Cara Memilih Bibit Jamur Champignon Yang Berkualitas

- Oktober 02, 2017

Cara Memilih Bibit Jamur Champignon Yang Berkualitas

 
Bibit champignon mempunyai kualitas sulitdidapat di indonesia. Karena, pusat penanaman lebih-lebih yng diusahakan skala kecil Amat jaran. Dampaknya, calon pekebun cuma mendapatkan bibit mempunyai kualitas rendah. Dalam pertumbuhannya hama serta penyakit ganas bakal menghadang. Oleh lantaran itu pekebun jamur kancing butuh mengenal sifat serta karakteristik bibit bermutu.
Pertama, pahami morfologis bibit. Yng sehat terlihat putih terang agak cokelat. Warna champignon memberi pengaruh selera konsumen. Bibit belum mekar, kulit kencang. Diameter bibit yng baik 22-42 mm. Andai rata-rata produksi per m2 tidak lebih dari 7-9 kg/m2, menandakan ada kesalahan perlakuan.

Perlu Telaten

Perhatikan juga parameter lain semisal suhu kompos, kebasahan, kelembapan ruangan, CO2, rasio C/N bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit, Suhu kompos ideal 25-32%C. Andai suhu kompos tak sesuai miselium gagal tumbuh, malah mati. Sesuaikan bibit yang dengannya ketinggian lahan lantaran jenis bibit bermacam-macam. Ada yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk datran tinggi ataupun rendah. Pilih bibit jamur champignon ataupun kancing yng resisten serangan hama serta penyakit.
Selain itu, tanyakan bibit yng akan kita beli dari si pedagang, yng ditanyakan antara lain asal bibit, suhu, persentase pengguanaan kompos, serta usia yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditanam. Penyedia bibit yng profesional mempunyai berita lengkap mengenai bibit yng dijual. Itu penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah proses selanjutnya.
Cara, memilih, bibit, jamur, champignon, budidaya jamur, bibit jamurYang dengannya bibit yng bermutu diharapkan kecepatan tumbuh miselium menembus casing seragam. Penyebaran bibit di kompos pula butuh diketahui para pemula. Biasanya pekebun mempergunakan serta memanfaatkan biji-bijian semisal sorgum ataupun gandum menjadi nutrisi bibit. Ada pula yng mempergunakan jagung ataupun batang kayu yng dipotong kecil-kecil. Bibit jamur dikemas dalam botol ataupun kantung plastik ukuran 300-350 g.

Higenis (Melindungi kebersihan lingkungan sekitar)

Keluarkan bibit yang dengannya tatacara menggemburkan media, lantas congkel yang dengannya bantuan spatula (sendok kecil). Andai bibit dalam plastik, sobek lantas campurkan ke media tanam. Seusai bibit digemburkan, letakan diatas kompos. Lantas aduk yang dengannya garpu sampai-sampai benar-benar merata. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kapasitas produksi 7,5 ton dibutuhkan 200-250 botol bibit yang dengannya waktu pengerjaan sekitar 2,5 jam oleh 5 orang.
Penebar benih hendaknya berpakain khusus serta tak melakukan pekerjaan lain selama proses berlangsung. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kebersihan alat penebar benih genakan formalin, kaporit, ataupun karbol. Hindari penggunaan alat bekas pekerjaan lain lantaran berusaha mendatangkan hama serta penyakit. Lingkungan tempat penaburan benih Perlu disanitasi. sediakan bak kaki berisi campuran formalin serta air bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasuh alas kaki.
Penebaran bibit mesti merata supaya pertumbuhan miselium optomal. Penebaran dimulai dari bagian sedang tumpukan kompos, atas, serta samping. Sebelumnya buat kubangan serta bolak-balik kompos yang dengannya garpu. Menebar benih tampaknya gampang, namun jiga ceroh kompos terkontaminasi serta jamur gagal tumbuh.
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2012/08/cara-memilih-bibit-jamur-champignon.html.

Seputar Cara Memilih Bibit Jamur Champignon Yang Berkualitas

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Memilih Bibit Jamur Champignon Yang Berkualitas