Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya
Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya di bawah ini dari situs web PERTANIAN.Jamur tiram bisa tumbuh dan berkembang dalam media yng terbuat dari serbuk kayu yng dikemas dalam kantong plastic. Pertumbuhan jamur tiram Amat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh lantaran itu, kita Perlu mengetahui mengenai kondisi yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya sebelum kita melakukan budidaya jamur tiram.
Pada ke hidup-an alaminya jamur ini tumbuh di hutan dan umumnya tumbuh berkembang dibawah pohon berdaun lebar ataupun dibawah tanaman berkayu. Hal ini penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk jadi patokan dalam melakukan budidaya jamur tiram dan butuh diingat Jamur Pleurotus ini tak memerlukan cahaya matahari yng tidak sedikit .
Dari hasil penelitian diperoleh bahwasanya miselium yng disimpan di tempat yng redup, jumlahnya lebih tidak sedikit disbanding di temapat yng terang dari cahaya matahari yng penuh.
Miselium merupakan jaringan yng didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium bisa tumbuh pada sel dinding kayu yang dengannya melakukan penetrasi pada dinding sel kayu yang dengannya tatacara melubanginya.
Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yng diperoleh oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim yang telah di sebutkan mencerna senyawa kayu sekalian memanfaatkannya menjadi sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh JamurTiram
IKLIM
1. Temperature
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh yang dengannya baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, pengertiannya kisaran temperature normal bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, yang dengannya temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih bisa tumbuh walaupun memerlukan waktu yng lebih lambat.
Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yng bentuk semisal cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
Bila nilai temperature rendah yang telah di sebutkan tak didapatkan, maka ada dua mungkin yng berlangsung, yakni pertumbuhan tumbuh buah jamur tak akan terbentuk, yng berguna pemeliharaan tak sukses, ataupun meskipun terbentuk maka waktu yng dibutuhkan akan lama.
Namun meskipun demikian fase kedua jamur tiram putih yang telah di sebutkan masih bisa tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
2. Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract Amat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu tidak banyak air akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, malah terhenti percis sekali. Akan tetapi, andaikan terlalu tidak sedikit air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat yang dengannya baik bila di lakukan penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yng lembab, akan tetapi tak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yng mempunyai kandungan air sekitar 60%. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
3. Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tak bisa tumbuh pada tempat gelap. Cahaya dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila tatkala pertumbuhan primordial tak mendapatkan penyiraman.
Namun, cahaya matahari yng menembus secara langsung bisa merusak dan memicu kelayuan, dan ukuran tudung yng relative kecil. Pertumbuhan jamur cuma akan memerlukan cahaya yng bersifat menyebar. Oleh lantaran itu, dibutuhkan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
4. Udara
Jamur tiram putih merupakan tanaman saprofit fakultatif aerobic yng butuh oksigen sebangai senyawa bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yng lancer akan memberi jaminan pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur bisa mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram pula yng tumbuh pada tempat yng kekurangan oksigen mempunyai tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yng tumbuh pada tempat yng kekurangan oksisgen akan gampang layu dan mati. Jamur tiram pula memerlukan sirkulasi udara segar bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Oleh lantaran itu, Perlu diberi ventilasi supaya pertukaran udara bisa berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yng agak tinggi, yakni 15%-20%. Namun, jamur tiram yng tumbuh pada tempat yng memiliki kandungan karbo dioksida yng terlalu tinggi mempunyai tubuh buah yng abnormal. Umumnya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
5. Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yng tidak banyak asam, yakni antara 5,0-6,5. Nilai pH medium dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, semisal produksi asam organic.
Kondisi asam bisa memicu pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, malah memicu kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yng terlalu tinggi (basa), bisa memicu system metabolism dari jamur tiram putih tak efektif. Malah, memicu kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yng mendekati normal (pH 6,8-7,0).
MEDIA TANAM
Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang ataupun garisan di kayu kering. Pengeringan di lakukan yang dengannya tenaga sinar matahari ataupun listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yng dipakai berupa kayu tiruan (log) yng dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.
1. Nutrisi
Pertumbuhan yng optimal bisa dicapai bila lingkungannya sesuai dan tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan protoplasma, pula dibutuhkan menjadi sumber energy. Menjadikan karbon lebih tidak sedikit dibutuhkan disbanding yang dengannya nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan dinding sel jamur.
2. Kehadiran Mikroorganisme lain
Media tempat tumbuh adalah sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain bisa memicu kompetisi dalam memperoleh nutrisi, menjadikan jamur yng diharapkan tak bisa tumbuh yang dengannya optimal.
Malah, sebagian dari competitor yang telah di sebutkan bisa mengeluarkan senyawa yng bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media adalah tatacara yng efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yng tak diharapkan.
KETINGGIAN TEMPAT
Kondisi di atas lebih gampang dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Mungkin budidaya jamur didataran rendah tak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan bisa diatur dan disesuaikan yang dengannya kebutuhan jamur.
PEMBIBITAN
Bibit yng bisa dipakai merupakan F3. Bibit ini bisa dibuat ataupun diperoleh dari petani jamur yng s udah mampu membuat bibit bibit jamur. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bibit sendiri, dibutuhkan alat dan bahan yng steril lantaran proses ini Amat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa mempergunakan laminar flow ataupun transfer box.
ALAT DAN BAHAN
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan jamur tiram, dibutuhkan alat dan bahan menjadi berikut :
• Kompor minyak tanah
• Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
• Rak, yang dengannya luas 3m²
• pH meter
• Thermometer
• Sprayer / penyemprot, yang dengannya pipa paralon 2 inci sebanyk 300 buah
• Cincin
• Lampu spirtus, yang dengannya volume 30 liter
• Baskom plastic
• Sekpo
• Serbuk kayu albasia sebanyk 10,5 kg
• Dedak halus sebanyk 21 kg
• Tepung jagung sebanyk 0,6 kg
• TSP murni 1 kg
• Kapur 3 buah
• Bibit jamur F3 sebanyk 3 buah
• Alcohol 95% sebanyk 1 liter
• Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyk 300 buah
• Kertas roti 10 x 10 sebanyk 300 buah
• Karet gelang tahan panas 600 buah
• Air sumur 30 liter
PEMBUATAN JAMUR TIRAM
Adapun proses pembuatan jamur tiram merupakan menjadi berikut
1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yng besar dan tajam dibuang lantaran bisa merusak plastic substrat.
2. Bahan yng telah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk hingga merata, jangan hingga ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yng dicampurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan 100 log merupakan menjadi berikut :
• Serbuk gergaji ataupun ampas tebu halus 10,5 kg
• Tepung jagung 0,6 kg
• Dedak halus 21 kg
• TSP 1 kg
• Kapur 3 buah
Kasih air secukupnya, yang dengannya kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan yang dengannya ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media Perlu dipadatkan supaya terbentuk log yng baik. Media yng tidak jelek alias bagus merupakan kepadatannya merata. Jangan tidak ingat, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk agar bisa masak. Hal ini di lakukan supaya bahan yng dimasukkan dan dipadatkan mampu duduk posisinya (tak miring). Pengisian di lakukan tak terlalu penuh, namun disisakan 15 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah dalam mengikat.
4. Tiap log ditimbang bobotnya, yakni sebanyk 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lantas diikat mulut plastic yang telah di sebutkan yang dengannya karet tahan panas.
6. Tutup mulut log yang telah di sebutkan yang dengannya kapaskemudian tutup lagi yang dengannya kertas, lantas diikat lagi yang dengannya karet.
7. Di lakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung sesudah air di dalam drum mendidih.
9. Seusai selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lantas, biarkan selama 8 jam ataupun hingga dingin pada ruangan yng tertutup. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya, di lakukan penanaman bibit.
10. Seusai media dingin, baru di lakukan penanaman bibit, caranya:
12. Biarkan hingga seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Seusai seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log yang telah di sebutkan dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan yang dengannya menyemprot mempergunakan sprayer.
15. Tubuh buah yng telah cukup mekar bisa dipanen.
PENYIMPANAN LOG
Andai kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tak tak diatur oleh kondisi iklim dan bisa di lakukan setiap tatkala. Log yng telah ditanami bibit Perlu disimpan di tempat yng menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan log bisa dibuat permanen bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya jamur tiram skala besar ataupun di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat yang dengannya ukuran 10 x 12 m² yng di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yng tersusun ke atas bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan bisa dibuat dari besi, kayu ataupun bambu.
Log disimpan di atas rak yang dengannya posisi tegak ataupun miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa menjadikan tubuh buah yng tumbuh dari log tak tumpang tindih yang dengannya tubuh buah yng lain.
PANEN
• Tanda dan Umur Panen
Jamur tiram Pleurotus merupakan jamur yng rasanya enak dan mempunyai aroma yng baik andai dipanen pada waktu umur muuda. Panen di lakukan sesudah tubuh buah mencapai ukuran maksimal tatkala 2-3 hari sesudah tumbuh bakal tubuh buah.
• Tatacara Panen
Pengambilan jamur Perlu di lakukan dari pangkal batang lantaran batang yng tersisa bisa mengalami kebusukan. Potong jamur yang dengannya pisau yng bersih dan tajam, lantas simpen di wadah plastic yang dengannya tumpukan setinggi 15 cm.
• Periode Panen
Panen di lakukan sehari-hari ataupun beberapa hari sekali, bergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan diperoleh sekitar 0,8-1 kg jamur.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui jenis - jenis jamur yng mampu dikonsumsi dan dibudidayakan silahkan lihat disini: jamur kayu, jamur merang, jamur kuping ataupun lebih lengkap silahkan buka di halaman daftar isi blog.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih terperinci dan terperinci silahkan baca buku sumber di bawah ini.
Sumber Buku : Budi Daya Jamur Tiram, Iin Meina, Penerbit AZKA PRESS.
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2013/01/Panduan-Budidaya-Jamur-Tiram-dan-Penjelasan-Tata-caranya.html.
Pada ke hidup-an alaminya jamur ini tumbuh di hutan dan umumnya tumbuh berkembang dibawah pohon berdaun lebar ataupun dibawah tanaman berkayu. Hal ini penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk jadi patokan dalam melakukan budidaya jamur tiram dan butuh diingat Jamur Pleurotus ini tak memerlukan cahaya matahari yng tidak sedikit .
Dari hasil penelitian diperoleh bahwasanya miselium yng disimpan di tempat yng redup, jumlahnya lebih tidak sedikit disbanding di temapat yng terang dari cahaya matahari yng penuh.
Miselium merupakan jaringan yng didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium bisa tumbuh pada sel dinding kayu yang dengannya melakukan penetrasi pada dinding sel kayu yang dengannya tatacara melubanginya.
Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yng diperoleh oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim yang telah di sebutkan mencerna senyawa kayu sekalian memanfaatkannya menjadi sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh JamurTiram
IKLIM
1. Temperature
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh yang dengannya baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, pengertiannya kisaran temperature normal bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, yang dengannya temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih bisa tumbuh walaupun memerlukan waktu yng lebih lambat.
Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yng bentuk semisal cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
Bila nilai temperature rendah yang telah di sebutkan tak didapatkan, maka ada dua mungkin yng berlangsung, yakni pertumbuhan tumbuh buah jamur tak akan terbentuk, yng berguna pemeliharaan tak sukses, ataupun meskipun terbentuk maka waktu yng dibutuhkan akan lama.
Namun meskipun demikian fase kedua jamur tiram putih yang telah di sebutkan masih bisa tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
2. Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract Amat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu tidak banyak air akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, malah terhenti percis sekali. Akan tetapi, andaikan terlalu tidak sedikit air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat yang dengannya baik bila di lakukan penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yng lembab, akan tetapi tak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yng mempunyai kandungan air sekitar 60%. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
3. Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tak bisa tumbuh pada tempat gelap. Cahaya dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila tatkala pertumbuhan primordial tak mendapatkan penyiraman.
Namun, cahaya matahari yng menembus secara langsung bisa merusak dan memicu kelayuan, dan ukuran tudung yng relative kecil. Pertumbuhan jamur cuma akan memerlukan cahaya yng bersifat menyebar. Oleh lantaran itu, dibutuhkan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
4. Udara
Jamur tiram putih merupakan tanaman saprofit fakultatif aerobic yng butuh oksigen sebangai senyawa bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yng lancer akan memberi jaminan pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur bisa mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram pula yng tumbuh pada tempat yng kekurangan oksigen mempunyai tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yng tumbuh pada tempat yng kekurangan oksisgen akan gampang layu dan mati. Jamur tiram pula memerlukan sirkulasi udara segar bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Oleh lantaran itu, Perlu diberi ventilasi supaya pertukaran udara bisa berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yng agak tinggi, yakni 15%-20%. Namun, jamur tiram yng tumbuh pada tempat yng memiliki kandungan karbo dioksida yng terlalu tinggi mempunyai tubuh buah yng abnormal. Umumnya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
5. Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yng tidak banyak asam, yakni antara 5,0-6,5. Nilai pH medium dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, semisal produksi asam organic.
Kondisi asam bisa memicu pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, malah memicu kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yng terlalu tinggi (basa), bisa memicu system metabolism dari jamur tiram putih tak efektif. Malah, memicu kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yng mendekati normal (pH 6,8-7,0).
MEDIA TANAM
Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang ataupun garisan di kayu kering. Pengeringan di lakukan yang dengannya tenaga sinar matahari ataupun listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yng dipakai berupa kayu tiruan (log) yng dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.
1. Nutrisi
Pertumbuhan yng optimal bisa dicapai bila lingkungannya sesuai dan tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan protoplasma, pula dibutuhkan menjadi sumber energy. Menjadikan karbon lebih tidak sedikit dibutuhkan disbanding yang dengannya nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan dinding sel jamur.
2. Kehadiran Mikroorganisme lain
Media tempat tumbuh adalah sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain bisa memicu kompetisi dalam memperoleh nutrisi, menjadikan jamur yng diharapkan tak bisa tumbuh yang dengannya optimal.
Malah, sebagian dari competitor yang telah di sebutkan bisa mengeluarkan senyawa yng bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media adalah tatacara yng efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yng tak diharapkan.
KETINGGIAN TEMPAT
Kondisi di atas lebih gampang dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Mungkin budidaya jamur didataran rendah tak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan bisa diatur dan disesuaikan yang dengannya kebutuhan jamur.
PEMBIBITAN
Bibit yng bisa dipakai merupakan F3. Bibit ini bisa dibuat ataupun diperoleh dari petani jamur yng s udah mampu membuat bibit bibit jamur. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bibit sendiri, dibutuhkan alat dan bahan yng steril lantaran proses ini Amat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa mempergunakan laminar flow ataupun transfer box.
ALAT DAN BAHAN
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan jamur tiram, dibutuhkan alat dan bahan menjadi berikut :
• Kompor minyak tanah
• Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
• Rak, yang dengannya luas 3m²
• pH meter
• Thermometer
• Sprayer / penyemprot, yang dengannya pipa paralon 2 inci sebanyk 300 buah
• Cincin
• Lampu spirtus, yang dengannya volume 30 liter
• Baskom plastic
• Sekpo
• Serbuk kayu albasia sebanyk 10,5 kg
• Dedak halus sebanyk 21 kg
• Tepung jagung sebanyk 0,6 kg
• TSP murni 1 kg
• Kapur 3 buah
• Bibit jamur F3 sebanyk 3 buah
• Alcohol 95% sebanyk 1 liter
• Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyk 300 buah
• Kertas roti 10 x 10 sebanyk 300 buah
• Karet gelang tahan panas 600 buah
• Air sumur 30 liter
PEMBUATAN JAMUR TIRAM
Adapun proses pembuatan jamur tiram merupakan menjadi berikut
1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yng besar dan tajam dibuang lantaran bisa merusak plastic substrat.
2. Bahan yng telah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk hingga merata, jangan hingga ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yng dicampurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan 100 log merupakan menjadi berikut :
• Serbuk gergaji ataupun ampas tebu halus 10,5 kg
• Tepung jagung 0,6 kg
• Dedak halus 21 kg
• TSP 1 kg
• Kapur 3 buah
Kasih air secukupnya, yang dengannya kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan yang dengannya ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media Perlu dipadatkan supaya terbentuk log yng baik. Media yng tidak jelek alias bagus merupakan kepadatannya merata. Jangan tidak ingat, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk agar bisa masak. Hal ini di lakukan supaya bahan yng dimasukkan dan dipadatkan mampu duduk posisinya (tak miring). Pengisian di lakukan tak terlalu penuh, namun disisakan 15 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah dalam mengikat.
4. Tiap log ditimbang bobotnya, yakni sebanyk 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lantas diikat mulut plastic yang telah di sebutkan yang dengannya karet tahan panas.
6. Tutup mulut log yang telah di sebutkan yang dengannya kapaskemudian tutup lagi yang dengannya kertas, lantas diikat lagi yang dengannya karet.
7. Di lakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung sesudah air di dalam drum mendidih.
9. Seusai selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lantas, biarkan selama 8 jam ataupun hingga dingin pada ruangan yng tertutup. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya, di lakukan penanaman bibit.
10. Seusai media dingin, baru di lakukan penanaman bibit, caranya:
- Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
- Semprot isi ruangan yang dengannya alcohol 95%
- Genakan sarung sarung tangan dan semprot yang dengannya alcohol 95%
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penanaman bibit, media yng akan diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri. Bibit yng akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media yng akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
- Buka karet, kertas penutup, dan kapas penutup media.
- Masukkan 3 sendok makan bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu log media.
- Setiap gerakan sendok yng dipakai, dipanaskan yang dengannya api dari lampu spirtus.
- Media yng telah ditanami bibit yang telah di sebutkan ditutup kembali yang dengannya kapas.
- Penanaman bibit dikerjakan yang dengannya cepat, akan tetapi Perlu telaah.
12. Biarkan hingga seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Seusai seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log yang telah di sebutkan dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan yang dengannya menyemprot mempergunakan sprayer.
15. Tubuh buah yng telah cukup mekar bisa dipanen.
PENYIMPANAN LOG
Andai kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tak tak diatur oleh kondisi iklim dan bisa di lakukan setiap tatkala. Log yng telah ditanami bibit Perlu disimpan di tempat yng menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan log bisa dibuat permanen bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya jamur tiram skala besar ataupun di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat yang dengannya ukuran 10 x 12 m² yng di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yng tersusun ke atas bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan bisa dibuat dari besi, kayu ataupun bambu.
Log disimpan di atas rak yang dengannya posisi tegak ataupun miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa menjadikan tubuh buah yng tumbuh dari log tak tumpang tindih yang dengannya tubuh buah yng lain.
PANEN
• Tanda dan Umur Panen
Jamur tiram Pleurotus merupakan jamur yng rasanya enak dan mempunyai aroma yng baik andai dipanen pada waktu umur muuda. Panen di lakukan sesudah tubuh buah mencapai ukuran maksimal tatkala 2-3 hari sesudah tumbuh bakal tubuh buah.
• Tatacara Panen
Pengambilan jamur Perlu di lakukan dari pangkal batang lantaran batang yng tersisa bisa mengalami kebusukan. Potong jamur yang dengannya pisau yng bersih dan tajam, lantas simpen di wadah plastic yang dengannya tumpukan setinggi 15 cm.
• Periode Panen
Panen di lakukan sehari-hari ataupun beberapa hari sekali, bergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan diperoleh sekitar 0,8-1 kg jamur.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui jenis - jenis jamur yng mampu dikonsumsi dan dibudidayakan silahkan lihat disini: jamur kayu, jamur merang, jamur kuping ataupun lebih lengkap silahkan buka di halaman daftar isi blog.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih terperinci dan terperinci silahkan baca buku sumber di bawah ini.
Sumber Buku : Budi Daya Jamur Tiram, Iin Meina, Penerbit AZKA PRESS.
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2013/01/Panduan-Budidaya-Jamur-Tiram-dan-Penjelasan-Tata-caranya.html.
Seputar Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya
Terima kasih telah membaca Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya. Semoga pos dari situs web PERTANIAN berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website PERTANIAN. Silakan berbagi ulasan Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari PERTANIAN melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog PERTANIAN untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web PERTANIAN di bawah. Demikan dan sekian tentang Panduan Budidaya Jamur Tiram Dan Penjelasan Tata Caranya. Dan Assalamualaikum pembaca PERTANIAN.
Advertisement