Panduan Aplikasi Pemberian Pupuk Pada Tanaman

- Januari 16, 2018

Panduan Aplikasi Pemberian Pupuk Pada Tanaman

 
Panduan Aplikasi Pemberian Pupuk pada tanaman
Satu dari sekian banyaknya hal yng penting dalam proses pemupukan merupakan tatacara pemberian pupuk yng benar.
Yang dengannya tatacara yng benar, pemberian pupuk memberikan hasil nyata lantaran pupuk bisa terserap baik oleh tanaman, yang dengannya demikian pemanfaatan unsur hara yng terkandung dalam pupuk bisa dimaksimalkan oleh tanaman dalam proses pertumbuhan serta perkembangan tanaman itu sendiri. Kesalahan dalam tatacara pemberian pupuk akan mengurangi efisiensi serta efektifitas pupuk, menjadikan akan timbul kerugian dari sisi waktu serta biaya, dan manfaat pupuk yng tidak lebih maksimal bagi tanaman.
Proses pemupukan akan Amat menentukan kesuksesan produksi tanaman, selain jenis pupuk yng tepat, tatacara software pupuk yng efektif serta efisien akan menaikan kesuksesan pemupukan.
1. Pemupukan melalui akar tanaman yakni pemberian pupuk yng bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah kandungan hara yng dibutuhkan oleh tanaman melalui akar serta yang dengannya penambahan hara ini tanaman akan tumbuh subur serta memberikan hasil yng memuaskan
a. Pemupukan yang dengannya tatacara Sebar (Broadcasting) :
Tatacara ini merupakan tatacara yng paling simpel lantaran pupuk diberikan ke media tanam yang dengannya tatacara disebar di atas permukaan media tatkala pengolahan tanah (umumnya di lakukan pada tanaman semusim semisal padi serta kacang-kacangan yng ditanam di sawah), menjadikan pupuk tercampur merata yang dengannya tanah.
Pemupukan yang dengannya tatacara sebar ini berpotensi tinggi merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman pengganggu (gulma) dan tingkat fiksasi ataupun pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah.
Tatacara Sebar di lakukan andai :
- Populasi tanaman cukup tinggi serta rapat
- System perakaran tanaman yng menyebar di dekat permukaan tanah
- Volume pupuk yng dipakai berjumlah tidak sedikit
- Tingkat kelarutan pupuk yng tinggi supaya bisa terserap dalam jumlah tidak sedikit oleh tanaman
- Tingkat kesuburan tanah yng relatif baik
b. Pemupukan pada tempat tertentu (placement)
Berbentuk semisal barisan lurus di antara larikan ataupun barisan tanaman, membentuk garis lurus, ataupun membentuk lingkaran di bawah tajuk tanaman.
Alur pemupukan dibuat yang dengannya membuat semacam kanal dangkal menjadi tempat pupuk yang dengannya mencangkul tanah selebar tidak lebih lebih 10 cm yang dengannya kedalaman tidak lebih lebih 10 cm dari permukaan tanah.
Sesudah pupuk diletakkan di dalam alur, lantas ditutup kembali yang dengannya tanah.
Ada pula beberapa software lain yng memodifikasi tatacara ini ini, misalnya yang dengannya tatacara membuat sejumlah lubang sedalam serta yang dengannya jumlah lubang tertentu mempergunakan tugal ataupun linggis melingkar di bawah tajuk lantas pupuk diisikan ke dalam lubang lantas lubang ditutup tanah kembali.
Pemupukan yang dengannya tatacara ini di lakukan yang dengannya alasan :
- Kesuburan tanah relatif lebih rendah (tanah tegalan ataupun kebun)
- Populasi tanaman lebih rendah lantaran jarak tanam lebih lebar
- Volume pupuk yng dipakai berjumlah lebih tidak banyak
- Volume akar tanaman tidak banyak serta tak menyebar
2. Pemupukan melalui daun (spraying, foliar application) :
Massa pupuk dalam jumlah tertentu dilarutkan ke dalam air serta campuran pupuk yang dengannya air ini menghasilkan larutan pupuk yang dengannya konsentrasi Amat rendah (tidak lebih dari 0,05%).
Larutan pupuk ini lantas ini disemprotkan langsung ke daun-daun tanaman, mempergunakan alat semprot volume rendah (hand sprayer), volume tengah (sprayer gendong), ataupun volume besar mempergunakan mesin kompresor, malah mempergunakan pesawat terbang kecil bagi atau bisa juga dikatakan untuk hamparan pertanaman yng luas.
Berbeda yang dengannya pemupukan melalui akar, pemupukan melalui daun Perlu memperhatikan beberapa hal :
a. Konsentrasi pupuk Perlu dibuat mengikuti petunjuk pemakaian pada label kemasan pupuk, yang dengannya konsentrasi kepekatan pupuk berada pada kisaran angka 0,01% (1 gram pupuk padat dilarutkan ke dalam 1000 cc air) sampai-sampai konsentrasi maksimum 0,05% (5 gram pupuk padat dilarutkan ke dalam 1000 cc air).
Larutan pupuk yng terlalu pekat akan memicu plasmolisis, yakni fenomena di mana cairan dalam sel-sel daun yang dengannya konsentrasi lebih rendah akan tersedot keluar sel bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyatu yang dengannya larutan pupuk menjadikan sel-sel yng kehilangan cairan menjadi mati yang dengannya gejala semisal terbakar.
Karenanya penggunaan konsentrasi larutan pupuk yng rendah Amat dianjurkan serta hal ini bisa dikompensasikan yang dengannya tatacara menaikan frekuensi pemupukan supaya efisiensi serta efektifitas pemupukan melalui daun menjadi lebih tinggi (misalnya : konsentrasi pupuk 0,05% di lakukan setiap 14 hari sekali diubah menjadi konsentrasi larutan pupuk 0,03% di lakukan setiap 7 ataupun 10 hari sekali selama periode pemupukan di lakukan).
b. Faktor penguapan larutan pupuk akibat tingginya suhu lingkungan Perlu menjadi pertimbangan tatkala software, oleh lantaran itu idealnya pemupukan di lakukan tatkala matahari tak tengah bersinar yang dengannya terik.
Sebelum jam 8 pagi ataupun seusai jam 4 sore merupakan waktu yng ideal bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyemprotkan larutan pupuk supaya pupuk bisa terserap daun yang dengannya baik serta mengurangi resiko larutan pupuk yng menguap akibat suhu lingkungan yng tinggi.
c. Biasanya, mulut daun (stomata) menghadap ke bawah, karenanya pupuk diberikan yang dengannya tatacara menyemprotkan larutan pupuk pada daun bagian bawah berlebi dahulu lantas diikuti pembasahan larutan pupuk seluruh permukaan daun.
d. Jangan mengaplikasikan pupuk daun andai pada pucuk tanaman tumbuh tunas-tunas baru yng masih rentan terhadap pengaruh pupuk daun, apalagi andai konsentrasi pupuk daun cukup pekat, bisa dipastikan tunas-tunas muda akan mengering serta hangus semisal terbakar.
Tunggu sampai-sampai daun terbuka serta berkembang sempurna supaya pupuk daun daun bisa diaplikasikan.
Tatkala tunas-tunas muda bermunculan, cuma pada daun-daun yng sudah terbentuk sempurna di bagian bawah saja yng bisa disemprot yang dengannya larutan pupuk daun.
e. Aplikasi penyemprotan pupuk daun pada musim penghujan bisa di lakukan setidaknya 2 jam sebelum perkiraan hujan akan turun supaya larutan pupuk pada daun tak habis tercuci serta sebagian besar larutan pupuk sudah terserap yang dengannya baik.
f. Hindari software penyemprotan pupuk daun secara langsung pada bunga yng tengah mekar pada tanaman lantaran bisa dipastikan bunga serta bakal buah akan rontok beberapa waktu lantas.
Aplikasi pupuk daun bisa di lakukan pasca persarian selesai serta sudah terbentuk bakal buah, yang dengannya mempergunakan pupuk daun berkadar fosfat serta kalium tinggi.
g. Pada tanaman muda yng baru dipindah tanamkankan (transplanting), baik pindah tanam ke pot yng lebih besar (repotting) ataupun tanaman muda yng ditanam di lahan.
Setidaknya sebulan sesudah pindah tanam, pupuk daun baru bisa diaplikasikan ke tanaman muda yang telah di sebutkan.
3. Pemupukan melalui Air Siraman :
Pada pertanaman yng dibatasi (jumlah tanaman serta luasan pertanaman), pemupukan melalui akar bisa dimodifikasi yang dengannya merubah bentuk pupuk padatan menjadi cairan yang dengannya tatacara melarutkan pupuk ke dalam air, yang dengannya batas kepekatan ataupun konsentrasi tertentu yng aman serta tak memicu plasmolisis bagi akar tanaman.
Pupuk yng sudah berganti bentuknya yang telah di sebutkan lantas diberikan ke tanaman sekalian menjadi air siraman.
Metode ini tidak sedikit direkomendasikan oleh pabrikan pupuk lantaran pupuk-pupuk generasi baru biasanya bersifat water soluble (Amat gampang larut dalam air) yang dengannya ampas sisa pupuk yng tak terlarut berjumlah Amat tidak banyak.
Pemupukan yang dengannya tatacara ini memiliki beberapa kelebihan :
a. Pemberian nutrisi secara lengkap bisa di lakukan yang dengannya baik yang dengannya melihat kebutuhan tanaman, didasari jenis-jenis tanaman serta fase pertumbuhannya.
b. Bisa di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi masalah kesuburan tanah yng mengalami kekurangan hara-hara tertentu.
c. Efisiensi pemupukan bisa ditingkatkan lantaran meningkatnya daya serap akar tanaman terhadap pupuk dalam bentuk larutan.
d. Efektifitas pemupukan bisa terlihat nyata yang dengannya meningkatnya kualitas pertumbuhan serta perkembangan tanaman.
e. Kualitas buah yng diperoleh bisa ditingkatkan menjadi lebih baik yang dengannya memberikan pupuk tertentu.
f. Media pertumbuhan tanaman tetap bersih serta relatif bebas dari penyakit akibat software pemupukan yng terjadwal
4. Pemupukan
Pupuk adalah komponen penting di dalam budidaya kelapa sawit, lantaran dua hal yakni :
- Biaya pupuk adalah komponen terbesar dari biaya operasional, 60–70% dari biaya tanaman menghasilkan serta sekitar 40% dari biaya tanaman belum menghasilkan.
- 70 hingga yang dengannya 80% dari unsur pupuk yng ada pada biomassa berada pada bagian yng di panen yakni buah serta cabang, menjadikan butuh di lakukan substitusi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggantikan unsur hara yng terikut pada proses panen.
Yang dengannya mempertimbangkan kedua hal diatas maka diharapkan pengelolaan pupuk yng baik supaya pupuk yng diaplikasikan benar benar efektif serta efisien oleh tanaman.
Lima kunci utama seni manajemen pemupukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai efektifitas serta efisiensi pemupukan yng tinggi merupakan prinsip “5 T “ yakni:
Tepat Jenis
Tepat Dosis
Tepat Letak/Tempat
Tepat Tatacara
Tepat waktu
- Tepat Jenis
Pupuk yng diaplikasikan Perlu sesuai yang dengannya kebutuhan pada stadia pertumbuhannya, sesuai yang dengannya jenis tanah, topografi, curah hujan, ketersediaan tenaga kerja serta sebagainya.pemilihan jenis pupuk tunggal ataupun pupuk majemuk dan banyak sekali komposisi pupuk majemuk adalah pilihan yng Perlu diambil dalam kunci tepat jenis.
- Tepat Dosis
Adalah keputusan paling baik yng Perlu diambil terhadap beberapa dosis pupuk yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk diperoleh produksi yng tinggi, menjadikan jumlah yng diaplikasikan benar benar berada pada batas keperluan tanaman.umur tanaman, status unsur hara di dalam daun/rachis, keseimbangan diantara unsur hara (N/P Balance, Cation Balance), produksi serta gejala visual dilapangan adalah beberapa aspek yng Perlu diperhatikan dalam penentuan dosis yng tepat.
- Tepat Letak/Tempat
Merupakan penentuan dimana tempat yng paling sesuai pupuk diaplikasikan menjadikan bisa atau mampu diserap tanaman dalam jumlah yng tinggi.
System perakaran, ketersediaan bahan organik tanah, kondisi lahan adalah faktor-faktor yng menjadi pertimbangan.
- Tepat Tatacara
Merupakan pemilihan tatacara paling baik supaya pupuk tersedia bagi tanaman pada tatkala diharapkan secara bersamaan.
Luas areal serta waktu pemupukan, jumlah pupuk yng Perlu diaplikasikan.
Kondisi lahan dan ketersediaan tenaga kerja ataupun alat yng akan dipakai adalah faktor yng menjadi pertimbangan banyak sekali tatacara software pupuk.
- Tepat Waktu
Kondisi iklim lebih-lebih curah hujan adalah factor yng paling diperhatikan dalam memilih waktu yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk software pupuk, disesuaikan yang dengannya jenis pupuk yng akan diaplikasikan.
Serapan pupuk oleh akar tanaman akan lebih efektif serta efisien pada tatkala tanah dalam kondisi lembab.
Tanah yng terlalu basah akan memicu kehilangan pupuk akibat pencucian ataupun kehilangan bersama sirkulasi permukaan ataupun perkolasi.
Mudah-mudahan Berguna..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/07/panduan-aplikasi-pemberian-pupuk-pada.html.

Seputar Panduan Aplikasi Pemberian Pupuk Pada Tanaman

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Panduan Aplikasi Pemberian Pupuk Pada Tanaman