Pengalaman Pertama Menanam Kangkung Darat (kangkung Cabut)

- Juli 13, 2017

Pengalaman Pertama Menanam Kangkung Darat (kangkung Cabut)

 
Singkat cerita seusai berhenti dari pekerjaan yng cukup membosankan, akhirnya saya kembali ke kampung halaman, tinggal di rumah orang tua lagi serta berupaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertani.
Sebetulnya dulu sebelum ke kota, saya pula bertani. Namun waktu itu cuma membantu orang tua saja sih! Akan tetapi berbeda yang dengannya di artikel ini, karena saya Perlu mengawali lagi serta bukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu namun bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertani sendiri, dari menanam hingga memanennya.
Cukup susah sih, lantaran selama tidak lebih lebih 6 tahun, saya sudah mengabaikan atau meninggalkan dunia pertanian. Berlebi waktu 6 tahun itu saya genakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kuliah 1 tahun, lantas yng 5 tahun saya genakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bekerja yng percis sekali tak ada hubungannya yang dengannya bertani.
Mau tau pekerjaan saya sebelumnya apa? Teknisi komputer! Tak ada hubungannya bukan? Namun terpaksa Perlu banting setir demi memenuhi kebutuhan dompet he he..
Amat susah memanglah yng saya rasakan, apa lagi saya Perlu menanam sayuran, yng belum pernah saya lakukan sebelumnya. Itu lantaran disaat sebelum saya ke Kota dulu, kebun-kebun di kampungku merupakan kebun kakao ataupun coklat. Akan tetapi seiring waktu, buah serta pohon kakao rusak akibat serangan hama, jadi petani Perlu berpindah ke tanaman lain.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itulah kegiatan bertanam sebagian dirubah menjadi sayur-sayuran, yng di antaranya merupakan kangkung darat atau juga kangkung cabut. Serta kangkung darat ini dia sayuran pertama yng akan saya budidaya sendiri.
Awal mulanya saya kesulitan, lantaran tak pernah melihat cara-cara menanam kangkung cabut ini. Makanya saya tidak banyak kebingungan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakannya. Namun yang dengannya modal nekat, akhirnya cangkulan demi cangkulan pun saya hujamkan ke tanah. Lantas seusai cangkulan selesai, terbentuklah gulutan-gulutan yng siap ditanami benih kangkung.
Nah, benih kangkung pun saya sebar yang dengannya arahan saudara termuda saya yng masih SD, yng ujarnya tatacaranya "seperti ini" (semisal yng di lakukan kakak saya). Akhirnya saya mengikuti saran saudara termuda kecilku itu.
Lantas seusai penyebaran benih selesai, saya biarkan begitu saja tanpa saya apa-apakan lagi. Akhirnya apa? Tatkala benih mulai keluar akar serta menjadi kecambah, akar-akar yang telah di sebutkan langsung mengering akibat terpanggang panasnya matahari.
Ini merupakan pelajaran pertama, bahwasanya seusai benih disebar di garis-garis yng sudah dibuat, maka benih yang telah di sebutkan Perlu ditimbun mempergunakan tanah serta disirami tatkala tanah mengering. Intinya jangan dibiarkan tanah itu hingga kering serta usahakan supaya tatkala tetap lembab.
Oke, saya masih semangat, apa lagi melihat benih kangkung itu mulai tumbuh serta mengeluarkan daun-daun pertamanya. Wah,, beberapa hari lantas kangkung cabut tanamanku mulai tampak subur, serta berbaris yang dengannya rapi. Sesudah itu ada saudara datang ke rumah serta mengujarkan bahwasanya ini Perlu dipupuk supaya gemuk serta tak menjadi kecil-kecil pohonnya.
Pesan itu tak saya hiraukan, lantaran saya anggap bahwasanya tanah ini masih subur sekali. Akan tetapi yng berlangsung apa? Yng dikatakannya merupakan benar serta beberapa hari seusai itu kangkungku menjadi kurus-kurus. Akhirnya segera saya pupuk mempergunakan pupuk urea yng disarankan. Namun diluar dugaan seluruh sudah terlambat. Kangkung-kangkung itu tetap saja kurus-kurus semisal lidi. Haduuh..
Pelajaran ke dua, bahwasanya seusai kangkung cabut mulai keluar tunas daun keduanya, ataupun berumur kisaran 10 hari maka kangkung Perlu dipupuk mempergunakan pupuk urea. Itu supaya kangkung yang telah di sebutkan menjadi subur serta gemuk, agar bisa hasil nya lumayan.
Akan tetapi meskipun telah terlihat gagal, itu masih tak masalah bagiku. Yng penting masih mampu panen. Serta benar, akhirnya waktu panen pun tiba. Namun ya itu tadi, yng seharusnya hasil nya dua kali lipat, ini Perlu bersyukur yang dengannya hasil ala kadarnya. Ya.. itung-itung lumayanlah, menjadi seorang pemula yng belum tau apa-apa wacana menanam sayur.
O iya, pelajaran ke tiga yng saya bisa, diluar dugaan jarak tanam yng saya terapkan cukup rapat. Menjadikan jangan heran andai kangkung-kangkung menjadi kurus, lantaran di antaranya akibat saling berhimpitan.
Nah, itulah tadi pengalaman bernilai dari saya, tentunya ini mampu dijadikan pelajaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih baik ke depannya. Apakah Kamu punya pengalaman menanam kangkung cabut semisal ini? silahkan bagikan melalui komentar andai ada. Terima beri..

Sumber rujukan dan gambar : http://senibertani.blogspot.com/2014/09/pengalaman-pertama-menanam-kangkung.html.

Seputar Pengalaman Pertama Menanam Kangkung Darat (kangkung Cabut)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengalaman Pertama Menanam Kangkung Darat (kangkung Cabut)