Menanam Jambu Air | Budidaya Jambu

- Oktober 12, 2017

Menanam Jambu Air | Budidaya Jambu

 

Jambu air adalah satu dari sekian banyaknya jenis buah yng cukup ternama di kalangan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia. Buah musiman ini mempunyai kandungan air yng tinggi yang dengannya rasa yng manis. Tanaman buah ini mulai marak ditanam dalam pot lantaran bibit dari perbanyakan sambung, cangkok, serta okulasi bisa atau mampu berbuah pada umur 2 tahun. Tinggi tanaman rata-rata mencapai 2—2,5 m.
Mengenal lingkungan tumbuh Jambu airJambu air akan tumbuh optimal andai dipelihara di lingkungan yng sesuai yang dengannya syarat tumbuhnya. Tanaman jambu air memiliki daya adaptasi yng cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah hingga tinggi yng mencapai 1.000 m dpl. Tanaman ini menginginkan cahaya matahari penuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan serta pembuahan yng optimal. Suhu yng dimau-kan berkisar 18-28 ÂșC yang dengannya curah hujan yng rendah/kering, sekitar 500-3.000 mm/tahun. Kelembapan udara yng berkisar 50-80% pula menjadi faktor pertumbuhan yng baik. Intensitas cahaya matahari yng ideal dalam pertumbuhan jambu air merupakan 40-80%, pada intensitas ini akan diperoleh kualitas buah yng baik. Angin berperan dalam penyerbukan bunga. Angin yng terlalu besar akan memicu bunga rontok.
Media tanam Jambu airMedia tanam yng cocok bagi tanaman jambu air merupakan tanah subur, gembur, serta tidak sedikit memiliki kandungan bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH) media tanam jambu air berkisar antara 5,5–7,5.
Memilih bibitDalam memilih bibit, ada baiknya dipilih bibit yng sudah disertifikasi. Bibit sebaiknya berasal dari hasil penempelan (okulasi) ataupun penyambungan yng sudah berumur minimal 4 bulan. Panjang tunasnya minimal sudah mencapai 30 cm serta mempunyai 6 helai daun. Yng terpenting, bibit Perlu bebas dari hama serta penyakit.
Penanaman Jambu air di pot
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya jambu air dalam pot langkah-langkah yng Perlu kita lakukan merupakan menjadi berikut :
  • Letakkan pot yng masih kosong di tempat yng dimau-kan serta tak ternaungi oleh atap ataupun tajuk tanaman lain-lainnya. Kasih ganjalan pot, kira-kira 10 cm dari tanah.
  • Lubang pada dasar pot ditutupi yang dengannya pecahan genteng, supaya media tanam tak gampang larut terbawa air siraman.
  • Masukan media tanam ke dalam pot sampai-sampai batas 5 cm dari bibir pot. Media tanam yng dipakai mampu berupa sekam, pupuk sangkar, serta ta­nah (2:2:1). Padatkan media yang dengannya tips menggoyang-goyang dinding pot, lantas siram sampai-sampai cukup basah. Biarkan 2-3 hari supaya media tanam bisa mengendap serta stabil.
  • Buat lubang tanam pada media tepat di tengah-tengah pot yang dengannya ukuran sebesar polibag bibit.
  • Lepas bibit yang dengannya tips menggunting polibag, lantas periksalah kondisi perakarannya. Andai telah aman serta cukup rapi, masukkan bibit perlahan-lahan ke dalam lubang tanam, lantas urug yang dengannya media sampai-sampai batas pangkal batang serta siram yang dengannya air secukupnya. Waktu penanaman sebaiknya di lakukan pada awal musim hujan serta sore hari.
  • Kasih ajir bambu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyangga tanaman menjadikan tanaman tak gampang goyah andai tertiup angin. Lakukan penyiraman secara teratur.
  • Supaya sehat serta pertumbuhan optimal
Jambu air dalam pot semarak buahUntuk memperoleh tanaman tetap sehat yang dengannya pertumbuhan optimal, tentunya tanaman Perlu dirawat. Memelihara tanaman jambu air dalam pot tak terlampau susah. Kunci penting dalam tips budidaya tanaman ini merupakan pemupukan, penyiraman, serta pemangkasan.
Pemupukan diberikan secara rutin supaya tanaman tumbuh subur. Sebelum masuk masa berbunga serta berbuah (umumnya tatkala memasuki musim kemarau), lakukan pemupukan yang dengannya nitrogen tinggi. Ubah nitrogen yang dengannya pupuk berka­dar P tinggi andai ingin merangsang bunga yng ditambahkan yang dengannya penyemprotan hormon sitokinin.
Penyiraman mutlak dibutuhkan lantaran media tanam dalam pot relatif cepat mengering. Lakukan penyiraman setip pagi serta sore hari, lebih-lebih tatkala kondisi terik. Penyiraman mampu mempergunakan selang ataupun gembor yang dengannya menyemprotkannya pada media tanam serta daunnya.
Pemangkasan lebih-lebih di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk tajuk serta merangsang pembungaan. Pilih tiga ataupun empat batang utama menjadikan tajuk tanaman menjadi rimbun. Pemangkasan di lakukan 1-2 cm dari batang utama menjadikan luka bekas pangkasan tak melukai batang utama.
Mengendalikan hama serta penyakit
Hama
  • Ulat pagoda (Pagodiella hekmeyeri) serta Ulat kepala bagong (Carea angulata)
  • Gejala : Ulat Amat rakus memakan daun, menjadikan daun menjadi bopeng serta rusak.Tanaman tetap menghasilkan buah akan tetapi jumlahnya berkurang.
  • Pengendalian: yang dengannya tips mengumpulkan telur, ulat, serta kepompong bagi atau bisa juga dikatakan untuk
  • dimusnahkan. Ataupun menyemprotkan pestisida sistemik (Dimecron 50 SCW).
Kutu perisai hijau
  • Tanda: Memicu terjadinya cendawan hitam semisal jelaga pada daun serta bagian-bagian tanaman yng hijau.
  • Pengendalian: tips alami dimakan oleh beberapa jenis kepik serta ulat. Kutu ini di musim penghujan mampu musnah oleh serangan beberapa jenis cendawan.
  • Keluang serta codot
  • Gejala : Buah-buah menjadi rusak lantaran digerogoti.
  • Pengendalian: buah-buahan yng hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain
  • bekas.
Pasilan ataupun benalu
  • Gejala : Batang tanaman dijalari oleh benalu yng menempel yang dengannya akarnya.
  • Pengendalian: dibuang serta dibersihkan.
Penggerek batang
  • Gejala : Batang menjadi berlubang
  • Pengendalian: yang dengannya tips menyumbatkan kapas yng sudah direndam insektisida Diazinon ataupun Bayrusil kedalam lubang batang yng digerek.
  • Penyemprotan insektisida Perlu dihentikan andaikan tanaman tengah berbuah, lantaran pestisida sistemik itu tips kerjanya meresap ke dalam tanaman yng akan dimakan oleh hama, menjadikan di khawatirkan buah akan memiliki kandungan racun andai tatkala penyemprotan tanaman tesebut tengah berbuah. Penyemprotan obat penangkal hama serta penyakit sebaiknya di lakukan pada pagi ataupun sore hari serta di semprotkan ke seluruh bagian tanaman.
PenyakitGangguan pada akar
  • Pemupukan yng tidak lebih hati-hati pada jambu air yng tengah berbuah bisa memicu akar tanaman luka, maka bunga ataupun buah jambu air mampu rontok. Seluruh ini berlangsung lantaran tanaman tak mendapatkan suplai air serta zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar yang telah di sebutkan. Selain itu tanah yng berlebihan supali air pula bisa merontokkan bunga/buah, karena karena air yng menggenang membuat akar sulit bernafas serta berusaha mendatangkan cendawan yng mampu membusukkan akar.
  • Pengendalian : Lakukan pemupukan serta penyiraman secara hati-hati.
Gangguan pada buah
  • Penyebab: ulat ataupun lalat buah (dacus pedestris) serta sejenis cendawan yng menghasilkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah yang dengannya tanda noda berwarna kecoklatan ataupun kehitaman pada permukaan buah.
  • Pengendalian: (1) tips membungkus buah yang dengannya kertas koran, kantong semen, ataupun plastik sewaktu masih dipohon (2) yang dengannya penyemprotan insektisida thioda (2-3 cc/liter air) serta fungisida dithane (3 cc/liter air).
*dari aneka macam sumber

Sumber rujukan dan gambar : http://tipspetani.blogspot.com/2015/07/menanam-jambu-air.html.

Seputar Menanam Jambu Air | Budidaya Jambu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Menanam Jambu Air | Budidaya Jambu