Kelompok Tani (poktan) | Pertanian Indonesia

- Juli 16, 2017

Kelompok Tani (poktan) | Pertanian Indonesia

 
A. Kelembagaan Petani (kelompok tani) memiliki fungsi menjadi :
  • Wadah proses pembelajaran
  • Wahana kerja percis
  • Unit penyedia sarana serta prasarana produksi
  • Unit produksi
  • Unit pengolahan serta pemasaran
  • Unit jasa penunjang
1. Kelas BelajarWadah belajar mengajar bagi anggotanya guna menaikan Pengetahuan, Sikap serta Keterampilan (PSK) dan tumbuh serta berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani menjadikan produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah dan ke hidup-an yng lebih sejahtera.2. Wahana KerjasamaUntuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani serta antar kelompoktani dan yang dengannya pihak lain.Menjadikan bisnis taninya akan lebih efisien dan lebih bisa atau mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan,3. Unit ProduksiUsahatani yng dilaksanakan secara keseluruhan Perlu dipandang menjadi satu kesatuan bisnis yng bisa dikembangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai skala ekonomi, baik dari segi kuantitas, kualitas ataupun kontinuitas.Kelembagaan bisa berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, ataupun korporasi.Kelembagaan difasilitasi serta diberdayakan oleh Pemerintah serta ataupun Pemerintah Daerah supaya tumbuh serta berkembang menjadi organisasi yng kuat serta mampu berdiri diatas kaki sendiri menjadikan bisa atau mampu mencapai tujuan yng diharapkan para anggotanya.Aturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13 April 2007, Wacana Pembinaan Kelembagaan Petani.Kelompoktani merupakan kumpulan petani/ peternak/pekebun yng dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) serta keakraban bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan serta mengembangkan bisnis anggota.Pendapat dari Mardikanto (1993)Pengertian kelompoktani merupakan sekumpulan orang-orang tani ataupun petani yng terdiri dari petani dewasa (lelaki/wanita) ataupun petani-taruna yng terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian serta kebutuhan bersama dan berada di lingkungan pengaruh serta dipimpin oleh seorang kontaktani.Sedangkan pendapat dari Departemen Pertanian (2007)Kelompoktani merupakan kumpulan petani/peternak/pekebun yng dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) serta keakraban bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan serta mengembangkan anggota/petani dalam mengembangkan usahanya B. Kelembagaan Petani serta Pelaku Bisnis Pertanian Lain-lainnya adalah :1. Kelembagaan petani serta pelaku bisnis pertanian lain-lainnya merupakan organisasi yng anggotanya petani serta pelaku bisnis pertanian lain-lainnya serta dibentuk oleh orang-orang, baik formal ataupun non formal.2. Kelembagaan petani yng formal berupa koperasi petani serta ataupun bentuk organisasi badan hukum lain-lainnya.3. Kelembagaan petani yng non formal bisa berbentuk kelompoktani, gabungan kelompoktani, serta asosiasi petani.4. Kelembagaan petani tumbuh serta berkembang menjadi organisasi yng kuat serta mampu berdiri diatas kaki sendiri menjadikan bisa atau mampu mencapai tujuan yng diharapkan para anggotanya. Gabungan kelompoktani terdiri dari kelompoktani-kelompoktani yng ada dalam satu wilayah administrasi desa ataupun berada dalam satu wilayah peredaran irigasi petak pengairan tersier (Departemen Pertanian, 1980).Sedangkan Departemen Pertanian (2007) mengemukakan bahwasanya Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) merupakan kumpulan beberapa kelompoktani yng bergabung serta bekerja percis bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan skala ekonomi serta efisiensi bisnis.C. Tanda Kelompok TaniBeberapa hal yng menjadi tanda kelompoktani merupakan :Saling mengenal, akrab serta saling meyakini diantara sesama anggota,Memiliki pandang-an serta kepentingan yng percis dalam berusaha tani,Mempunyai kesamaan dalam tradisi serta ataupun pemukiman, hamparan bisnis, jenis bisnis, status ekonomi ataupun sosial, bahasa, pendidikan serta ekologi.Ada pembagian tugas serta tanggung jawab sesama anggota didasari kemufakatan bersama.D. Unsur Pengikat KelompoktaniAdanya kepentingan yng percis diantara para anggotanya.Adanya tempat bisnis tani yng menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggotanya.Adanya kader tani yng berdedikasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggerakkan para petani serta kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lain-lainnya.Adanya kegiatan yng bisa dirasakan manfaatnya oleh sekurang minimnya sebagian besar anggotanya,Adanya dorongan ataupun motivasi dari tokoh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat setempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang program yng sudah ditentukan.E. Gabungan KelompoktaniGabungan beberapa kelompoktani yng berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif (Aturan Menteri Pertanian , nomor : 273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13 April 2007, wacana Pembinaan Kelembagaan Petani)Wilayah kerja GAPOKTAN sedapat barangkali di wilayah administratif desa/kecamatan, namun sebaiknya tak melewati batas wilayah kabupaten/kota.Fungsi GapoktanUnit Bisnis Jasa produksi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan pasar (kuantitas, kualitas, kontinuitas serta harga).Unit Bisnis Jasa Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida serta lain-lainnya) dan menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya.Unit Bisnis Jasa Penyediaan Modal Bisnis serta menyalurkan secara kredit/pinjaman kepada para petani yng memerlukan.Unit Bisnis Jasa Proses Pengolahan Produk para anggota (penggilingan, grading, pengepakan serta lain-lainnya) yng bisa menaikan nilai tambah.Unit Bisnis Jasa Menyelenggarakan Perdagangan, memasarkan/menjual produk petani kepada pedagang/industri hilir.Proses Penumbuhan Gapoktan antara lain menjadi berikut :1. Mengidentifikasi kelompok-kelompok tani yng memiliki jenis bisnis hampir percis pada wilayah tertentu (pusat/tempat pertanian).2. Setiap kelompok mengadakan koordinasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk bekerjasama antar kelompok yng satu yang dengannya kelompok yng lain-lainnya.3. Melaksanakan pertemuan/musyawarah antar pengurus kelompok (yng mewakili kelompok) bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat kesepakatan-kesepakatan bisnis yang dengannya skala yng lebih besar dalam upaya memperkuat posisi tawar (bergaining position).4. Membuat aturan-aturan yng pengikat (sebaiknya secara tertulis) terhadap kemufakatan dari musyawarah antar kelompok yang telah di sebutkan dan sanksi-sanksinya andaikan berlangsung pelanggaran kesepakataan.5. Menentukan pengurus dari Gapoktan yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan kegiatan bisnis bersama sesuai yang dengannya kebutuhan Gapoktan yang telah di sebutkan.Penentuan pengurus Gapoktan Perlu bisa mewakili kepentingan dari seluruh kelompok yng bergabung.6. Membuat Informasi Acara yng diketahui oleh Instansi Pemerintah terkait.7. Adanya Rencana Bisnis bersama (RUB)8. Yang dengannya mengkaji kelembagaan panen kita mampu belajar bagaimana menangkap makna suatu gejala (kemampuan konatif), serta tidak cuma kognitif saja (mengenali suatu gejala). Melalui kemampuan imajinasi sosiologis, kita bisa memberikan makna dari gejala di tingkat mikro menjadi makro9. Misalnya merupakan penelitian Clifford Geertz wacana panen bagi atau bisa juga dikatakan untuk menerangkan struktur sosial warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Jawa pada era Tanam Paksa.Menurutnya, panen yng mempergunakan system yang dengannya upah tetap (bawon) adalah gejala involusi pertanian (welfare institution serta poversty sharing) serta perubahan menjadi system tebasan adalah gejala melemahnya involusi yang telah di sebutkan.Yang dengannya bergabungnya kelompok tani yang telah di sebutkan dalam suatu wadah kelembagaan tani dalam bentuk Gapoktan, keberadaan petani akan lebih berdaya, yakni menjadi berikut :1. Jumlah anggota produksi yng diperoleh bisa terkumpul lebih tidak sedikit, lantaran setiap anggota/kelompok mengumpulkannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan bersama.2. Kontinuitas hasil akan lebih gampang diatur, lantaran Gapoktan bisa memusyawarahkan rencana bisnis kegiatannya bersama kelompok, menjadikan jadwal tanam serta tata laksana kegiatannya bisa direncanakan sesuai yang dengannya kebutuhan anggota serta kebutuhan pasar.3. Petani menjadi subyek, lantaran Gapoktan diharapkan bisa bernegosiasi yang dengannya pihak mitra bisnis sesuai yang dengannya kebutuhan anggotanya.4. Petani memiliki posisi yng lebih kuat dalam posisi tawar, lantaran bisa memilih pengganti yng menguntungkan dan bisa mangakses pasar yng lebih baik.5. Bisa menjalin kerjasama bisnis yng saling menguntungkan yang dengannya koperasi, baik menjadi anggota ataupun menjadi mitra bisnis.F. Pengelompokkan atas System AgribisnisPengelompok petani bisa didasarkan pada aktivitas yng terkait yang dengannya dunia pertanian menjadi lima kelompok kelembagaan.1. Kelembagaan pengadaan sarana input produksi.Dalam kelompok ini misalnya salah satunya kelembagaan kredit ataupun kelembagaan permodalan usahatani, kelembagaan pupuk yng mencakup mulai dari pengadaan hingga distribusinya, kelembagaan benih yng pula begitu kompleksnya yng satu dari sekian banyaknya bagiannya kita kenal yang dengannya struktur JABAL (Jaringan Benih Antar Lapang), dan kelembagaan penyediaan serta distribusi pestisida.Tiap kelembagaan mempunyai aspek kelembagaan tersendiri yang dengannya menerapkan aturan-aturan kerja yng datang dari norma-norma tertentu, penentuan hak serta kewajiban antar bagian, dan struktur organisasi yng menentukan bagaimana keterkaitan antar bagian yang telah di sebutkan.2. Kelembagaan dalam aktivitas budidaya, mencakup kelembagaan tenaga kerja, kelembagaan irigasi mulai dari bentuk yng tradisional hingga kelembagaan bentukan pemerintah (Perkumpulan Petani Pemakai Air = P3A), kelembagaan lahan (land tenure) dalam hal tata hubungan antara pemilik serta petani penggarap, dan kelembagaan panen. Dalam kelembagaan panen bisa dilihat tata hubungan kerja antara serta kemufakatan antara pemilik tanah, petani bawon, petani yng melakukan kedokan, penderep, pembeli gabah ataupun pedagang pengumpul gabah, rombongan buruh panen yng diupah oleh pedagang yng membeli secara borongan, pemilik alat panen (tresher), serta lain-lain 3. Kelembagaan terkait yang dengannya aktivitas pengolahan hasil produksi.Dalam tahapan ini misalnya salah satunya pengorganisasian sebuah penggilingan padi (huller), pemrosesan pisang menjadi produk keripik pisang, serta pembuatan sirop markissa mulai dari aktivitas pembelian bahan baku hingga siap dipasarkan.Seluruh orang yng terlibat di dalamnya mampu diidentifikasi, orang-orang diikat oleh kepentingan yng percis, serta tunduk kepada kesepakatan-kesepatakan yng diakui secara bersama.Kelompok ini pula mempunyai struktur lantaran ada perbedaan peran serta tingkat kekuasaan, dan jaring kekuasaan yang telah di sebutkan.4. Kelembagaan Pemasaran .Hal ini adalah kelembagaan yng cukup kompleks.Dalam pengertian Purcell, analisis kelembagaan pada tataniaga pertanian adalah proses penyampaian suatu barang dari produsen ke konsumen, dimana efisiensi adalah indikator kelembagaan yng penting. "The institution are important. They are the base of the behavioral decision process and are the center of change. It will be the interaction of the institution along the marketing continuum frim producer to consumer that determines the degree of coordination and total system efficiency achieved toward increased efficiency in marketing. The focus of the attention is extended to include the interstage actionsand interactions" Dalam pengertian ini telah tercakup aspek kelembagaan (perilaku, proses pengambilan keputusan, serta interaksi) serta keorganisasiannya hubungan antar bagian (interstage action and interaction). Hubungan sosial dalam dunia perdagangan sangatlah berbeda, dimana hubungan bersifat tersekat-sekat (dispersal).Biasanya seorang pedagang cuma mengenal pelaku setingkat di bawahnya serta setingkat juga di atasnya.Pedagang hasil pertanian misalnya, tak mengenal seluruh pedagang dalam seluruh titik saluran mulai dari pedagang pengumpul di desa hingga yang dengannya pedagang pengecer di wilayah tujuan. Seorang pedagang besar sayuran di Pasar Induk Jakarta misalnya tak pernah bertemu yang dengannya konsumen langsung, lantaran cuma pedagang sayur kelilinglah yng langsung bertemu muka yang dengannya pembeli akhirnya.5. Kelembagaan Pendukung.Dalam kelompok ini salah satunya kelembagaan koperasi yng sedemikian pentingnya malah diurus oleh satu departemen, demikian juga yang dengannya kelembagaan penyuluhan pertanian dan kelembagaan penelitian mulai dari penciptaan hingga yang dengannya delivery sistemnya yng butuh suatu organisasi khusus.Apa yng berlangsung pada kelembagaan penyuluhan merupakan tak terjadinya kesesuaian antara konsep-konsep ideal yng Perlu dijalankan yang dengannya struktur yng dimilikinya.Ataupun, tak ada kecocokan antara aspek kelembagannya yang dengannya aspek keorganisasiannya.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampilkan sosok seorang "guru di pesantren", "pendeta", ataupun pun "penasehat" tidak sesuai yang dengannya strukturnya yng faktanya berada di bawah pemerintah, dimana ia Perlu bekerja yang dengannya "memerintah".Ini lantaran posisinya yng adalah subordinasi dari organisasi pemerintah.
Permasalahan ini sudah berdampak kepada tak optimalnya pelaksanaan peran penyuluhan.
Mudah-mudahan berguna...

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2017/01/kelompok-tani-poktan.html.

Seputar Kelompok Tani (poktan) | Pertanian Indonesia

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kelompok Tani (poktan) | Pertanian Indonesia