memiliki karakteristik organik. Rata-rata daya tahan bambu mampu mencapai tidak lebih dari 3 tahun lantaran tidak sedikit memiliki kandungan zat gula tanpa disertai adanya unsur toksik. Bambu yng mengalami kerusakan akan menghasilkan kekuatan, kegunaan, serta nilainya menurun drastis.
Satu dari sekian banyaknya metode yng bisa di tempuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperpanjang daya tahan bambu menjadi bahan bangunan adalah pengawetan. Proses ini sanggup menunda serta menahan terjadinya kerusakan bambu menjadikan kekuatan strukturnya bakal lebih stabil. Ada kalanya pengawetan pula di lakukan yang dengannya tujuan menaikan nilai estetika serta tingkat ketahanan bambu terhadap api.
Beberapa faktor yng butuh diperhatikan selama berlangsungnya proses pengawetan di antaranya kondisi bambu yang telah di sebutkan, apakah basah ataupun kering. Bagaimana juga wujud bambu yng akan diawetkan, apakah masih utuh, berupa bilah-bilah, ataupun telah dalam bentuk kerajinan? Tinjau pula bambu yng sudah diawetkan nantinya bakal dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung struktur bangunan ataupun pun tak. Selain itu, faktor jumlah kebutuhan serta faktor skala pengawetan pun wajib diperhitungkan.
Indonesia telah lama mengenal teknik pengawetan bambu secara tradisional mengingat material ini ramai sekali dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan rumah istiadat. Malah metode ini pun lumrah dikerjakan turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Penasaran bagaimanakah proses pengawetan yang telah di sebutkan dilaksanakan?
Perendaman di Air
Bambu yng direndam selama kurun waktu tertentu akan menaikan daya kekokohannya. Proses ini umumnya di lakukan di parit, kolam, sungai, sawah, ataupun laut serta berlangsung selama 3-4 bulan. Makin lama bambu direndam, maka kualitasnya pun bakal makin membaik. Walaupun metode pelaksanaannya Amat simpel, akan tetapi kelemahan mengawetkan bambu yang dengannya perendaman adalah lamanya waktu yng diharapkan serta munculnya bau tidak sedap yng Amat menyengat pada hasil perendaman bambu.
Pengasapan Secara Alami
Secara tradisional, bambu pula mampu diawetkan melalui proses pengasapan. Tatacaranya gampang sekali, bambu cukup diletakkan di langit-langit pada suatu ruangan yng cukup berasap, misalnya dapur. Seiring berjalannya waktu, tingkat kelembaban bambu yang telah di sebutkan akan berkurang secara perlahan-lahan. Yang dengannya demikian, potensi kerusakan bambu akibat proses biologis bisa dihindari. Tatkala ini, beberapa negara maju semisal Amerika Serikat serta Jepang telah mengembangkan metode pengasapan bambu mempergunakan perlengkapan yng modern menjadikan lebih efektif serta efisien.
Penebangan Waktu Tertentu
Pendapat dari kepercayaan, menebang bambu pada waktu-waktu tertentu bisa menaikan daya tahannya. Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat suku jawa serta sunda yakin sebaiknya bambu ditebang pada mongso kesembilan/bulan maret. Proses ini pula Perlu dikerjakan pada tatkala menjelang subuh. Keyakinan lain-lainnya, pohon bambu ditebang disaat tengah bulan purnama supaya nantinya tak diganggu oleh hama.
Pemanggangan yang dengannya Tungku
Dasarnya memang, metode pemanggangan ini mirip semisal tatacara mengawetkan kayu secara alami melalui proses pengasapan. Perbedaannya terdapat atau terletak pada media yng dipakai menjadi bahan pengawet. Di dalam metode pemanggangan bambu ini, kita mempergunakan serta memanfaatkan panas yng dikeluarkan oleh tungku api, bukan asap. Menjadikan kondisi bambu akan menjadi lebih kering serta zat gula yng terkandung di dalamnya berganti menjadi karbon. Alhasil jamur, kumbang, serta rayap pun bakalan tak menyukainya.
Pencelupan Memakai Kapur
Pencelupan bilah-bilah bambu ke dalam larutan kapur (CaOH2) yng memiliki kandungan kalsium karbonat pula ampuh diterapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikkan tingkat keawetan suatu bambu. Karakterisitik bambu yng dimasukkan ke dalam larutan ini akan berganti sifatnya menjadi kedap terhadap air. Hasil nya air pun akan susah masuk ke dalam pori-pori bambu. Hal ini memberikan manfaat pada bambu yang telah di sebutkan yng otomatis terhindar dari serangan jamur serta kutu.

Sumber rujukan dan gambar : http://tipspetani.blogspot.com/2016/11/cara-tradisional-mengawetkan-bambu.html.

Seputar Cara Tradisional Mengawetkan Bambu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Tradisional Mengawetkan Bambu