Cara Mendiagnosa Kadar Kandungan Hara Tanah Dengan Mudah

- Februari 02, 2018

Cara Mendiagnosa Kadar Kandungan Hara Tanah Dengan Mudah

 
Cara Mudah Mendiagnosa Kandungan Hara Tanah
Idealnya, petani sebelum bertanam telah tahu keadaan kandungan hara esensial dalam tanah yng akan ditanami.
Apakah cukup ataupun apa yng tidak lebih?
Diagnosa yang dengannya uji laboratoris pertanyaan itu bisa terjawab, akan tetapi butuh biaya yng bagi petani kecil biasanya di luar jangkauan.
Lagi juga prosedur serta pelaksanaan butuh waktu cukup lama.
Mengetahui status hara esensial dalam tanah sebelum ditanami penting lantaran kekurangan satu dari sekian banyaknya hara esensial, makro maupun mikro, akan memicu akibat negatif tertentu pada tanaman, pertumbuhan ataupun hasil nya.
Kebutuhan yang telah di sebutkan tampaknya kini telah bisa dipenuhi yang dengannya gampang, murah dalam jangkauan petani kecil.
Kabar gembira itu berupa kemunculan teknik baru uji kandungan hara esensial dalam tanah yng dinamai Minus-One Element Technique (MOET).
MOET dirancang oleh pakar agronomi Dr. Cesar Mamaril, yng seusai pensiun dari Pusat Riset Padi Internasional (IRRI) bekerja selama 17 tahun menjadi konsultan senior tanah serta agronomi pada Philippine Rice Research Institute (PhilRice). Di PhilRice, ia besama rekan sekerja mengembangkan serta mengaplikasikan MOET bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertanian padi di dataran rendah.
Dalam satu uraian yng dimuat Majalah RiceToday edisi terbaru, Dr. Mamaril menekankan kegunaan serta manfaat teknik hara minus satu yng dirancangnya.
Dari 16 hara esensial yng dibutuhkan tanaman, 13 jenis diperoleh dari tanah yaitu nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S), tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), serta boron (Bo).
Tiga lain-lainnya dari udara serta air, yaitu karbon (C), hidrogen (H), serta oksigen (O). Kekurangan satu dari sekian banyaknya hara esensial ini akan memicu tanaman tak tumbuh normal.
Tanaman menyerap hara dari tanah ataupun air dalam tanah menjadikan hara yng tertinggal akan berkurang (lantaran hasil ataupun pula limbah tanaman terbawa keluar lahan).
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kecukupan hara maka di lakukan pemupukan pada tanah.
Permasalahannya pemupukan seolah telah menjadi rutinitas memenuhi resep anjuran, tak secara terukur jumlah serta terpilih jenis hara sesuai yang dengannya status hara masing-masing dalam tanah.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat penggunaan pupuk maka berita ihwal hara mana yng tidak lebih pada tanah yng akan ditanami menjadi penting.
Apalagi software pupuk yng berlebihan akan merugikan lingkungan.
Konsep MOET
Yang dengannya konsep MOET dimaksudkan supaya petani cukup menambahkan saja hara yng didasari analisis tidak lebih pada tanah yng akan ditanami.
Berita ihwal hara esensial yng tidak lebih bisa dideteksi yang dengannya tatacara melakukan formulasi pemupukan yng pada setiap pemupukan ada satu unsur hara yng tak diikutkan (teknik minus satu unsur hara/MOET).
Yang dengannya tak memberikan satu jenis hara akan dilihat apa dampaknya pada pertumbuhan tanaman.
Itu dipraktekkan pada contoh-contoh tanah yng diambil dari lahan pertanaman.
Pada kit MOET yng dipakai pada pertanian padi di dataran rendah Philipina, formulasi pemupukan MOET terbatas pada unsur-unsur hara bagi atau bisa juga dikatakan untuk N, P, K, S, Zn serta Cu.
Alasannya merupakan bahwasanya di bagian terbesar pertanian padi dataran rendah Philipina keenam unsur hara itu selalu tidak lebih.
Jadi disusun 7 formulasi pemupukan menjadi uji status hara tanah, yaitu: Minus N (tak memiliki kandungan N akan tetapi lima hara lain-lainnya ada); Minus P; Minus K; Minus S; Minus Zn; Minus Cu; serta Lengkap (seluruh ke enam unsur hara ada).
Pelaksanaannya simpel saja.
Wadah uji mempergunakan pot-pot ataupun wadah plastik yng bisa menampung 4 kg sampel tanah basah (jumlah pot percis yang dengannya jumlah formulasi pemupukan).
Dari lahan satu hektar yng cukup seragam sebaiknya diambil secara sampel tanah dari 35 tempat.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan yng tingkat kesuburan bergradasi semisal lahan miring dibutuhkan sampel dari lebih tidak sedikit tempat. Sampel diambil sebelum tanah diolah/dibajak.
Bibit yng berumur 12 hari sebanyk paling tidak banyak 5 batang lantas ditanam ke dalam masing-masing pot yang dengannya formulasi pemupukan masing-masing.
Tanah dibiarkan tetap basah akan tetapi tak tergenang air sampai-sampai tanaman telah cukup mantap.
Pengairan seluruh tanaman di lakukan yang dengannya air dari sumber yng percis yang dengannya yng dipakai pada lahan pertanian padi yng dikelola.
Seusai 10 hari, sebagian tanaman padi dalam pot dicabut, tinggalkan cuma dua batang yng dinilai paling baik.
Bukti Visual
Dalam 30 hari seusai pindah tanam bibit (ke pot) telah akan terbukti secara visual perbedaan pertumbuhan tanaman antara pot.
Pula mampu dibandingkan pada tanaman di pot yang dengannya formulasi pemupukan lengkap.
Bisa disaksikan mana yng tumbuh baik, mana yng tidak lebih baik serta di pot yang dengannya formulasi mana (yng minus hara apa).
Mampu disimpulkan tanaman dalam pot yng mana kekurangan unsur hara apa.
Ataupun tanah dari tempat mana kekurangan unsur hara apa.
Bila tanaman pada seluruh pot berisi tanah sampel dari satu tempat tidak jelek alias bagus serta seragam pertumbuhannya, maka tanah di tempat bersangkutan tak kekurangan unsur hara yng masuk dalam formulasi.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan ketepatan analisa yng lebih akurat, seusai 45 hari sejak pindah tanaman padi dalam pot dicabut serta biomasanya ditimbang.
Yang dengannya bukti visual demikian, petani akan tahu tanah di tempat mana yng butuh diberi pemupukan unsur hara apa.
Petani tinggal memilih unsur hara mana yng masih butuh ditambahkan sesuai yang dengannya takaran sesuai anjuran para penyuluh pertanian.
Selain hemat biaya, penggunaan system analisis hara tanah MOET pula mengurangi dampak merugikan pupuk terhadap lingkungan dan menambah hasil serta pendapatan bagi petani.
Perlu diakui model uji MOET ini adalah temuan Amat cerdas akan tetapi simpel, murah serta gampang dan bisa bisa di lakukan sendiri oleh petani kecil.
Dr. Mamaril berterus terang merancang konsep MOET itu disaat masih bekerja menjadi peneliti IRRI yng bertugas di Indonesia.

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/05/cara-mudah-mendiagnosa-kadar-kandungan.html.

Seputar Cara Mendiagnosa Kadar Kandungan Hara Tanah Dengan Mudah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Mendiagnosa Kadar Kandungan Hara Tanah Dengan Mudah