Perbedaan Antara Predator Dan Parasitoid

- Desember 12, 2017

Perbedaan Antara Predator Dan Parasitoid

 
PREDATOR DAN PARASITOID
Setiap pengendalian OPT yng di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai hasil yng sebaik-baiknya haruslah mempertimbangkan yang dengannya seksama setiap keuntungan serta resiko pengendaliannya.
Hal ini berkaitan serta bergantung dari spesies hama yng dihadapi, spesies tanaman, keadaan agroekosistem serta pengelolaan tanaman.
Seluruh faktor Perlu dipertimbangkan yang dengannya seksama sebelum dimasukkan dalam satu kesatuan rencana pengendalian.
Semisal pengendalian hama secara hayati yng sehat ataupun tak merusak lingkungan yang dengannya mempergunakan musuh alami serta agensia hayati.
Pengertian Pengendalian Hayati merupakan pengendalian hama tanaman yang dengannya tips biologi yakni mempergunakan serta memanfaatkan musuh-musuhnya, disebut musuh-musuh alam ataupun disebut pula agensia pengendali biologi.
Misalnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan hama Helopeltis sp. pada buah kakao yang dengannya pemanfaatan semut hitam (D. thoracicus). Pengembangan semut hitam bisa menempati kebun kakao yang dengannya tips meletakkan bangkai binatang (insang ikan) pada pohon kakao tertentu, seusai semut ini menetap, di pohon lain yang dengannya diletakkan bambu ataupun daun kelapa kering menjadi jembatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendekatkan semut yang dengannya hama sasaran.
Pengendalian hayati mempergunakan ataupun mempergunakan serta memanfaatkan spesies-spesies mahluk hidup tertentu mewakili hewan invetebrata yakni serangga, tungau serta nematoda.
Spesies-spesies tumbuhan golongan rendah pula terwakili oleh jamur, bakteri serta virus.
Pemanfaatan ini dimungkinkan lantaran adanya interaksi antara dua spesies mahluk atas keuntungan yng satu lantaran memangsa serta yng lain dirugikan lantaran dimakan. Spesialis serangga De Bach memperkirakan di bumi kita ini terdapat sekitar 1 juta spesies serangga, salah satunya spesies-spesies serangga yng menjadi musuh alam.
Ditaksir baru 15% dari seluruh spesies serangga musuh alam yng didapati serta diidentifikasi.
Musuh-musuh alam yng mewakili dunia serangga bisa digolongkan menjadi dua yakni Predator serta Parasitoid.
PREDATOR merupakan hubungan antara dua spesies dimana yng satu, yakni parasit mendapatkan keperluan zat-zat makanannya dari fisik tubuh yng lain, yakni inang.
Parasit hidup pada ataupun di dalam tubuh inang; inang tak mendapatkan faedah apapun dari hubungan ini walaupun umumnya tak dibinasakan.
Serangga yng bersifat parasit yng pada akhirnya memicu kematian inangnya tak tepat bila dimasukkan ke dalam definisi parasit.
Lantaran itu dibuatkan sebutan PARASITOID.
Parasitoid adalah kata sifat yng mencirikan perilaku makan yng beraneka ragam antara yng benar-benar bersifat parasit serta predator.
PARASITOID merupakan serangga yng memparasit serangga lain-lainnya.
Parasitoid pada mulanya memakan semisal parasit serta hidup menyesuaikan diri dalam hubungan fisik yng Amat erat yang dengannya inangnya serta cuma seusai ia menghabiskan seluruh makanan yng dibutuhkan dari tubuh inang, akhirnya inang yang telah di sebutkan binasa.
Terdapat perbedaan pokok antara Predator serta Parasitoid menjadi berikut :
Predator membunuh, memakan ataupun mengisap mangsanya yang dengannya cepat.
Parasitoid menyedot energi serta memakan selagi inangnya masih hidup;
Predator (nimfa serta imago) bisa memangsa seluruh tingkat perkembangan mangsanya (telur, larva/nimfa, pupa, imago).
Parasitoid pada tingkat perkembangan tertentu (larva) barangkali cuma memarasit telur, larva/nimfa, pupa ataupun imago inangnya;
Predator membunuh mangsa bagi atau bisa juga dikatakan untuk dirinya.
Parasitoid membunuh ataupun melumpuhkan inang bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan kepentingan keturunannya;
Predator ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan tubuh mangsanya.
Parasitoid ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan inangnya;
Seekor Predator memerlukan serta memakan tidak sedikit mangsa selama hidupnya.
Seekor Parasitoid memerlukan cuma satu ekor inang selama hidupnya, akan tetapi pada akhirnya bisa atau mampu mematikan sejumlah besar inang.
Metamorfosis Predator ada yng sempurna, ada pula yng tak sempurna.
Metarmofosis Parasitoid merupakan sempurna.
Predator ada yng bersifat polifag, oligofag, ataupun monofag, ada lagi yng bersifat omnifor yakni mengisap bagian-bagian tertentu dari tanaman, misalnya Geocoris pallens.
Sebaliknya Lygus hesperus yng herbifor pula adalah predator.
Kebanykan spesies Parasitoid bersifat monofag, ada pula yng oligofag.
Dari segi perilaku makan, terdapat predator yng mengunyah seluruh bagian-bagian tubuh mangsanya, misalnya Coccinellidae.
Terdapat pula Predator yng menusuk mangsanya yang dengannya mulut yng berbentuk jarum, lantas mengisap isinya, semisal Reduviidae.
Predator yng tergolong mengisap ini Suka menginjeksikan racun-racun keras serta enzim-enzim pencernaan sampai-sampai mangsanya lumpuh serta mempermudah mengisap isinya.
Parasitoid yng memerlukan makan kebanykan disaat Parasitoid yang telah di sebutkan masih dalam stadia larva.
Terdapat imago yng tak makan, akan tetapi ada pula yng masih memerlukan pakan dalam bentuk cairan semisal embun madu, yng dimakan yang dengannya tips mengisap embun madu yang telah di sebutkan.
Keuntungan pengendalian hayati merupakan tak mencemari lingkungan semisal yang dengannya pestisida.
Biaya yng dikeluarkan Amat murah dibandingkan yang dengannya ongkos pestisida.
Didasari berita di atas diharapkan dalam melakukan pengendalian hayati hendaknya tak mempergunakan pestisida kimia.
Hal ini akan memicu matinya serangga yng bukan target yng dikhawatirkan merupakan serangga yang telah di sebutkan adalah musuh alami, menjadikan akan berujung pada ketimpangan ekosistem yng membuat populasi suatu serangga hama meningkat (berlangsung peledakan hama).
Go Green - Go Natural
GO FREEDOM..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/04/predator-dan-parasitoid.html.

Seputar Perbedaan Antara Predator Dan Parasitoid

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Perbedaan Antara Predator Dan Parasitoid