Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha
Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha di bawah ini dari situs web PERTANIAN.1. Bibit varietas Numbu (resmi dari BSM 1 pintu) = 5 Kg2. Asam Humat (1 pintu) = 6 Ltr.3. K-Bioboost = 2 Ltr/bulanJarak tanam :· 75 : 25 cm· 70 : 20 cm· 1 lubang = 2 butir benihPengolahan Tanah· Asam Humat = 6 SMT· Bioboost = 3-5 SMT
· Bioboost sebulan sekali 2 Ltr/HaPengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk sorgum percis yang dengannya jagung, yakni - Lahan dibajak satu ataupun dua kali, - Siramkan/semprotkan secara merata larutan Bravo Humat (1 ha 4-6 ltr ) 1 ltr Bravo Humat dilarutkan 50 ltr air.- Seusai tanah diratakan, dibuat saluran drainase di sekitar ataupun di sedang lahan. Ukuran petakan disesuaikan yang dengannya keadaan lahan.- Semprotkan/siramkan secara merata larutan Bio Boost 3 hari sebelum tanam (software awal 2 ltr Bio Boost di campur air 200 ltr)- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan yng cuma mengandalkan residu air tanah, pengolahan cuma di lakukan secara ringan yang dengannya mencangkul tipis permukaan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan gulma.- Pengolahan tanah secara ringan Amat efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghambat penguapan air tanah hingga tanaman panen. Tanah yng telah diolah sebaiknya diberikan pupuk organik, misalnya pupuk sangkar ataupun kompos. Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah, membuat besar persediaan air, mempercepat pelapukan, meratakan tanah serta memberantas gulma. Sebaiknya pengolahan tanah paling baik di lakukan 2-4 minggu sebelum tanam. Waktu TanamSorgum bisa ditanam pada sembarang musim tanam asalkan pada tatkala tanaman muda tak tergenang ataupun kekeringan. Akan tetapi begitu waktu tanam yng paling baik merupakan pada akhir musim hujan ataupun awal musim kemarau.Pada areal yng sudah disiapkan sebelumnya dibuatkan lubang tanam yang dengannya jarak tanam disesuaikan yang dengannya varietas yng dipakai, ketersediaan air serta tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yng tidak lebih subur serta kandungan air tanah rendah sebaiknya di pakai jarak tanam lebih lebar ataupun populasi tanam dikurangi dari populasi baku (seharusnya).
Penanamana. Populasi TanamanPada biasanya tanaman sorgum ditanam menjadi tanaman seta pada tanaman pokok padi gogo, kedelai ataupun tanaman palawija lain-lainnya. Bila ditanam secara monokultur populasi tanaman per/hektar sekitar 100.000 - 150.000 tanaman. Jarak tanam yng dianjurkan merupakan 75 X 25 Cm ataupun 75 X 20 Cm yang dengannya masing-masing 2 tanaman perlubang. Pendapat dari hasil penelitian, peningkatan populasi di atas 150.000 tanaman/hektar, masih cenderung meningkat hasil meskipun tak begitu besar.b. Tips penanamanPada waktu menanam, benih ditanam 2 - 3 biji perlubang. Penjarangan menjadi 2 tanaman perlubang, di lakukan pada umur 2 minggu sesudah tanam. Penyulaman bisa di lakukan yang dengannya biji ataupun yang dengannya pemindahan tanaman yng lama umurnya (trans planting) yang dengannya tatacara putaran. Pemeliharaan
a. PengairanTujuan pengairan merupakan menambah air bila tanaman kekurangan air. Bila tak kekurangan maka pengairan tak butuh di lakukan. Sebaliknya, bila kebanykan air malahan Perlu segera dibuang yang dengannya tatacara membuat saluran drainase.Sorgum salah satunya tanaman yng tak memerlukan air dalam jumlah yng tidak sedikit, tanaman ini tahan terhadap kekeringan, namun ada masa tertentu tanaman tak boleh kekurangan air yakni :Tanaman berdaun empat, masa bunting waktu biji malai berisi; pada waktu yang telah di sebutkan tanaman tak boleh kekurangan.Selama pertumbuhan pemberian air cukup di lakukan 3 – 6 kali setiap 4 – 10 hari sekali.Pemberian air di lakukan pada sore/malam hari, sesudah suhu tanah tak terlalu tinggi.Pemberian air dihentikan sesudah biji mulai agak mengeras, hal ini dikarenakan supaya biji bisa masak yang dengannya serempak.b. Pemupukan.Tanaman sorgum tidak sedikit butuh pupuk N (Nitrogen), Akan tetapi demikian pemupukan sebaiknya diberikan secara lengkap (NPK) supaya produksi yng diperoleh cukup tinggi. Dosis pemupukan yng diberikan berbeda-beda bergantung pada tingkat kesuburan tanah serta varietas yng ditanam, namun secara umum dosis yng dianjurkan merupakan 150 kg Urea, 50 kg TSP ataupun SP36 serta 50 kg KCl.Selain pupuk NPK yang telah di sebutkan diharapkan pupuk Hayati Bio Boost bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurai residu kimia tanah serta mengurai hara yng tak bisa diserap oleh tanaman yng masih terikat yang dengannya ion lain. Bio Boost diberikan 3 hari sebelum tanam (ataupun sesudah pemberian pupuk dasar) serta 3 hari sesudah pemberian pupuk NPK yng kedua.Pemberian pupuk Urea diberikan dua kali, yakni 1/3 bagian diberikan pada waktu tanam menjadi pupuk dasar bersama-sama yang dengannya pemberian pupuk TSP/SP36 serta KCl. Sisanya (2/3 bagian) diberikan sesudah umur satu bulan sesudah tanam. Pemupukan dasar di lakukan tatkala tanam yang dengannya tatacara di tugal sejauh 7 cm dari lubang tanam. Urea serta TSP/SP36 dimasukkan dalam satu lubang, tengah KCl dalam lubang di sisi yng lain.Pemupukan kedua pula ditugal sejauh ± 15 cm dari barisan, lantas ditutup yang dengannya tanah. Lubang tugal baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk dasar ataupun susulan sedalam ± 10 cm, ataupun mampu pula yang dengannya di kocor.
c. Penjarangan TanamanPertumbuhan tanaman sorgum umumnya telah merata/seragam pada umur 2 minggu sesudah tanam. Akan tetapi demikian tak semuanya tanaman yng tumbuh di tiap lubang yang dengannya baik.Andaikan terdapat tumbuh yng tidak lebih baik butuh di lakukan penjarangan yang dengannya mencabut tanaman yng tidak lebih baik yang telah di sebutkan. Menjadikan pada tiap lubang tersisa tanaman yng paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipelihara sampai-sampai panen.
d. PenyianganPenyiangan di lakukan yang dengannya mencabut tumbuhan pengganggu (gulma) sampai-sampai perakarannya secara hati-hati, supaya tak mengganggu perakaran tanaman utama. Keberadaan gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam memperoleh air serta unsur hara yng ada di dalam tanah ataupun malah menjadi tempat hama ataupun penyakit.Oleh karena itu gulma Perlu secara rutin disiangi. Gulma yng sudah dicabut sebaiknya ditampung ataupun dikubur di suatu tempat supaya membusuk menjadikan lantas bisa dijadikan kompos.
e. PembubunanPembubunan di lakukan yang dengannya tatacara menggemburkan tanah disekitar tanaman sorgum, lantas menimbunkan tanah yang telah di sebutkan pada pangkal batang tanaman sorgum menjadikan membentuk guludan-guludan kecil yng bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengokohkan batang tanaman supaya tak gampang rebah serta merangsang terbentuknya akarakar baru pada pangkal batang.f. Pengendalian hama penyakitTanaman Sorgum salah satunya tanaman yng tidak banyak terserang hama penyakit bila dibandingkan yang dengannya tanaman lain-lainnya. Akan tetapi terdapat beberapa hama serta penyakit tanaman sorgum yng utama semisal :- Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein)Lalat bibit ini menyerang tanaman di bagian pangkal batang tanaman yang dengannya menggerek serta menyerang tanaman sorgum muda (berumur 3 minggu sesudah tanam) menjadikan memicu berlubang kecil tak teratur serta akhirnya tanaman menjadi layu mati. Pengendalian lalat bibit bisa di lakukan yang dengannya melakukan pertanaman serempak serta menaburkan insektisida 10 kg Furadan 3 G per hektar pada tatkala tanam.- Ulat Tanah (Agrotis sp)Ulat ini umumnya menyerang tanaman pada malam hari yang dengannya sasaran tanaman sorgum stadium muda. Serangannya memicu pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas permukaan tanah menjadikan bekas serangannya tampak terkulai. Tips pengendalian yang dengannya menaburkan insektisida Furadan 3 G berdosis 20-30 kg/ha yng di lakukan bersamaan tatkala penanaman.- Hama bubukDisebabkan oleh serangan Sitophilus sp yng menyerang biji sorgum di gudang penyimpanan. Serangga ini menyerang biji sorgum yng berlubang-lubang serta keropos menjadikan tak layak bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikonsumsi. Pengendalian hama bubuk ini yang dengannya tatacara menyimpan biji sorgum yng dicampur yang dengannya serbuk daun putri malu (Mimosa pudica) yang dengannya perbandingan 10 : 1. Hal ini penyebabnya yaitu lantaran daun putri malu memiliki kandungan protein mimosan yng bisa merusak serta menghambat pertumbuhan larva hama bubuk.- Karat daunGejala serangannya merupakan munculnya noda-noda kecil berwarna merah karat yng lantas diikuti yang dengannya timbulnya massa tepung berwarna coklat kekuning-kuningan yng menutupi permukaan daun. Pengendaliannya yang dengannya tatacara memangkas daun yng terinfeksi berat serta melakukan pergiliran/rotasi tanaman.- Bercak daunDitandai yang dengannya munculnya bercak bulat berukuran kecil serta berwarna kuning yng dikelilingi warna coklat pada daun yng terinfeksi. Pengendalian penyakit bercak bisa di lakukan yang dengannya menanam varietas yng tahan (Mandau) serta disemprot yang dengannya fungisida (Dithane M45 ataupun Antracol 70 WP).- Kapang JelagaGejala serangan pada permukaan atas daun tertutup oleh lapisan yng berwarna hitam, kering serta tipis serta bisa dikendalikan yang dengannya menyemprotkan kapur ataupun menghembuskan belerang PANEN DAN PASCA PANENUntuk memperoleh hasil panen yng optimal, waktu musim penanaman diusahakan tepat menjadikan pada tatkala pemasakan biji hingga panen berada pada musim kering. Lantaran andaikan pada waktu pemasakan pada musim hujan dikhawatirkan tidak sedikit biji yng busuk serta berkecambah.Kualitas serta kuantitas hasil panenan sorgum Amat ditentukan oleh ketepatan waktu (baik tanam ataupun panen), tatacara panen serta penanganan pasca panen.a. PanenTanaman sorgum telah bisa dipanen pada umur 3 – 4 bulan bergantung varietas. Penentuan tatkala panen sorgum bisa di lakukan yang dengannya berpedoman pada umur sesudah biji terbentuk ataupun yang dengannya melihat ciriciri visual biji. Pemanenan pula bisa di lakukan sesudah terlihat adanya cirri-ciri semisal daun-daun berwarna kuning serta mengering, biji -biji bernas serta keras dan berkadar tepung maksimal.Panen yng di lakukan terlambat ataupun melampaui stadium buah tua bisa menurunkan kualitas biji. Biji-biji akan mulai berkecambah bila kelembaban udara cukup tinggi. Pemanenan sebaiknya di lakukan pada keadaan cuaca cerah/terang. Pada tatkala pemanenan sebaiknya pemotongan di lakukan pada pangkal tangkai/malai buah sorgum yang dengannya panjang sekitar 15 – 25 cm.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi sorgum bisa di lakukan budidaya lanjutan yang dengannya tatacara ratun (ratoon) yakni pemangkasan batang tanaman pada musim panen pertama yng dilanjutkan yang dengannya pemeliharaan tunas-tunas baru pada periode kedua.Adapun tata tatacara budidaya sorgum ratun sesudah panen musim pertama merupakan menjadi berikut :- Setelah panen pada musim pertama segera di lakukan pemotongan batang yng tua tepat diatas permukaan tanah.- Tanah disekitar tanaman sorgum dibersihkan dari rumput liar/gulma.- Di buatkan larikan kecil sejauh 10 15 cm dari pangkal batang tanaman sorgum lantas disebarkan pupuk yng terdiri dari 45 kg Urea + 100 kg TSP + 50 kg KCl per hektar. 3 hari lantas siramkan/semprotkan larutan Bio Boost. - Satu bulan lantas diberikan pupuk susulan berupa 90 kg Urea/ha. Serta 3 hari sesudah pemberin pupuk Urea semprotkan/siramkan larutan Bio Boost.- Tanaman yng berasal dari tunas-tunas baru (ratun) dipelihara yang dengannya baik semisal pada pemeliharaan tanaman periode pertama.- Pada stadium buah tua di lakukan panen musim ke dua.Hal yng Amat butuh diperhatikan merupakan tata tatacara pemotongan batang tanaman. Pemotongan Perlu tepat di lakukan diatas permukaan tanah supaya tunas-tunas baru tumbuh dari bagian batang yng berada di dalam tanah. Ratoon sorgum bisa di lakukan 2-3 kali. Yang dengannya pemeliharaan yng baik, bisa diperoleh hasil ratoon menyamai ataupun melebihi tanaman induknya,b. Pasca Panen1. PengeringanPengeringan bisa di lakukan yang dengannya dua tatacara yakni yang dengannya dijemur dibawah sinar matahari ataupun yang dengannya mempergunakan mesin pengering. Lama penjemuran sampai-sampai biji sorgum berkadar air 12% – 14% merupakan sekitar 60 jam.1. PerontokkanBiji sorgum dirontokan dari malainya yang dengannya tatacara diirik ataupun dapatpula yang dengannya mempergunakan mesin perontok. Biji sorgum dibersihkan dari kotoran ataupun limbah (sekam) lantas dijemur ulang yang dengannya disebarkan secara merata diatas lantai jemur.2. Pewadahan serta PenyimpananBiji sorgum segera diwadahi dalam karung, tiap karung sebaiknya berkapasitas 25 kg 50 kg, lantas disimpan dalam gudang penyimpanan yng kering serta berventilasi baik.PenyimpananPenyimpanan simpel di tingkat petani merupakan yang dengannya tatacara menggantungkan mulai sorgum di ruangan di atas perapian dapur. Tips ini berfungsi ganda yakni bagi atau bisa juga dikatakan untuk melanjutkan proses pengeringan serta asap api berfungsi juga menjadi pengendalian hama selama penyimpanan. Akan tetapi jumlah biji yng bisa disimpan yang dengannya tatacara ini Amat dibatasi. Bila biji disimpan dalam ruangan khusus penyimpanan (gudang) maka tinggi gudang Perlu percis yang dengannya lebarnya agar bisa kondensasi uap air dalam gudang tak gampang timbul. Dinding gudang sebaiknya ' terbuat dari bahan yng padat menjadikan perubahan suhu yng berlangsung pada biji bisa dikurangi. Tak dianjurkan ruang penyimpanan dari bahan besi, hukuman alam Amat peka terhadap perubahan suhu. Sebelum disimpan biji Perlu kering, bersih serta utuh (tak pecah).
Mudah-mudahan Berguna...
Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2017/01/analisa-usaha-dan-cara-budidaya-sorgumha.html.
· Bioboost sebulan sekali 2 Ltr/HaPengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk sorgum percis yang dengannya jagung, yakni - Lahan dibajak satu ataupun dua kali, - Siramkan/semprotkan secara merata larutan Bravo Humat (1 ha 4-6 ltr ) 1 ltr Bravo Humat dilarutkan 50 ltr air.- Seusai tanah diratakan, dibuat saluran drainase di sekitar ataupun di sedang lahan. Ukuran petakan disesuaikan yang dengannya keadaan lahan.- Semprotkan/siramkan secara merata larutan Bio Boost 3 hari sebelum tanam (software awal 2 ltr Bio Boost di campur air 200 ltr)- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan yng cuma mengandalkan residu air tanah, pengolahan cuma di lakukan secara ringan yang dengannya mencangkul tipis permukaan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mematikan gulma.- Pengolahan tanah secara ringan Amat efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghambat penguapan air tanah hingga tanaman panen. Tanah yng telah diolah sebaiknya diberikan pupuk organik, misalnya pupuk sangkar ataupun kompos. Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah, membuat besar persediaan air, mempercepat pelapukan, meratakan tanah serta memberantas gulma. Sebaiknya pengolahan tanah paling baik di lakukan 2-4 minggu sebelum tanam. Waktu TanamSorgum bisa ditanam pada sembarang musim tanam asalkan pada tatkala tanaman muda tak tergenang ataupun kekeringan. Akan tetapi begitu waktu tanam yng paling baik merupakan pada akhir musim hujan ataupun awal musim kemarau.Pada areal yng sudah disiapkan sebelumnya dibuatkan lubang tanam yang dengannya jarak tanam disesuaikan yang dengannya varietas yng dipakai, ketersediaan air serta tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yng tidak lebih subur serta kandungan air tanah rendah sebaiknya di pakai jarak tanam lebih lebar ataupun populasi tanam dikurangi dari populasi baku (seharusnya).
Penanamana. Populasi TanamanPada biasanya tanaman sorgum ditanam menjadi tanaman seta pada tanaman pokok padi gogo, kedelai ataupun tanaman palawija lain-lainnya. Bila ditanam secara monokultur populasi tanaman per/hektar sekitar 100.000 - 150.000 tanaman. Jarak tanam yng dianjurkan merupakan 75 X 25 Cm ataupun 75 X 20 Cm yang dengannya masing-masing 2 tanaman perlubang. Pendapat dari hasil penelitian, peningkatan populasi di atas 150.000 tanaman/hektar, masih cenderung meningkat hasil meskipun tak begitu besar.b. Tips penanamanPada waktu menanam, benih ditanam 2 - 3 biji perlubang. Penjarangan menjadi 2 tanaman perlubang, di lakukan pada umur 2 minggu sesudah tanam. Penyulaman bisa di lakukan yang dengannya biji ataupun yang dengannya pemindahan tanaman yng lama umurnya (trans planting) yang dengannya tatacara putaran. Pemeliharaan
a. PengairanTujuan pengairan merupakan menambah air bila tanaman kekurangan air. Bila tak kekurangan maka pengairan tak butuh di lakukan. Sebaliknya, bila kebanykan air malahan Perlu segera dibuang yang dengannya tatacara membuat saluran drainase.Sorgum salah satunya tanaman yng tak memerlukan air dalam jumlah yng tidak sedikit, tanaman ini tahan terhadap kekeringan, namun ada masa tertentu tanaman tak boleh kekurangan air yakni :Tanaman berdaun empat, masa bunting waktu biji malai berisi; pada waktu yang telah di sebutkan tanaman tak boleh kekurangan.Selama pertumbuhan pemberian air cukup di lakukan 3 – 6 kali setiap 4 – 10 hari sekali.Pemberian air di lakukan pada sore/malam hari, sesudah suhu tanah tak terlalu tinggi.Pemberian air dihentikan sesudah biji mulai agak mengeras, hal ini dikarenakan supaya biji bisa masak yang dengannya serempak.b. Pemupukan.Tanaman sorgum tidak sedikit butuh pupuk N (Nitrogen), Akan tetapi demikian pemupukan sebaiknya diberikan secara lengkap (NPK) supaya produksi yng diperoleh cukup tinggi. Dosis pemupukan yng diberikan berbeda-beda bergantung pada tingkat kesuburan tanah serta varietas yng ditanam, namun secara umum dosis yng dianjurkan merupakan 150 kg Urea, 50 kg TSP ataupun SP36 serta 50 kg KCl.Selain pupuk NPK yang telah di sebutkan diharapkan pupuk Hayati Bio Boost bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurai residu kimia tanah serta mengurai hara yng tak bisa diserap oleh tanaman yng masih terikat yang dengannya ion lain. Bio Boost diberikan 3 hari sebelum tanam (ataupun sesudah pemberian pupuk dasar) serta 3 hari sesudah pemberian pupuk NPK yng kedua.Pemberian pupuk Urea diberikan dua kali, yakni 1/3 bagian diberikan pada waktu tanam menjadi pupuk dasar bersama-sama yang dengannya pemberian pupuk TSP/SP36 serta KCl. Sisanya (2/3 bagian) diberikan sesudah umur satu bulan sesudah tanam. Pemupukan dasar di lakukan tatkala tanam yang dengannya tatacara di tugal sejauh 7 cm dari lubang tanam. Urea serta TSP/SP36 dimasukkan dalam satu lubang, tengah KCl dalam lubang di sisi yng lain.Pemupukan kedua pula ditugal sejauh ± 15 cm dari barisan, lantas ditutup yang dengannya tanah. Lubang tugal baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk dasar ataupun susulan sedalam ± 10 cm, ataupun mampu pula yang dengannya di kocor.
c. Penjarangan TanamanPertumbuhan tanaman sorgum umumnya telah merata/seragam pada umur 2 minggu sesudah tanam. Akan tetapi demikian tak semuanya tanaman yng tumbuh di tiap lubang yang dengannya baik.Andaikan terdapat tumbuh yng tidak lebih baik butuh di lakukan penjarangan yang dengannya mencabut tanaman yng tidak lebih baik yang telah di sebutkan. Menjadikan pada tiap lubang tersisa tanaman yng paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipelihara sampai-sampai panen.
d. PenyianganPenyiangan di lakukan yang dengannya mencabut tumbuhan pengganggu (gulma) sampai-sampai perakarannya secara hati-hati, supaya tak mengganggu perakaran tanaman utama. Keberadaan gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam memperoleh air serta unsur hara yng ada di dalam tanah ataupun malah menjadi tempat hama ataupun penyakit.Oleh karena itu gulma Perlu secara rutin disiangi. Gulma yng sudah dicabut sebaiknya ditampung ataupun dikubur di suatu tempat supaya membusuk menjadikan lantas bisa dijadikan kompos.
e. PembubunanPembubunan di lakukan yang dengannya tatacara menggemburkan tanah disekitar tanaman sorgum, lantas menimbunkan tanah yang telah di sebutkan pada pangkal batang tanaman sorgum menjadikan membentuk guludan-guludan kecil yng bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengokohkan batang tanaman supaya tak gampang rebah serta merangsang terbentuknya akarakar baru pada pangkal batang.f. Pengendalian hama penyakitTanaman Sorgum salah satunya tanaman yng tidak banyak terserang hama penyakit bila dibandingkan yang dengannya tanaman lain-lainnya. Akan tetapi terdapat beberapa hama serta penyakit tanaman sorgum yng utama semisal :- Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein)Lalat bibit ini menyerang tanaman di bagian pangkal batang tanaman yang dengannya menggerek serta menyerang tanaman sorgum muda (berumur 3 minggu sesudah tanam) menjadikan memicu berlubang kecil tak teratur serta akhirnya tanaman menjadi layu mati. Pengendalian lalat bibit bisa di lakukan yang dengannya melakukan pertanaman serempak serta menaburkan insektisida 10 kg Furadan 3 G per hektar pada tatkala tanam.- Ulat Tanah (Agrotis sp)Ulat ini umumnya menyerang tanaman pada malam hari yang dengannya sasaran tanaman sorgum stadium muda. Serangannya memicu pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas permukaan tanah menjadikan bekas serangannya tampak terkulai. Tips pengendalian yang dengannya menaburkan insektisida Furadan 3 G berdosis 20-30 kg/ha yng di lakukan bersamaan tatkala penanaman.- Hama bubukDisebabkan oleh serangan Sitophilus sp yng menyerang biji sorgum di gudang penyimpanan. Serangga ini menyerang biji sorgum yng berlubang-lubang serta keropos menjadikan tak layak bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikonsumsi. Pengendalian hama bubuk ini yang dengannya tatacara menyimpan biji sorgum yng dicampur yang dengannya serbuk daun putri malu (Mimosa pudica) yang dengannya perbandingan 10 : 1. Hal ini penyebabnya yaitu lantaran daun putri malu memiliki kandungan protein mimosan yng bisa merusak serta menghambat pertumbuhan larva hama bubuk.- Karat daunGejala serangannya merupakan munculnya noda-noda kecil berwarna merah karat yng lantas diikuti yang dengannya timbulnya massa tepung berwarna coklat kekuning-kuningan yng menutupi permukaan daun. Pengendaliannya yang dengannya tatacara memangkas daun yng terinfeksi berat serta melakukan pergiliran/rotasi tanaman.- Bercak daunDitandai yang dengannya munculnya bercak bulat berukuran kecil serta berwarna kuning yng dikelilingi warna coklat pada daun yng terinfeksi. Pengendalian penyakit bercak bisa di lakukan yang dengannya menanam varietas yng tahan (Mandau) serta disemprot yang dengannya fungisida (Dithane M45 ataupun Antracol 70 WP).- Kapang JelagaGejala serangan pada permukaan atas daun tertutup oleh lapisan yng berwarna hitam, kering serta tipis serta bisa dikendalikan yang dengannya menyemprotkan kapur ataupun menghembuskan belerang PANEN DAN PASCA PANENUntuk memperoleh hasil panen yng optimal, waktu musim penanaman diusahakan tepat menjadikan pada tatkala pemasakan biji hingga panen berada pada musim kering. Lantaran andaikan pada waktu pemasakan pada musim hujan dikhawatirkan tidak sedikit biji yng busuk serta berkecambah.Kualitas serta kuantitas hasil panenan sorgum Amat ditentukan oleh ketepatan waktu (baik tanam ataupun panen), tatacara panen serta penanganan pasca panen.a. PanenTanaman sorgum telah bisa dipanen pada umur 3 – 4 bulan bergantung varietas. Penentuan tatkala panen sorgum bisa di lakukan yang dengannya berpedoman pada umur sesudah biji terbentuk ataupun yang dengannya melihat ciriciri visual biji. Pemanenan pula bisa di lakukan sesudah terlihat adanya cirri-ciri semisal daun-daun berwarna kuning serta mengering, biji -biji bernas serta keras dan berkadar tepung maksimal.Panen yng di lakukan terlambat ataupun melampaui stadium buah tua bisa menurunkan kualitas biji. Biji-biji akan mulai berkecambah bila kelembaban udara cukup tinggi. Pemanenan sebaiknya di lakukan pada keadaan cuaca cerah/terang. Pada tatkala pemanenan sebaiknya pemotongan di lakukan pada pangkal tangkai/malai buah sorgum yang dengannya panjang sekitar 15 – 25 cm.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi sorgum bisa di lakukan budidaya lanjutan yang dengannya tatacara ratun (ratoon) yakni pemangkasan batang tanaman pada musim panen pertama yng dilanjutkan yang dengannya pemeliharaan tunas-tunas baru pada periode kedua.Adapun tata tatacara budidaya sorgum ratun sesudah panen musim pertama merupakan menjadi berikut :- Setelah panen pada musim pertama segera di lakukan pemotongan batang yng tua tepat diatas permukaan tanah.- Tanah disekitar tanaman sorgum dibersihkan dari rumput liar/gulma.- Di buatkan larikan kecil sejauh 10 15 cm dari pangkal batang tanaman sorgum lantas disebarkan pupuk yng terdiri dari 45 kg Urea + 100 kg TSP + 50 kg KCl per hektar. 3 hari lantas siramkan/semprotkan larutan Bio Boost. - Satu bulan lantas diberikan pupuk susulan berupa 90 kg Urea/ha. Serta 3 hari sesudah pemberin pupuk Urea semprotkan/siramkan larutan Bio Boost.- Tanaman yng berasal dari tunas-tunas baru (ratun) dipelihara yang dengannya baik semisal pada pemeliharaan tanaman periode pertama.- Pada stadium buah tua di lakukan panen musim ke dua.Hal yng Amat butuh diperhatikan merupakan tata tatacara pemotongan batang tanaman. Pemotongan Perlu tepat di lakukan diatas permukaan tanah supaya tunas-tunas baru tumbuh dari bagian batang yng berada di dalam tanah. Ratoon sorgum bisa di lakukan 2-3 kali. Yang dengannya pemeliharaan yng baik, bisa diperoleh hasil ratoon menyamai ataupun melebihi tanaman induknya,b. Pasca Panen1. PengeringanPengeringan bisa di lakukan yang dengannya dua tatacara yakni yang dengannya dijemur dibawah sinar matahari ataupun yang dengannya mempergunakan mesin pengering. Lama penjemuran sampai-sampai biji sorgum berkadar air 12% – 14% merupakan sekitar 60 jam.1. PerontokkanBiji sorgum dirontokan dari malainya yang dengannya tatacara diirik ataupun dapatpula yang dengannya mempergunakan mesin perontok. Biji sorgum dibersihkan dari kotoran ataupun limbah (sekam) lantas dijemur ulang yang dengannya disebarkan secara merata diatas lantai jemur.2. Pewadahan serta PenyimpananBiji sorgum segera diwadahi dalam karung, tiap karung sebaiknya berkapasitas 25 kg 50 kg, lantas disimpan dalam gudang penyimpanan yng kering serta berventilasi baik.PenyimpananPenyimpanan simpel di tingkat petani merupakan yang dengannya tatacara menggantungkan mulai sorgum di ruangan di atas perapian dapur. Tips ini berfungsi ganda yakni bagi atau bisa juga dikatakan untuk melanjutkan proses pengeringan serta asap api berfungsi juga menjadi pengendalian hama selama penyimpanan. Akan tetapi jumlah biji yng bisa disimpan yang dengannya tatacara ini Amat dibatasi. Bila biji disimpan dalam ruangan khusus penyimpanan (gudang) maka tinggi gudang Perlu percis yang dengannya lebarnya agar bisa kondensasi uap air dalam gudang tak gampang timbul. Dinding gudang sebaiknya ' terbuat dari bahan yng padat menjadikan perubahan suhu yng berlangsung pada biji bisa dikurangi. Tak dianjurkan ruang penyimpanan dari bahan besi, hukuman alam Amat peka terhadap perubahan suhu. Sebelum disimpan biji Perlu kering, bersih serta utuh (tak pecah).
Mudah-mudahan Berguna...
Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2017/01/analisa-usaha-dan-cara-budidaya-sorgumha.html.
Seputar Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha
Terima kasih telah membaca Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha. Semoga pos dari situs web PERTANIAN berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website PERTANIAN. Silakan berbagi ulasan Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari PERTANIAN melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog PERTANIAN untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web PERTANIAN di bawah. Demikan dan sekian tentang Analisis Usaha Dan Cara Budidaya Sorgum / Ha. Dan Assalamualaikum pembaca PERTANIAN.
Advertisement