Macam-macam Tanaman Yang Cocok Pada Lahan Gambut

- Juni 16, 2017

Macam-macam Tanaman Yang Cocok Pada Lahan Gambut

 
Tanaman yang cocok di lahan gambut
Manfaatkan Lahan Gambut untuk Tanaman Industri
Umumnya, irigasi di lakukan pada tanah mineral yang dengannya kepadatan tanah yang normal.
Advertisement
Akan tetapi diluar dugaan, irigasi pula bisa di lakukan pada lahan gambut yang dengannya memperhatikan beberapa hal.
Penanganan lahan gambut butuh perhatian khusus lantaran karakteristiknya yang unik.
Sifat gambut lebih-lebih kaitannya yang dengannya kemampuannya menyimpan air serta pula mengalirkan air Amat berbeda yang dengannya tanah mineral, lahan gambut terbentuk dari bahan organik yang Amat poros, menjadikan kemampuan menyimpan air Amat rendah.
Demikian juga kemampuan mengalirkan airnya Amat tinggi menjadikan air susah disimpan di lahan gambut.
Air pula menjadi susah diserap oleh akar tanaman.
Andai lahan gambut mengalami kekeringan tidak banyak saja, otomatis tanaman akan susah mengambil air itu.
Kebanykan lahan gambut ada di lahan basah yang tidak sedikit airnya.
Akan tetapi yang menjadi masalah andai lahan yang telah di sebutkan dipakai untuk pertanian.
Lantaran terlalu tidak sedikit air, maka Perlu dicarikan solusi bagaimana mengurangi air melalui kegiatan drainase ataupun pengurangan air yang dengannya mempertimbangkan apakah tanaman itu masih bisa atau mampu menyerap air.
Hal paling penting merupakan masalah cuaca, hujan, serta musim. Itu Perlu menjadi perhatian penting dalam mempergunakan serta memanfaatkan lahan gambut untuk pertanian.
Perlu tahu persis kondisi cuaca yang tepat, tak tidak sedikit air serta pula tak kekurangan air.
Irigasi ataupun drainase itu Perlu disesuaikan yang dengannya kondisi iklim.
Karena, inti irigasi merupakan mengkondisikan supaya kelembaban tanah berada pada kisaran yang optimum bagi pertumbuhan tanaman.
Kita tahu, kalau kadar air tanah itu berkisar antara kapasitas lapang serta titik layu permanen itulah kondisi kelembaban tanah yang optimum.
Setiap lahan gambut, mempunyai kelembaban yang berbeda-beda.
Maka yang terpenting disaat akan melakukan irigasi di lahan gambut merupakan Perlu mengetahui kondisi fisik serta hidrolika tanah gambut.
Masalah ini merupakan duduk perkara Amat dasar yang Perlu diketahui.
Lahan gambut pula Amat dipengaruhi oleh pasang surut.
Pasang surut merupakan naik turunnnya permukaan air laut.
Kemampuan mengetahui pengaruh pasang surut terhadap muka air tanah gambut itu menjadi penting lantaran hal itu tak mampu diprediksi.
Pasang surut dalam satu hari itu mampu berlangsung dalam beberapa kali, untuk itu pengukuran terhadap pasang surut Perlu di lakukan secara intensif.
Tak cuma di lakukan per hari, minimal tiap jam supaya lebih intensif menjadikan jauh lebih baik.
Di sinilah peranan instrumentasi Amat penting.
Lantaran lahan gambut itu ramai sekali digenangi oleh air, bukan berguna lahan gambut cocok untuk tanaman padi mengingat lahan pertanian di pulau Jawa yang makin sempit.
Memanglah padi lebih cocok untuk lahan gambut, mengingat lahan gambut Amat luas bentangannya serta selalu digenangi oleh air.
Namun cara-cara tradisional tak mampu diterapkan di dalam menangani padi di lahan gambut ini.
Perlu dibarengi yang dengannya teknologi..
Andai tak, maka keuntungan finansial tak akan didapatkan.
Mengingat lahan gambut serta tanaman padi memerlukan perhatian yang ekstra intensif, dan berkeinginan memperoleh keuntungan secara finansial besar serta minim perawatan, maka tanaman industrilah yang cocok di lahan gambut.
Misalnya tanaman kelapa sawit, hutan tanaman industri, akasia, serta sebagainya. “Tanaman industri yang telah di sebutkan mempunyai nilai tambah yang jauh lebih tinggi lantaran aktivitas budidayanya tak seintensif padi.
Produksi tanaman pada lahan basah
Pendekatan apa yang bisa di lakukan untuk menaikan produksi tanaman pada lahan basah?
Tanaman Amat dipengaruhi oleh keadaan media tempat tumbuhnya.
Secara konvensional, media tempat tumbuh tanaman merupakan lahan yang bisa berupa kering serta basah.
Biasanya lahan kering bisa menyediakan segala kebutuhan tanam lebih baik dibanding lahan basah.
Pada lahan kering, unsur hara serta oksigen yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam jumlah yang cukup tidak sedikit di lahan kering.
Demikian juga, air pula cukup tersedia di lahan kering, asal ada cukup hujan ataupun diberi pengairan secukupnya.
Sebaliknya, pada lahan basah, ketiga unsur yang telah di sebutkan (unsur hara, oksigen, serta air) tidak lebih tersedia.
Apa yang dimaksud yang dengannya lahan basah..?
Lahan basah diambil dari sebutan Inggris wetland, yang pendapat dari Kamus Merriam-Webster (2012) berguna lahan ataupun areal semisal rawa ataupun paya yang kadang-kadang tergenang oleh air yang dangkal ataupun yang memiliki tanah yang dipenuhi air.
Pendapat dari Ramsar (2012) lahan basah dalam pasal 1.1 dari Konvensi Ramsar menetapkan bahwasanya lahan basah merupakan daerah paya, rawa, lahan gambut ataupun perairan, baik alami ataupun buatan, permanen ataupun sementara, yang dengannya air yang diam ataupun mengalir, segar, payau ataupun asin, salah satunya daerah perairan laut yang dengannya kedalaman pada tatkala surut tak melebihi enam meter.
Lahan basah, apalagi pada tatkala tergenang air, mempunyai kondisi tanahnya yang tak ideal bagi tanaman.
Pada lahan basah, tanah mempunyai unsur yang tak proporsional.
Tanah yang ideal mempunyai bagian padat, bagian cair, serta bagian udara yang berimbang.
Pada lahan basah cuma tinggal bagian padat serta bagian cairnya saja, lantaran bagian udaranya sudah diisi oleh air.
Pori makro hilang sekalian mengusir udara (O2) yang dibutuhkan oleh tanaman untuk respirasi, dari dalam tanah.
Ironisnya, air yang berlebihan yang terdapat dalam tanah bahkan tak bisa dipakai oleh tanaman lantaran akar tak bisa atau mampu menyerap air secara aktif.
Tanpa O2 (hipoksia), sel-sel akar tak bisa bertahan hidup lama, sampai-sampai akhirnya mati.
Sel-sel akar yang sekarat ataupun malah mati itu, lebih-lebih sel-sel xylemnya tak bisa melakukan penyerapan air secara aktif menjadikan air tak terserap serta terangkut ke bagian atas tanaman.
Kondisi terbatasnya O2 secara dramatis akan memberi pengaruh pertumbuhan, perkembangan, serta keberadaan tanaman.
Bagaimana yang dengannya unsur hara di lahan basah.
Keberadaan air yang Amat tidak sedikit di dalam tanah mempunyai pengaruh tidak baik terhadap kondisi unsur hara, baik bentuknya ataupun ketersediaannya secara fisik.
Beberapa unsur hara mengalami perubahan bentuk, semisal unsur nitrogen, berubah bentuk dari NO3+ menjadi NH4-.
Perubahan bentuk ini memicu tanaman biasanya tak bisa menyerapnya, kecuali cuma beberapa tanaman saja yang mampu, semisal padi.
Demikian juga secara fisik, air yang terlalu tidak sedikit di permukaan tanah bisa memicu terjadinya pencucian unsur hara dari top soil.
Pencucian ini memicu berkurangnya konsentrasi unsur hara menjadikan tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan serta produksi tanaman yang tumbuh di atasnya.Untuk lebih rinci mengenai keadaan unsur hara pada lahan basah.
Dari hasil penelitian beberapa orang ahli menunjukan bahwasanya lahan basah mempunyai tidak sedikit masalah.
Berikut merupakan masalah-masalahnya :
Pertama merupakan pH.
Pada tatkala basah, pH tanahnya netral, yakni 6,4, akan tetapi menjadi ektrim Amat asam, yakni 3,5 disaat kering.
Selanjutnya merupakan N total pula rendah.
Kandungan kation dasar semisal Ca, Mg, K, serta Na pula rendah.
Sebaliknya, kation asam semisal Al serta H tinggi.
Rasio Ca:Mg berada di bawah ambang batas optimum di mana rasio optimum itu 3:1 ampai 4:1 untuk kebanykan tanaman. Rasio Mg:K di atas 1,2 di mana di bawahnya mampu memicu hasil tanaman semisal jagung serta kedelai mampu berkurang.
Kapasitas tukar kation pula rendah, yakni di bawah 20 cmol/kg. % kejenuhan basa pula rendah, yakni < 38, yang menunjukan bahwasanya tanah tidak lebih subur.
Jumlah Al-dd serta Al jenuh pula tinggi, di atas 60%.
Nilai daya hantar listrik di atas nilai kritis 2 dsm-1, sementara % Na-dd tidak lebih dari 0,15.
P tersedia pula rendah, yaitu < 10 ppm serta rasio Fe2O3/liat bebas < 0,15.
Seusai melihat permasalahan lahan basah secara umum, maka beberapa skenario bisa dibuat.
Skenario ini bisa dijalan secara sendiri ataupun bersama-sama. Skenario yang pertama merupakan mengurangi air serta menambah tanah.
Lantaran masalah pada lahan basah merupakan adanya air yang berlebihan, maka solusinya tentulah menguranginya dari lahan yang telah di sebutkan.
Ada beberapa tips yang bisa di lakukan, di antaranya melakukan penimbunan seluruh lahan yang dengannya tanah supaya permukaan tanah lebih tinggi dari permukaan air.
Tips ini praktis serta cepat lantaran begitu lahan selesai ditimbun yang dengannya tanah, maka lahan yang telah di sebutkan segera bisa ditanami yang dengannya tanaman, sebagaimana layaknya lahan kering.
Akan tetapi, tips ini mempunyai dampak tidak baik terhadap ekosistem lahan basah yang telah di sebutkan.
Penimbunan lahan basah bisa mengganggu keseimbangan air serta selanjutnya bisa mengganggu reproduksi ikan serta organisme perairan lain-lainnya yang hidup di daerah itu.
Tips lain yang lebih moderat merupakan menambah permukaan tanah di sebagian lahan saja. Tanah ditimbun di bagian tertentu, yakni cuma pada tempat tegaknya tanaman saja.
Yang dengannya demikian, bagian lahan yang lain tetap basah sebagaimana umumnya.
Tips ini cocok untuk tanaman keras yang jarak tanamnya relatif renggang, akan tetapi tidak lebih cocok untuk tanaman semusim yang jarak tanamnya sempit.
Akan tetapi dari sudut pandang kelestarian lingkungan, tips ini lebih aman dibanding tips menimbun areal seluruhnya lantaran tips ini relatif tak terlalu mengganggu keseimbangan air sebagaimana tips timbun seluruh areal.
Ekosistem perairannya relatif tetap terjaga.
Tips lain yang Suka di lakukan merupakan membuat saluran drainase untuk membuang ataupun mengalirkan air yang berlebihan ke daerah lain.
Yang dengannya drainase yang baik, lahan basah bisa diubah menjadi lahan kering.
Akan tetapi demikian, hilangnya air dari lahan tak dan merta menghilang-kan masalah pada lahan basah.
Tanah yang mendadak kering pada lahan basah memiliki pH tanah yang Amat ekstrim rendah.
Keasaman yang ekstrim ini mempunyai tidak sedikit konsekuensi kimia yang tidak baik terhadap ketersediaan unsur hara.
pH rendah apalagi ekstrim rendah akan menurunkan ketersediaan unsur hara makro P serta K dan unsur hara mikro semisal Mn, Fe, Cu, Zn, serta B.
Oleh lantaran itu, pembuatan saluran drainase Perlu pula diiringi yang dengannya pembuatan saluran irigasi supaya tanah yang kering bisa segera diberi air.
Pendekatan lain merupakan memilih tanaman yang cocok di tanam di lahan basah.
Kendati cuma tidak banyak jumlahnya, akan tetapi ada tanaman tertentu yang bisa bertumbuh serta berproduksi yang dengannya baik di lahan basah.
Misalnya Padi.
Padi sebetulnya bukan tanaman air akan tetapi padi bisa tumbuh serta berproduksi yang dengannya baik di lahan yang tergenang air.
Tidak sedikit varietas padi sudah dikembangkan yang dengannya spesifikasi yang beragam juga.
Ada yang cocok untuk lahan kering, yang Suka disebut varietas padi gogo, ada yang cocok untuk lahan basah yang permanen tergenang air, serta ada juga yang cocok untuk lahan kering-basah.
Pilihan lain merupakan menanam tanaman lain selain padi, semisal tanaman hutan untuk kayu, buah-buahan, serta hias serta obat-obatan.
Teratai misalnya adalah tanaman lahan basah yang potensial lantaran seluruh bagian tanaman teratai bisa dipakai menjadi obat.
Pilihan lain, beberapa jenis tumbuhan yang bisa hidup yang dengannya baik di lahan basah semisal bald cypress, tupelo, sweet-gum, oak, pecan, serta nuts.
Pengganti lain yang Amat menjanjikan merupakan melakukan budi daya tumpang sari, yakni melakukan beragam aktivitas pertanian (multikultur) pada waktu serta tempat yang percis sekalian.
Misalnya mina padi, sembari menanam padi, petani pula menabur benih ikan di lahan basah yang telah di sebutkan.
System tanam tumpang sari memiliki tidak sedikit keuntungan yang tak dimiliki pada pola tanam monokultur.
Beberapa keuntungan pada pola tumpang sari antara lain:
1. Akan berlangsung peningkatan efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan ataupun penyerapan sinar matahari).
2. Populasi tanaman bisa diatur sesuai yang dikehendaki.
3. Dalam satu areal diperoleh produksi lebih dari satu komoditas.
4. Tetap memiliki kesempatan memperoleh hasil manakala satu jenis tanaman yang diusahakan gagal.
5. Kombinasi beberapa jenis tanaman bisa menciptakan beberapa jenis tanaman bisa menciptakan stabilitas biologis menjadikan bisa menekan serangan hama serta penyakit dan mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah.
Dari uraian di atas, maka produksi lahan basah bisa ditingkatkan yang dengannya beberapa pendekatan, antara lain yang dengannya reklamasi fisik berupa penimbunan lahan yang dengannya tanah mineral, seluruhnya ataupun sebagian.
Opsi lain merupakan membuat drainase ataupun membuang air dari lahan basah yang dengannya catatan Perlu diikuti oleh perlakuan lain semisal mempertahankan bahan organik yang cukup, memberikan kapur, menambah pupuk organik serta anorganik.
Ketiga, pilihan selanjutnya merupakan membudidayakan tanaman yang sesuai yang dengannya kondisi lahan basah, semisal padi serta teratai.
Yang terakhir namun bukan terpaksa merupakan melakukan budidaya tumpang sari, semisal mina padi, yakni menanam padi sambil memelihara ikan.
Mudah-mudahan Berguna..
By : MZF

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/06/tanaman-yang-cocok-untuk-lahan-gambut.html.

Seputar Macam-macam Tanaman Yang Cocok Pada Lahan Gambut

 

Cari Artikel Selain Macam-macam Tanaman Yang Cocok Pada Lahan Gambut