Mengukur Nilai Ekonomis Kebutuhan Air Bagi Tanaman Padi Sawah

- Juli 26, 2017

Mengukur Nilai Ekonomis Kebutuhan Air Bagi Tanaman Padi Sawah

 
MENGUKUR NILAI EKONOMIS KEBUTUHAN AIR BAGI TANAMAN PADI SAWAH
Air adalah komponen utama bagi kelangsungan proses metabolisme dalam struktur tanaman.
Selain pengaruh radiasi surya, gas CO2 serta O2 di atmosfer, kadar air di daerah perakaran (tanah) Amat berperan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang proses fotosintesis serta respirasi.
Sumber utama cadangan air bagi tanaman merupakan dari curah hujan. Curah hujan bisa memberi pengaruh tanaman melalui proses evaporasi (proses kesediaan air pada pori-pori tanah yng menguap lantaran peningkatan suhu serta radiasi surya).
Andai curah hujan tinggi maka cadangan air yng ada di permukaan tanah (pori-pori tanah) lebih besar dibandingkan yang dengannya penguapan air akibat proses evaporasi.
Semisal halnya yang dengannya tanaman lain-lainnya, tanaman padi pula Amat butuh cadangan air yng mencukupi guna menunjang proses fotosintesis serta respirasi.
Disamping itu padi adalah tanaman yng memerlukan intensitas radiasi panas matahari yng tinggi.
Menjadikan diharapkan asupan air yng seimbang yang dengannya tingkat penguapannya.
Air bagi tanaman, tak terkecuali bagi atau bisa juga dikatakan untuk padi berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk :
Penyusun tubuh tanaman antara 70-90%, menjadi pelarut serta media reaksi biokimia pada jaringan tumbuh, medium perantara senyawa kimia (unsur hara serta nutrisi lain-lainnya), bahan baku proses fotosintesa, serta melindungi keseimbangan suhu supaya tetap konstan.
Berapa tidak sedikit sebetulnya konsumsi air bagi tanaman padi?
Dari total cadangan air tawar yng ada di seluruh dunia, 21% diantaranya dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk kegiatan pertanian padi sawah diseluruh dunia.
Jumlah air sebanyk itu setara yang dengannya 1350 milyar meter kubik.
Lebih jauh disebutkan bahwasanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan beras sebanyk 0,5 kg (1 pound) air yng dibutuhkan merupakan sebanyk 449 galon, ataupun setara yang dengannya 1700 liter air.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan 1 kg beras, air yng dibutuhkan menjadi dua kali lipat yakni sebanyk 3400 liter.
Berapa kira-kira kebutuhan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan beras sebanyk 1 ton :
Beras yng diperoleh (kg) Air yng dibutuhkan (L - M3)
0,5 1.700 1,7
1 3400 3,4
10 34.000 34
100 340.000 340
1.000 3.400.000 3400
5.000 17.000.000 17000
Didasari tabel yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan beras sebanyk 1 ton diharapkan pasokan air sebanyk 3,4 juta liter ataupun sebanyk 3400 meter kubik.
Andai dalam satu hektar beras yng ingin kita hasilkan sebanyk 5 ton, maka jumlah air yng Perlu disediakan sebanyk 17 juta liter (1700 meter kubik).
Jumlah air sebanyk ini andai diangkut yang dengannya truk tanki, dibutuhkan sebanyk 1063 unit truk tanki kapasitas 16 kiloliter.
Kebutuhan air sebanyk itu andai Perlu dibeli, berapa biaya yng Perlu disediakan petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam padi?
Andai per liternya air Perlu dibeli yang dengannya harga Rp.1 saja, petani Perlu menyediakan biaya setidaknya Rp.17.000.000,- bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan air sawah.
Ditambah yang dengannya ongkos produksi lain-lainnya maka biaya produksi menanam padi sawah diperkirakan akan membengkak sampai-sampai mencapai diatas 20 juta rupiah per hektar.
Akan tetapi faktanya kita tak melakukannya, pasokan air baik dari irigasi, ataupun dari curah hujan bagi atau bisa juga dikatakan untuk areal sawah nyatanya masih tak berbayar atau juga gratis.
Akan tetapi andai pengelolaan sumber daya air ini salah urus, bukan hal yng mustahil ke depannya kita Perlu menghadapi fakta di atas.
Dimana kita Perlu benar-benar membeli air bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengairi tanaman padi sawah.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kerugian dari besarnya biaya sosial yng Perlu ditanggung, maka butuh antisipasi dalam hal pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya air secara efisien serta lestari.
Peristiwa kekeringan serta banjir adalah satu dari sekian banyaknya potret bahwasanya masih terdapat kekurangberesan dalam pengelolaan sumber daya air ini.
Beberapa hal yng butuh segera diperbaiki dalam manajemen sumber daya air ini yng terkait langsung yang dengannya praktek budidaya tanaman padi sawah diantaranya :
· Penerapan teknologi budidaya yng hemat air, diantaranya yang dengannya mempergunakan system pengairan berselang.
· Perbaikan ataupun rehabilitasi sarana serta prasarana pengairan/irigasi.
Salah satunya pembuatan serta perlindungan bangunan penahan air semisal embung, dam, bendungan serta situ.
· Menanam tanaman penahan air, yang dengannya mempergunakan metode reklamasi lahan kritis serta intensifikasi kegiatan.
· Perlindungan serta pelestarian lingkungan daerah resapan air, diantaranya yang dengannya melakukan perlindungan terhadap vegetasi salah satunya didalamnya daerah hutan.
· Perbaikan sanitasi serta drainase saluran pengairan.
Yang dengannya melihat besarnya resiko yng dihadapi, maka sejatinya pengelolaan aspek sumberdaya air ini Perlu di lakukan serius serta berkelanjutan.
Lantaran pengaruh yng ditimbulkan oleh dampak tidak baik masalah pengairan, bukan cuma mengancam keberadaan kelestarian lingkungan, akan tetapi pula bisa mengancam keberadaan keberlangsungan ke hidup-an kita-kita untu masa yng akan datang.
Mudah-mudahan Memberikan manfaat..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/06/mengukur-nilai-ekonomis-kebutuhan-air.html.

Seputar Mengukur Nilai Ekonomis Kebutuhan Air Bagi Tanaman Padi Sawah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mengukur Nilai Ekonomis Kebutuhan Air Bagi Tanaman Padi Sawah