Cara Aplikasi Pupuk Kimia Dan Organik Pada Lahan

- Agustus 23, 2017

Cara Aplikasi Pupuk Kimia Dan Organik Pada Lahan

 
Cara Aplikasi pupuk kimia dan organik pada lahan
1. Cara Aplikasi Pupuk Kimia
a. Larikan
Tatacaranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm.
Tempatkan pupuk di dalam larikan yang telah di sebutkan, lantas tutup kembali.
Cara ini bisa di lakukan pada satu ataupun kedua sisi baris tanaman.
Pada jenis pepohonan, larikan bisa dibuat melingkar di sekitar pohon yang dengannya jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk.
Pupuk yng tak gampang menguap bisa langsung ditempatkan di atas tanah.
Seusai itu, larikan tak butuh ditutup kembali yang dengannya tanah.
Hindari membuat larikan cuma pada satu dari sekian banyaknya sisi baris tanam lantaran memicu perkembangan akar tak seimbang.
Lantaran itu, software pupuk kedua Perlu ditempatkan pada sisi yng belum memperoleh pupuk (bergantian).
Umumnya tatacara ini di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan pupuk susulan.
Tanaman yang dengannya pertumbuhan cepat dan perakaran yng dibatasi disarankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempergunakan tatacara larikan.
b. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah
Cara ini umumnya di lakukan sebelum penanaman.
Seusai penebaran pupuk, lanjutkan yang dengannya pengolahan tanah, semisal pada software kapur dan pupuk organik.
Cara ini memicu distribusi unsur hara bisa merata menjadikan perkembangan akarpun lebih seimbang.
Tak disarankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menebar pupuk urea lantaran Amat gampang menguap.
c. Pop Up
Tatacaranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada tatkala penanaman benih ataupun bibit.
Pupuk yng dipakai Perlu mempunyai indeks garam yng rendah supaya tak merusak benih ataupun biji.
Cara ini lazim mempergunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, ataupun pupuk slow release.
d. Penugalan
Tatacaranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm.
Lubang yang telah di sebutkan dibuat yang dengannya alat tugal.
Lantas seusai pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang yang dengannya tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari penguapan.
Cara ini bisa di lakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman ataupun sekeliling pohon.
Jenis pupuk yng bisa diaplikasikan yang dengannya tatacara ini merupakan pupuk slow release dan pupuk tablet.
e. Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi.
Lazimnya, tatacara ini di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman yng pengairannya mempergunakan system sprinkle.
Cara ini sudah tidak sedikit diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, ataupun nursery tanaman yng berharga ekonomi tinggi.
Lewat tatacara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar bisa lebih tinggi.
Pada pertanian intensif pemupukan Suka di lakukan berkali-kali menjadikan beberapa tatacara diatas bisa di lakukan bersama-sama dalam satu musim tanam.
2. Cara Aplikasi Pupuk Organik
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, ataupun tanah Amat padat yng gampang retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bercocok tanam.
Seusai diberi pupuk organik, dilanjutkan yang dengannya pengolahan tanah.
Kedua perlakuan yang telah di sebutkan di lakukan agar bisa sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien.
Kebutuhan dosis pupuk organik yng Amat besar seringkali menyulitkan proses penebarannya.
Akan tetapi, saat ini sudah dipasarkan pupuk organik yng dipadatkan dalam bentuk pelet ataupun konsentrat.
Pupuk organik dalam bentuk yang telah di sebutkan lebih gampang diaplikasikan dan dosis yng diharapkan menjadi lebih kecil.
Pupuk organik semisal ini diantaranya dipasarkan yang dengannya bermacam jenis merk dagang.
Beberapa hal yng butuh diperhatikan dalam software pupuk organik merupakan menjadi berikut :
- Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti yang dengannya pengolahan tanah semisal pembajakan ataupun penggemburan tanah supaya pupuk organik bisa mencapai lapisan tanah yng lebih dalam.
- Pemberian pupuk organik yang dengannya dosis kecil akan tetapi Suka lebih baik dari pada dosis tidak sedikit yng diberikan sekalian.
- Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam.
- Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yng ideal merupakan 1:1. sementara itu, perbandingan pupuk sangkar dan tanah yng ideal merupakan 1:3.
- Andai Perlu mempergunakan pupuk organik yng belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) Perlu diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yaitu minimal satu minggu.
Hal itu di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari dampak tidak baik yng barangkali berlangsung pada tanaman disaat proses penguraian pupuk organik berlangsung.
Mudah-mudahan Berguna..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/07/cara-aplikasi-pupuk-kimia-dan-organik.html.

Seputar Cara Aplikasi Pupuk Kimia Dan Organik Pada Lahan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Aplikasi Pupuk Kimia Dan Organik Pada Lahan