Contoh Pertanian Modern Di Jepang Yang Harus Dicontoh

- November 25, 2017

Contoh Pertanian Modern Di Jepang Yang Harus Dicontoh

 
Beberapa yang Harus Dicontoh dari Pertanian Modern di Jepang
Jepang merupakan satu dari sekian banyaknya negara maju di Asia.
Selain terkenal yang dengannya industi otomotif serta animasinya, Jepang pula Amat dikenal yang dengannya industri pangan serta pertaniannya.
Pertanian di Jepang telah tersohor memiliki system kerja yang baik.
Selalu ada campur tangan pemerintah bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap perkembangan pada industri suatu negara.
Pemerintah Jepang menerapkan empat pilar pembangunan pertanian yang di antaranya merupakan Farm Size Expansion.
Kebijakan ini bertujuan supaya kepemilikan lahan pertanian makin bertambah dari empat hektare menjadi 15-20 hektare bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap keluarga petani.
Kemajuan pertanian Jepang pula mampu dilihat yang dengannya berkembangnya system pertanian urban.
Malah pertanian urban di Jepang kini menjadi andalan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasok produk-produk pertanian yang segar, sehat, serta cepat di seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia, walaupun dikenal menjadi negara agraris, pertanian di Indonesia belum mampu bersaing yang dengannya negara Jepang.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi modal utamanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu bersaing.
Lantas, apa yang butuh ditiru Indonesia dari Jepang bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk pertanian yang unggul?
Pendapat dari beberapa sumber, ada beberapa hal yang membuat pertanian di Jepang maju:
Tingginya Dukungan Pemerintah di Bidang Pertanian
Ini yang belum kita rasakan di negara kita, bukan berguna selama ini pemerintah tak mendukung, cuma saja dukungan yang kita rasakan selama ini serasa masih tidak lebih.
Lihat saja kebijakan pemerintah yang masih mengimpor produk-produk pertanian dari luar, hal yang telah di sebutkan tentunya merugikan petani lokal.
Sedangkan di Jepang, tata niaga pertanian sudah diatur sedemikian rupa menjadikan produk pertanian lokal tetap menjadi primadona.
Di antaranya merupakan kebijakan pemerintah yang mengatur tanaman apa yang sesuai yang dengannya permintaan pasar.
Maka dari itu kita tak akan menemui para petani yang menanam tanaman budidaya suka-suka hati orang-orang.
Kebijakan ini malah bukan memberikan batas kreatifitas para petani, melainkan para petani tak akan kesulitan menjual produk pertaniannya.
Pemerintah Mengontrol Harga Produk Pertanian
Malah bagi atau bisa juga dikatakan untuk urusan penetapan harga, pemerintah Jepang pula ikut campur tangan.
Barangkali semacam Dinas Pertanian kalau di Indonesia.
Dinas ini akan membeli hasil pertanian para petani serta mengendalikan harga agar bisa layak bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat.
Kalaupun ada pihak swasta yang hendak membeli hasil pertanian dari para petani, maka harganya pasti lebih rendah dari pemerintah.
Yang dengannya begitu tak ada sebutan petani dirugikan tengkulak.
Petani Diijinkan Mempunyai Lahan Pertanian yang Luas
Semisal yang pernah sempet disinggung sebelumnya, lahan pertanian di Jepang Amat didukung pemerintah.
Tak heran andai satu petani saja mampu mempunyai lahan 7 hingga 10 hektar.
Disaat seorang petani ingin mewariskan lahan pertanianya kepada generasi penerusnya, maka ia cuma mampu mewariskan lahan yang telah di sebutkan kepada satu anaknya saja yang benar-benar ingin menjadi petani.Jadi tak ada petani di Jepang yang cuma memiliki lahan pertanian 1 petak ataupun 2 petak sawah saja.
Tak semisal para petani kita yang Suka membagi warisan lahan pertanian yang dipetak-petakan.
Penggunaan Teknologi Tinggi
Perkembangan teknologi di Jepang pula berimbas pada industri pertanianya.
Semisal yang kita tahu, meskipun para petani di Indonesia saat ini telah jarang ada yang membajak sawah yang dengannya sapi ataupun kerbau, akan tetapi andai dibandingkan Jepang, teknologi pertanian kita masih tertinggal jauh.
Hampir seluruh proses pertanian, mulai dari membajak, menanam, memupuk serta sebagainya mempergunakan mesin-mesin canggih.
Hal tersebutlah yang memungkinkan satu orang petani bisa mengurus lahanya yang berhektar-hektar.
Etos Kerja Tinggi
Jangan kita pikir lantaran orang Jepang mempergunakan mesin pada setiap proses pertanianya, orang-orang menjadi malas.Bertani di Jepang malah menerapkan jam kerja semisal halnya jam kerja kantor.
Satu orang petani umumnya akan mempunyai sejumlah karyawan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantuya mengurus lahan berhektar-hektar yang telah di sebutkan.
Jam kerjanya pun ditentukan yang dengannya disiplin serta mengikuti jam kerja pada biasanya yakni 8 jam per hari.
Malah tak heran andai ada karyawan yang cuma tidur 4 jam sehari.
Hal ini lantaran umumnya karyawan yang telah di sebutkan mengambil jam lembur.
Pada bagian pertanian, jam masuk yang umum merupakan jam 2 pagi serta akan selesai pada jam 11 ataupun jam 12 siang.
Sedangkan orang-orang yang lembur akan beristirahat sejenak seusai jam 12 siang serta melanjutkannya lagi hingga jam 5 sore.
Coba itu..!

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/05/beberapa-yang-harus-dicontoh-dari.html.

Seputar Contoh Pertanian Modern Di Jepang Yang Harus Dicontoh

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Contoh Pertanian Modern Di Jepang Yang Harus Dicontoh