Pertanian Organik Modern

- Juni 20, 2017

Pertanian Organik Modern

 
PERTANIAN ORGANIK MODERN
Beberapa tahun yang terakhir, pertanian organik modern masuk dalam system pertanian Indonesia secara sporadis serta kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yng aman bagi kebugaran atau kesehatan serta system produksi yng ramah lingkungan. Akan tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum tidak sedikit dikenal serta masih tidak sedikit dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada mengabaikan atau meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Yang dengannya semakin berkembangnya pengetahuan serta teknologi kebugaran atau kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia serta lain-lain, pertanian organik terus berkembang.
Dalam system pertanian organik modern dibutuhkan standar mutu serta ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor yang dengannya Amat ketat. Suka satu produk pertanian organik Perlu dikembalikan ke negara pengekspor salah satunya ke Indonesia lantaran masih didapati kandungan residu pestisida ataupun bahan kimia lain-lainnya.
Advertisement
Banyaknya produk-produk yng mengklaim menjadi produk pertanian organik yng tak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik bisa dibagi menjadi dua kriteria yakni:
a) Sertifikasi Lokal bagi atau bisa juga dikatakan untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yng minimal ataupun Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), akan tetapi telah Amat memberikan batas penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT yang dengannya mempergunakan biopestisida, varietas toleran, ataupun agensia hayati. Tim bagi atau bisa juga dikatakan untuk merumuskan sertifikasi nasional telah dibentuk oleh Departemen Pertanian yang dengannya melibatkan perguruan tinggi serta pihak-pihak lain yng terkait.
b) Sertifikasi Internasional bagi atau bisa juga dikatakan untuk pangsa ekspor serta kalangan tertentu di dalam negeri, semisal misalnya sertifikasi yng dikeluarkan oleh SKAL maupun IFOAM. Beberapa persyaratan yng Perlu dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk serta pestisida dan pengolahan hasil nya Perlu memenuhi persyaratan tertentu menjadi produk pertanian organik.
Beberapa komoditas prospektif yng bisa dikembangkan yang dengannya system pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah serta obat, dan peternakan, (Tabel 2). Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia telah bisa mengekspor produknya ke pasar internasional.
Tabel 2. Komoditas yng layak dikembangkan yang dengannya system pertanian organik
No. Kategori Komoditi
Tanaman Pangan Padi
1. Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong serta baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk serta manggis.
2. Perkebunan Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili serta kopi.
3. Rempah serta obat Jahe, kunyit, temulawak, serta temu-temuan lain-lainnya.
4. Peternakan Susu, telur serta daging
Konsep-konsep pertanian organik
Tidak sedikit pihak sudah mengembangkan serta menjalankan pertanian organik.
Pengembangannya dilatarbelakangi banyak sekali motivasi. Praktek pertanian organik ada yng menerapkan standar ketat ataupun longgar. Yang akan di sajikan kali ini mengenai beberapa mazhab pertanian organik yng cukup ternama.
a. Pertanian naturalis ala Fukuoka
Dikembangkan oleh Masanobu Fukuoka seorang peneliti asal Jepang yng berpindah profesi menjadi petani. Fukuoka mempraktekkan pertanian organik di lahannya sendiri. Hasil prakteknya dia tuliskan dalam buku berjudul “Revolusi sebatang jerami”, yng menjadi sumber inspirasi bagi para pegiat pertanian organik.
Konsepnya merupakan meminimalkan campur tangan kita-kita dalam kegiatan bertani. Produksi pertanian diibaratkan menjadi hutan yng menghasilkan. Petani cuma menebar benih, tak mengolah tanah ataupun memupuk. Pengendalian hama di lakukan yang dengannya mempergunakan serta memanfaatkan keseimbangan ekosistem.
b. Gerakan pertanian organik IFOAM
IFOAM adalah organisasi yng giat melakukan kampanye serta advokasi ihwal pertanian organik sejak tahun 1972. Organisasi ini menjadi payung bagi gerakan pertanian organik. Pendapat dari IFOAM terdapat empat prinsip utama yng Perlu dijalankan dalam mempraktekkan pertanian organik.
Pertama, prinsip kebugaran atau kesehatan. Pertanian organik dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkkan makanan bergizi serta bermutu tinggi. Proses produksi, pengolahan, distribusi serta konsumsi Perlu mendukung peningkatan kebugaran atau kesehatan kita-kita sampai-sampai organisme terkecil yng hidup di dalam tanah.
Kedua, prinsip ekologi. Pertanian organik adalah siklus ekologi ke hidup-an. Budidaya pertanian, peternakan serta pemanenan produk organik Perlu sesuai yang dengannya siklus keseimbangan ekologi di alam.
Ketiga, prinsip keadilan. Pertanian organik Perlu membangun hubungan berkeadilan baik antar kita-kita ataupun yang dengannya mahluk hidup yng lain. Prinsip ini menekankan, orang-orang yng terlibat dalam pertanian organik Perlu memastikan keadilan bagi seluruh pihak dalam segala tingkatan semisal, petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang serta konsumen.
Keempat, prinsip perlindungan. Pelaku pertanian organik didorong bagi atau bisa juga dikatakan untuk berproduksi secara efesien, namun tak boleh mengorbankan kebugaran atau kesehatan serta kesejahteraannya. Penerapan teknologi baru serta teknologi yng telah ada Perlu berhati-hati. Pencegahan serta tanggung jawab adalah hal mendasar dalam mengembangkan serta menentukan pilihan teknologi.
c. Pertanian berkelanjutan ala LEISA
LEISA adalah kependekan dari Low External Input Sustainable Agriculture, ataupun kadang-kadang disebut Low External Input on Agriculture (LEIA). Pengertiannya kira-kira begini, asupan luar-rendah pertanian berkelanjutan. Konsep ini berusaha menekan asupan luar dalam produksi pertanian, salah satunya pupuk kimia serta obat-obatan.
Proses pertanian yng berkelanjutan, pendapat dari konsep ini sebisa barangkali Perlu mengutamakan bahan dasar produksi yng ada disekitar kebun. Semisal bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk, genakan pupuk hijau, pupuk sangkar, ataupun kompos yng mampu dibuat secara lokal. Orang-orang tak secara tegas melarang penggunaan pupuk kimia serta obat-obatan sintetis dalam produksi pertanian.
d. Orientasi komersial
Semisal diketahui, produk organik dihargai lebih lebih tinggi dibanding produk pertanian konvensional. Bagi sebagian pihak, ini adalah kesempatan yng Amat menarik. Orang-orang berproduksi semata-mata bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan pasar yng ada.
Umumnya tipe pertanian organik yng dikembangan berorientasi pada produk akhir. Motivasi semisal ini sah-sah saja selama produk yng diperoleh benar-benar organik, tak menipu konsumen.
e. Pertanian organik SNI
Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi system pangan organik. Standar ini mengatur produk pertanian organik sejak dari proses budidaya, kondisi lingkungan pertanian, pemrosesan, sampai-sampai jenis asupan yng diperbolehkan serta dilarang.
Pendapat dari SNI pertanian organik merupakan system manajemen produksi holistik yng menaikan serta mengembangkan kebugaran atau kesehatan agro-ekosistem, salah satunya keragaman hayati, siklus biologi, serta aktivitas biologi tanah.
Selain SNI system pangan organik, Kementerian Pertanian pula mengeluarkan Permentan No. 64 tahun 2013 ihwal system pertanian organik

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/05/pertanian-organik-modern.html.

Seputar Pertanian Organik Modern

 

Cari Artikel Selain Pertanian Organik Modern