Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar
Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar di bawah ini dari situs web PERTANIAN.Syarat Tumbuh Bunga Mawar
Iklim
Syarat iklim yng dibutuhkan mawar bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh baik menjadi berikut:a. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yng baik merupakan 1500-3000 mm/tahun. Memerlukan sinar mata-hari 5-6 jam per-hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin serta lebih cepat berbunga dan ber-batang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik daripada sinar matahari sore, yng memicu pengeringan tanaman.
b. Tanaman mawar memiliki daya adaptasi Amat luas terhadap lingkungan tumbuh, bisa ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis ataupun didaerah panas/tropis. Suhu uadara sejuk 18-26 derajat C serta kelembaban 70-80%.
Media tanam
Media tanam yng dipakai berpengaruh juga terha-dap pertumbuhan mawar. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, hal-hal berikut harsu diperhatikan.a. Penanaman di lakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun ataupun didalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandunagn liat 20-30%), subur, gembur, tidak sedikit bahan organic, aerasi, serta drainase baik.
b. Oada tanah latosol, andosol yng mempunyai sifat fisik serta kesuburan tanah yng cukup baik.
c. Derajat keasaman tanah yng ideal merupakan PH=5,5-7,0.pada tanah asam (pH 5,0) butuh pengapuran kapur Dolomit, Calcit maupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikkan pH tanah, menambah unsure-unsur Ca dna Mg, memperbaiki ke hidup-an mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, serta Al, dan menambah ketersediaan P serta Mo. Tanah berpori-pori Amat dibutuhkan oleh akar mawar.
Ketinggian tempat
Mawar tumbuh baik pada:a. Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C serta maksimum 28°-30°C;
b. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14°-27°C;
c. Ketinggian 110 m dpl, suhu udara minimum 13,7°C-15,6°C serta maksimum 19,5°-22,6°C.
Di daerah tropis sepertiIndonesia, tanaman mawar bisa tumbuh serta produktif berbunga di dataran rendah hingga tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl.
Tatacara budidaya bunga mawar
Pembibitan persyaratan bibit
Agar bisa biji tumbuh yang dengannya baik, pipih biji yng sehat yang dengannya memasukan ke dalam air (yng baik akan tenggelam, yng mengapung dibuang).a. Penyiapan benih
Tahap-tahap penyiapan benih tanaman dari biji:
1) Pemilihan buah- pilih buah mawar dari tanaman induk yng telah produktif berbunga serta jenis unggul sesuai keinginan.
- Petik buah mawar terpilih yng telah matang (masak) di pohon.
2) Perlakuan After Ripening-siapkan media semai beruapa tanah berhumus serta berpasir (1:).
- Masukkan (isikan) media tadi ke dalam bak persemaian ataupun wadah yng praktis serta layak dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat semai.
- Siram media semai denagn air bersih sampai-sampai cukup basah (lembab).
- Tanamkan buah mawar satu persatu ke dalam media semai menjadikan cukup terkubur sedalam 0,5-1,0 cm.
- Biarkan buah mawar sampai-sampai kulit luarnya membusuk pada kondisi media yng lembap, beraerasi baik, serta suhu udaranya sekitar 5 derajat C. waktu yng diharapkan pada perlakuan After Rifening berkisar antara 50-270 hari (bergantung jenis mawar).
b. Tekhnik penyemaian benih
1) Ambil (angkat) biji-biji mawar dari buah yng sudah membusuk dalam media semai.
2) Pilih biji-biji mawar yng baik, yakni bernas yng tenggelam bial dimasukkan ke dalam air
3) Cuci mawar yang dengannya air bersih.
4) Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh bagi atau bisa juga dikatakan untuk segera disemaikan pada bak persemaian.
5) Semaikan biji mawar secara merata pendapat dari barisan pada jarak antar-baris 5-10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu sesudah semai.
c. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian
1) Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.
2) Sapih (perjaran) bibit mawar yng telah cukup besar ke dalam polybag kecil yng telah diisi media campuran tanah, pasirdan pupuk organic (1:1:1).
d. Pemindahan bibit
Pindahkkan tanam bibit mawar yng telah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yng tetap (permanen).
Pengolahan media tanam
Tempat penanaman mawar bisa di lakukan di lahan kebun, tanam serta dalam pot. Tata tips penyiapan lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebun mawar agak berbeda yang dengannya dalam pot/polybag. Persiapan.a. Penyiapan lahan kebun/taman-lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur serta mendapatkan sinar matahari langsung (terbuka).
- Bersihkan lokais kebun dari rumput-rumput liar/batu kerikil.
b. Penyiapan media dalam pot-siapkan media tanam beruapa tanah subur, pupuk organic (pupuk sangkar, kompos, Super TW plus) serta pasir. Komposisi media campuran tanah, pupuk sangkar, kompos serta pasir, 1:1:1. Campuran tanah yang dengannya super TW Plus perbandingan 6:1.
- Sediakan pot yng ukurannya disesuaikan yang dengannya besar kecilnya tanaman mawar. Pot yng paling baik merupakan pot yng terbuat dari bahan tanah serta tak dicat.
- Siapkan bahan-bahan penunjang lain-lainnya semisal pecahan bata merah ataupun genteng ataupun arang. Bahan yang telah di sebutkan bisa berfungsi menjadi pengisap kelebohan air (drainase) serta membuat mudah sewaktu pemindahan tanaman ke pot ataupun tempat tanam yng baru.
c. Pengisian media tanam ke dalam pot-dasar pot dilubangi bagi atau bisa juga dikatakan untuk kelebihan air.
- Basahi pot yang dengannya air sampai-sampai cukup basah.
- Isikan pecahan bata merah/genting/arang padadasar pot setebal ± 1 cm hingga 1/3 bagian pot, lubang pembuangan air didasar pot jangan tersumbat.
- Isikan serasah (humus) secara merata setebal ± 1 cm diatas lapisan bata merah/genting.
- Isikan media tanam campuran tanah, pasir serta pupuk sangkar/kompos (1:1:1) ataupun campuran tanah yang dengannya pupuk organic super TW Plus (6:1) ditambah tidak banyak abu dapur. Pengisian media hingga 90% penuh ataupun 0,5-1,0 cm dibawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami bibit (tanaman) mawar.
Pembukaan lahan
1) Tanah dicangkul sedalam ± 30 cm sampai-sampai gembur. 2) biarkan tanah dikeringanginkan selama 15-30 hari supaya matang serta bebas dari gas-gas beracun.
Pembentukan bedengan
Buat bedengan-bedengan yang dengannya ukuran lebar100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30-40 cm, serta panjangnya bergantung keadaan lahan. Bila akan dirancang taman mawar yng asimetris, maka penyiapan lahannya dibuat bentuk bentuk yng dimau-kan, misalnya lingkaran (bulat) ataupun guludan-guludan yng serasi denagn lingkungan sekitarnya.
Pemupukan
Pupuk organic (pupuk sangkar/kompos 20-30 ton/hektar ataupun super TW plus 4-5 ton,hektar diberikan secara disebar serta dicampur merata bersama tanah sembari merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organic yang dengannya dimasukkan (diisikan) ke dalam lubang tanam rata-rata 1-2 kg /tanaman.
Tekhnik penanaman penentuan pola tanam
Buat lubang tanam [ada jarak 60 x 60 cm ataupun 70 x 70 cm, bergantung jenis mawar serta kesuburan tanahnya.
Pembuatan lubang tanam
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat lubang diharapkan sekop melengkung agar bisa diperoleh lubang berbentuk silindris. Ukuran lubang 45 x 45 x45 cm. kedalaman yng baik yakni andaikan tanaman diletakkan dalam lubang, kedudukan bagain percabangan utama (bud union) letaknya sejajar yang dengannya permukaan tanah. Akar mawar tak bisa menembus tanah terlalu dalam,maka tak butuh mencangkul tanah terlalu dalam, cukup 45-55 cm.
Pada tatkala membuat lubang, tanah dipermukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, lantaran akan dipakai, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menutuplubang kembali. Bila daerah itu tertutup rumput, Perlu diambil dalam bentuk lempengan-lempengan serta diletakkan ditempat teduh, bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai menjadi pupuk, yang dengannya memasukkannya ke dalam lubang. Lempengan organic (semisal kompos, pupuk hijau, pupuk sangkar, serta sebagainya) perbandingan 4 bagian tanah serta 1 bagian bahan organic.
Lubang ditimbuni sub-soil dicampur yang dengannya bahan organic (dalam ju lah lebih tidak sedikit dari pada campuran bagi atau bisa juga dikatakan untuk top soil) serta super posfat (bisa pula dipakai tepung tulang ) 20%. Jumlah super fosfat (bisa pula dipakai tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m² tanah, tepung lubang 1,5- 3 kg per 10 m². Lubang diisi top soil serta bahan organic hingga membentuk gundukan.
Cara penanaman
Waktu tanam mawar merupakan pada awal musim hujan (bila keadaan airnya memadai bisa di lakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yng ditanam beruapa bibit cabutan (tanpa tanah), serta bbit yng berasal dari polybag.Cara penanaman mawar bibit cabutan:
a. Bongkar bibit tanaman mawara dari kebun pembibitan secara cabutan.
b. Potong sebagian batang serta cabang-cabangnya, sisakan 20-25 cm supaya habitus tanaman menjadi perdu (pendek).
c. Potong sebagian akar-akarnya yang dengannya gunting pangkas tajam serta steril.
d. Rendam bibit mawar dalam ai ataupun larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) semisal Dekamon 1-2 cc/liter selama 15-30 menit.
e. Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam serta akarnya diatur menyebar ke seluruh arah. Timbun (urug) yang dengannya tanah sampai-sampai batas pangkal leher batang.
f. Padatkan tanah di sekitar batang tanaman mawar pelan-pelan supaya akar-akarnya bisa kontak langsung yang dengannya air tanah.
g. Siram tanah disekeliling perakaran tanaman sampai-sampai basah.
h. Pasang naungan sementara dari anyaman bamboo /bahan lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga tanaman mawar dari teriknya sinar matahari sore hari.
Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda yang dengannya penanaman bibit mawar dari polybag berbeda yang dengannya penanaman bibit mawar cabutan. Bibit mawar dari polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah serta akar-akarnya. Tata tips penanaman bibit mawar dari polybag merupakan menjadi berikut:
a. Siram media tanam polybag yng berisi bibit mawar sampai-sampai cukup basah.
b. Angkat polybag lantas balikkan posisinya sembari ditekk-tekuk bagian dasarnya supaya bibit mawar bersama tanah serta akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag.
Bila polybag berukuran besar, maka pengeluaran bibit mawar bisa yang dengannya tips menyobek ataupun menyayat polybag yang telah di sebutkan.
c. Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yng sudah disiapkan jauh dari hari sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, lantas urug yang dengannya tanah hingga penuh sembari dipadatkan pelan-pelan.
d. Siram tanah disekeliling perakaran tanaman mawar sampai-sampai cukup basah. Bibit mawar akan langsung segar serta tumbuh tanpa melalui pelayuan ataupun istirahat dulu.
Pemeliharaan tanaman/penyiangan
Kegiatan penyiangan umumnya bersamaan yang dengannya pemupukan supaya bisa menghemat biaya serta tenaga kerja. Rumput liar yng tumbuh pada selokan/parit antar bedengan dibersihkan supaya tidka menjadi sarang hama serta penyakit.
Penyiangan sebulan sekali (bergantung pertumbuhan gulma), yang dengannya mencabut rumput-rumput liar (gulma) secara hati-hati supaya tak merusak akar tanaman ataupun membersihkan yang dengannya alat bantu kored/cangkul.
1. Pemupukan
Jenis serta dosis (takaran) pupuk yng dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman mawar merupakan pupuk NPK (5-10-5) sebanyk 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada perbandingan 10:10:5, bila tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Jenis serta dosis pupuk lain merupakan campuran pupuk yng terdiri atas:90-135 kg N ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg k2O/ha/tahun ataupun setara yang dengannya 200-300 kg Urea ditambah 840kg TSP ditambah 250 kgKCL/ha/tahun. Didasari hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar butuh dipupuk pupuk NPK 5 gram /pohon pada tatkala tanam ataupun 7-15 hari sesudah tanam.
Pemupukan selanjutnya secara kontinu tiap 3-4 bulans sekali, bergantung keadaan pertumbuhan tanaman. Dosis serta jenis pupuk yng dianjurkan merupakan campuran pupuk Nitrogen 600 kg N ditambah Fosfat 1000 kg P2O5 diatambah kalium 400 kg k2O/ha/tahun ataupun setara yang dengannya urea ± 1350 kg ditambah TSP 2100 kg ditambah KCL 800 kg/ha/tahun. Tiap kali pemupukan diberikan ¼ -1/3 dosis pupuk 337,5-450 kg Urea ditambah 525-700 kg TSP ditambah 100-133 kg KCL per hektar. Pemberiaan pupuk sebaiknya pada tatkala sebeum berbunga, tengah berbunga, serta sesudah kuntum bunga layu. Cara pemberian pupuk yang dengannya ditabur dalam paritkecil serta dangkal diantara barisan tanaman ataupun disekeliling tajuk tanaman, lantas ditutup yang dengannya tanah tipis serta segera disiram sampai-sampai cukup basah.
2. Pengairan serta penyiraman
Pengairan serta penyiraman di lakukan:
a. Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan sesudah tanam), di lakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan selanjutnya berangsur-angsur dikurangi ataupun bergantung keadaan cuaca serta jensi tanah (media).
b. Waktu pemberian air yng baik padapagi serta sore hari, tatkala suhu udara serta penguapan air serta tanah tidka terlalu tinggi.
c. Cara pengairan merupakan yang dengannya disiram secara merata mempergunakan alat bantu emrat (gember).
Hama serta penyakit
Hama pada bunga mawar
a. Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn,Aphids)Kutu daun, kecil, panjang ±0,6 mm, berwarna hijau, kadang-kadang tak bersayap. Menyerang pucuk, Suka menempel pada ranting serta kuncup bunga.
Gejala: mengisap cairan (sel) tanaman, menjadikan memicu gejala abnormal, pada daun ataupun pucuk jadi keriting/mengkerut. Bisa berperan menjadi vector virus serta Suka mengabaikan atau meninggalkan cairan madu manis yng menempel pada permukaan daun, menjadikan menjadi penyebab embun jelaga (Capnodium sp.).
Pengendalian: melindungi kebersihan (sanitasi) kebun serta disemprot insektisida Decis 2,5 EC ataupun Buldox 25 EC, Confidor 200 LC, Curacron 500 EC, Fastac 15 EC pada konsentrasi yng dianjurkan.
b. Kumbang
Tiga jenis kumbang penyerang tanaman mawar: kumbang Chafer (Macrodactylis subspinosus), Fuller (Autoserica Castanca) serta Curculio (Rhyncite bicolor), kumbang Chafer warna coklat kekuning-kuningan panjang tubuh sekitar 12 mm, kumbang Fuller warna coklat keabu-abuan, panjang 10 mm. kumbang Curculio berwarna merah bergaris hitam ± 5 mm.
Gejala : memakan daun, tangkai serta kuntum bunga, menjadikan bolong-bolong/rusak pada bagian yng diserang memakan perakaran tanaman.
Pengendalian : mengumpulkan serta memusnahkan hama yang telah di sebutkan serta tips kimia yang telah di sebutkan serta tips kimia disemprot yang dengannya insektisida Hostathion 40 EC, Decis 2,5 EC, Ambush 2 EC, Elsan 60 EC, serta lain-lain pada konsentrasi yng dianjurkan.
c. Siput berbulu
Tubuh berwarna putih kehijau-hijuan, panjang ±12 mm, ditutupi bulu-bulu kasar.
Gejala: pada stadium larva, menyerang tanaman yang dengannya tips memakan daun sebelah bawah yng memicu daun berlubang tinggal tulang daun.
Pengendalian: merontokkan kepompomg yng menempel pada tanaman, serta disemprot yang dengannya insektisida Brestan 60 (Moluskasida) pada konsentrasi yng dianjurkan.
d. Tungau (Tetranychus telarius)
Tungau mirip laba-laba, Amat kecil± 0,3 mm, berwarna merah/hijua/kuning. Berkembang biak yang dengannya cepat bila cuaca lembap serta panas, dan sirkulasi udara tidak lebih baik.
Gejala: menyerang tanaman yang dengannya tips mengisap cairan sel tanaman, pada bagian daun/pucuk, menjadikan memicu titik-titik merah berwarna kuning/abu-abu kecoklat-coklatan.
Pengendalian: disemprot insektisida-akarisida semisal Omite 579 EC ataupun Kelthane 200 ECatau Mitac 200 EC Meothrin 50 EC, Nissuron 50 EC serta lain-lain pada konsentrasi yng dianjurkan.
e. Thrips
Hama ini berukuran Amat kecil ± 1 mm, berwarna kuning-orange/kuning kecoklat-coklatan.
Gejala : merusak/mengisap cairan sel tanaman, lebih-lebih bunga, daun, serta cabang. Menyenangi mawar bunga berwarna kuning/terang lain-lainnya.
Pengendalian: pemangkasan bagian tanaman yng terserang berat serta disemprot yang dengannya insektisida Mesurol 50 WP, Tokuthion 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC serta lain-lain pada konsentrasi yng dianjurkan
f. Nematode akar (Meloidygne sp.)
Nematode akar ukurannya Amat kecil (cuma bisa dilihat yang dengannya mikroskop).
Gejala: menyerang akar tanaman mawar, bisa menembus ke bagian batang menjadikan memicu gejala pertumbuhan kerdil, kadang layu (kehilangan kekuatan tumbuh) serta terdapat bintil-bintil pada akar.
Pengendalian : pergiliran tanaman, sterilisasi media tanam, serta mempergunakan bahan kimiawi (nematisida). Furadan 3 G, Rugby 10 G ataupun Indofuran pendidikanG pada tatkala tanam.
g. Hama-hama lain:
1) Ulat daun (Udea rubigalis), menyerang daun serta kuncup bunga menjadikan menjadi rusak/bolong-bolong.
Pengendalian : disemprot insektisida, Hostathion 40 EC, Decis 2,5 EC, Dekasulfan 350 EC, Nomolt 50 EC ataupun Confidor70 WSpada konsentrasiyang dianjurkan.
2) Serangga malam (Night Feeding insect), menyerang daun serta bunga.
Pengendalian: disemprot yang dengannya insektisida yng dipakai pada pengendalian ulat daun.
3) Serangga pengisap sel tanaman (Leaf Hoppers), menyerang daun sampai-sampai bintik-bintik putih membentuk lingkaran.
Pengendalian ; disemprot denagn insektisida yng dipakai pada pengendalian ulat daun.
4) Lalat (dasyncura rhodophaga), ukuran tubuh kecil 1,2 mm, warna coklat kemerah-merahan/kekuning-kuningan. Telur diletakkan pada tunas baru, sesudah menjadi larva akan merusak/memakan tunas. Larva menjatuhkan diri ke tanah, lantas dalam waktu satu minggu berganti menjadi lalat.
Pengendalian: memusnahkan tanaman yng terserang berat yang dengannya dibakar, melindungi kebersihan kebun, serta penyemprotan insektisida Agrohion 50 Ec, Meothrin 50 Ecatau Ofunack 40 EC pada konsentrasi yng dianjurkan.
5) Kutu batang (Aulacapsis rosae) dari family Coccidae, berukuran kecil 3 mm,
Gejala: mengisap cairan sel tanaman, bagian daun serta batang. Bagian yng terserang akan layu, lambat laun mengering (mati).
Pengendalian : memangkas bagian tanaman yng terserang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimusanhkan/dibakar disemprot yang dengannya insektisida Decis 2,5 EC, Mitac 200 EC, Monitor 200 LC ataupun Orthene 75 SP pada konsentrasi yng dianjurkan.
6) Kumbang kecil (Small carpenter bees), ukuran tubuh kecil panjang 8 mm, warna hitam-metalik,
Gejala : melubangi sekalian merusak batang bagian dalam. Tanaman yng diserang menjadi layu.
Pengendalian : memangkas bagian tanaman yng diserang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibakar ataupun disemprot yang dengannya insekttisida : Decis 2,5 EC, Atabron 50 EC, Buldok 25 EC ataupun Bassa 50 EC pada konsentrasi yng dianjurkan.
Penyakit pada bunga mawar
a. Bercak hitam
Penyebab : cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”).
Gejala : daun bercak hitam-pekat yng tepinya bergerigi. Lambat laun bercak-bercak berdiameter ± 1cm menyatu, menjadikan jaringan daun disekitarnya menjadi kuning. Bisa juga berlangsung pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak serta tajuk bunga. Daun yng terserang akan gampang berguguran. Pengendalian non kimiawi: memangkas bagian tanaman yng sakit serta melindungi kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi : disemprot fungisida yng berbahan aktif propined serta Mankozeb pada konsentrasi yng dianjurkan.
b. Karat daun
Penyebab: cendawan (jamur) phragmidium mucronatum (Pers.ex Pr.) Schlecht.
Gejala : bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun, pada sisi daun atas terdapat bercak bersudut warna kemerah-merahan. Daun yng terserang berat akan gampang gugur (rontok). Pengendalian non kimiawi : pemotongan/pemangkasan daun sakit lantas dimusnahkan.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungsida yng berbahan aktif Zineb ataupun Maneb pada konsentrasi yng danjurkan.
c. Tepung mildew
Penyebab: cendawan Oidium sp.
Gejala: terdapat tepung/lapisan putih pada permukaan daun sebelah bawah serta atas. Daun/bagian tanaman yng terserang akan berganti warna dari hijau menjadi kemerah-merahan, lambat laun kekuning-kuningan serta akhirny daun-daun cepat rontok (gugur).
Pengendalian non kimiawi: memetik dau yng terserang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimusnahkan serta melindungi kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida Belerang, ataupun memiliki kandungan bahan aktif Pirazifos.
d. Bengkak pangkal batang
Penyebab : baketri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn.
Gejala : berlangsung pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, menjadikan tanaman menjadi kerdil serta akhirnya mati.
Pengendalian non kimiawi : mencabut tanaman yng sakit bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimusnahkan serta sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan) mempergunakan gunting pangkas yng bersih serta steril.
Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida yng berbahan aktif Streptomisisn ataupun Oksitetrasikin.
e. Mosaik (belang-belang)
Penyebab : virus (Virus Mosaik Mawar-rose mosaic Virus).
Gejala : daun menguning serta belang-belang, tulang-tulang daunnya semisal jala.
Pengendalian: penanaman bibit yng sehat, pemeliharaan tanaman secara intensif, penyemprotan insektisida bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian serangga vector, serta membongkar (eradikasi) tanaman yng sakit bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimusnahkan supaya tak menular kepada tanaman yng lain-lainnya.
f. Bercak daun
Penyebab : dua pathogen, yakni cendawan Cercospora rosicola Pass, serta alternaria sp.
Gejala : serangan cercospora bercak-bercak coklat pada daun-daun tua, sedangkan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman.
Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun yng sakit bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimusnahkan dna melindungi kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yng memiliki kandungan bahan aktif Tembaga (Cu).
g. Jamur upas
Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor (Berk,et Br.) Tjokr.
Gejala : terdapat lapisan kerak berwarna merah pada batang, serta lambat laun batang akan membusuk dan mati.
Pengendalian nonkimiawi: mengelupaskan kulit serta mengerok bagian tanaman yng sakit, lantas diolesi cat/ter, bisa juga sekalian memotong bagisan batang yng terinfeksi berat.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yng berbahan aktif Tridemorf.
h. Busuk bunga
Penyebab : cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr.
Gejala : kuntum bunga yng sudah membuka membusuk berwarna coklat, dna berbintil-bintil hitam.
Pengendalian nonkimiawi : membungkus bunga yng mulai mekar yang dengannya kantong kertas minyak/plastic serta penanganan pascapenen bunga sebaik barangkali.
Pengendalian kimiawi : penyemprotan fungisida yng berbahan aktif Benomil.
i. Penyakit Fisiologis
Penyebab: kekurangan unsure hara (defisiensi), tidak lebih Nitrogen, Phospor, serta Kalium.
Gejala: kekurangan nitrogen memicu warna daun hijau-muda (pucat) kekuning-kuningan serta pertumbuhan tanaman menjadi lambat (kerdil). Kekurangan phosphor memicu tanaman menjadi kurus serta kerdil, sedangkan tidak lebih kalium daun-daun menjadi mengering disepanjang tepi/pinggirannya.
Pengendalian: pemberian pupuk berimbang, lebih-lebih unsure N, P2O5, serta K2O maupun disemprot pupuk daun yng kandungan unsure haranya tinggi sesuai yang dengannya gejala defisiensi.
PANEN
1. Cirri serta Umur Tanaman berbungaCirri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan menjadi bunag potong: kuntum bunganya belum mekar penuh serta berukuran normal. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan bunga tabor pemetikan bunga pada stadium sesudah mekar penuh.
Waktu panen yng ideal merupakan pagi ataupun sore hari (tatkala suhu udara serta penguapan air tidka terlalu tinggi), Di beberapa pusat produsen bunga potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.
2. Cara pemetikan bunga
Cara panen bunga mawar merupakan yang dengannya memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) ataupun disertakan yang dengannya beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar bisa berupa pisau maupun gunting pangkas yng tajam, bersih serta steril.
3. Periode panen.
Tanaman mawar yng bibitnya berasal dari stek maupun okulas bisa dipanen pada umur 4-5 bulan sesudah tanam ataupun bergantung varietas serta kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.
4. Prakiran produksi
Tanaman mawar yng dipelhara secara intensif dari jenis/varietas unggul bisa menghasilkan 120.000 – 280.000 kuntum/hektar/tahun. Tingkat produksi ini bergantung dari variertas mawar, kesuburan tanah, jarak serta tingkat perawatan tanaman selama di kebun.
Sumber Buku: BUDIDAYA TANAMAN HIAS, Penerbit: Bangkit Citra PersadaSumber Gambar: http://www.annies-gardens.com/
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2014/09/budidaya-tanaman-hias-cara-menanam-bunga-mawar.html.
Seputar Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar
Terima kasih telah membaca Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar. Semoga pos dari situs web PERTANIAN berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website PERTANIAN. Silakan berbagi ulasan Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari PERTANIAN melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog PERTANIAN untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web PERTANIAN di bawah. Demikan dan sekian tentang Budidaya Tanaman Hias: Cara Menanam Bunga Mawar. Dan Assalamualaikum pembaca PERTANIAN.
Advertisement