Siklus Birahi Hewan Ternak

- Juli 28, 2017

Siklus Birahi Hewan Ternak

 
SIKLUS BIRAHI HEWAN TERNAK
Estrus yng dikenal yang dengannya sebutan birahi yakni suatu periode secara psikologis ataupun fisiologis pada hewan betina yng bersedia mendapatkan pejantan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kopulasi.
Siklus estrus dibagi menjadi beberapa fase yng bisa dibedakan yang dengannya terperinci yng disebut proestrus, estrus, metestrus serta diestrus.
Estrus adalah periode seksual yng Amat terperinci yng penyebabnya yaitu oleh tingginya level estradiol, folikel de Graaf membesar serta menjadi matang, uterus berkontraksi serta ovum mengalami perubahan kearah pematangan.
Metestrus merupakan periode dimana korpus luteum bertambah cepat dari sel-sel graulose folikel yng sudah pecah dibawah pengaruh Luteinizing Hormone (LH) dari adenohyphophysa.
Diestrus merupakan periode terlama dalam siklus estrus dimana korpus luteum menjadi matang serta pengaruh progesterone terhadap saluran reproduksi menjadi nyata.
Diestrus merupakan periode dimana folikel de Graaf bertumbuh dibawah pengaruh Follicle Stimulating Hormone (FSH) serta menghasilkan sejumlah estradiol bertambah.
Siklus birahi pada setiap hewan berbeda antara satu percis lain bergantung dari bangsa, umur, serta spesies.
Interval antara timbulnya satu periode berahi ke permulaan periode selanjutnya disebut menjadi suatu siklus berahi.
Siklus berahi dasarnya memang dibagi menjadi 4 fase ataupun periode yakni ;
Proestrus
Estrus
Metestrus
Diestrus.
Yang akan di sajikan kali ini merupakan keadaan korpus luteum serta folikel pada ovarium sapi selama siklus estrus :
Proestrus
Proestrus merupakan fase sebelum estrus yakni periode pada tatkala folikel de graaf tumbuh di bawah pengaruh FSH serta menghasilkan sejumlah estradiol yng makin bertambah.
Estradiol menaikan jumlah suplai darah ke saluran alat kelamin serta menaikan perkembangan estrus, vagina, tuba fallopi, folikel ovarium.
Fase yng pertama kali dari siklus estrus ini dianggap menjadi fase penumpukan ataupun pemantapan dimana folikel ovarium yng berisi ovum membesar lebih-lebih lantaran meningkatnya cairan folikel yng berisi cairan estrogenik.
Estrogen yng diserap dari folikel ke dalam peredaran darah merangsang peningkatam vaskularisasi serta pertumbuhan sel genital dalam persiapan bagi atau bisa juga dikatakan untuk birahi serta kebuntingan yng berlangsung.
Pada fase ini akan terlihat perubahan pada alat kelamin luar serta berlangsung perubahan-perubahan tingkah laku dimana hewan betina gelisah serta Suka mengeluarkan suara-suara yng tak biasa terdengar.
Estrus
Estrus merupakan periode yng ditandai yang dengannya penerimaan pejantan oleh hewan betina bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkopulasi.
Pada biasanya memperlihatkan tanda-tanda gelisah, nafsu makan turun ataupun hilang percis sekali, menghampiri pejantan serta tak lari bila pejantan menungganginya.
Fase estrus ditandai yang dengannya sapi yng berusaha dinaiki oleh sapi pejantan, keluarnya cairan bening dari vulva serta peningkatan sirkulasi menjadikan tampak merah.
Pada tatkala itu, keseimbangan hormon hipofisa bergeser dari FSH ke LH yng menghasilkan peningkatan LH, hormon ini akan membantu terjadinya ovulasi serta pembentukan korpus luteum yng terlihat pada masa seusai estrus.
Proses ovulasi akan diulang kembali secara teratur setiap jangka waktu yng tetap yakni satu siklus birahi.
Pengamatan birahi pada ternak sebaiknya di lakukan dua kali, yakni pagi serta sore menjadikan adanya birahi bisa teramati serta tak terlewatkan.
Metestrus
Metestrus ditandai yang dengannya berhentinya puncak estrus serta bekas folikel seusai ovulasi mengecil serta berhentinya pengeluaran lendir.
Selama metestrus, rongga yng ditinggalkan oleh pemecahan folikel mulai terisi yang dengannya darah.
Darah membentuk struktur yng disebut korpus hemoragikum.
Seusai sekitar 5 hari, korpus hemoragikum mulai berganti menjadi jaringan luteal, menghasilkan korpus luteum ataupun Cl.
Fase ini sebagian besar berada dibawah pengaruh progesteron yng diperoleh oleh korpus luteum.
Progesteron menghambat sekeresi FSH oleh pituitari anterior menjadikan menghambat pertumbuhan folikel ovarium serta mencegah terjadinya estrus.
Pada masa ini berlangsung ovulasi, tidak lebih lebih 10-12 jam seusai estrus, kira-kira 24 hingga 48 jam seusai birahi.
Diestrus
Diestrus merupakan periode yang terakhir serta terlama pada siklus berahi, korpus luteum menjadi matang serta pengaruh progesteron terhadap saluran reproduksi menjadi nyata.
OVULASI
Proses ovulasi bisa didefinisikan terlemparnya cairan folikel dan ovum ke rongga peritoneal disekitar inpendibullum oviduk ataupun tuba uterin.
Kebanykan hewan mamalia, ovulasi Amat berkaitan yang dengannya birahi (estrus) lantaran absorbsi sejumlah besar estrogen ke dalam peredaran darah berlangsung beberapa saat sebelum ovulasi.
Ovulasi didefinisikan menjadi pelepasan ovum dari folikel de Graaf serta secara umum dikenal bahwasanya ovulasi disimulir oleh LH, akan tetapi mekanisme yng sebetulnya tak diketahui, barangkali LH memicu pengendoran dinding folikel menjadikan lapisan-lapisan pecah serta melepaskan ovum serta cairan folikel.
Andaikan tak berlangsung fertilisasi, korpus luteum berregresi yng disebut korpus albican.
Korpus albican ini dimulai regresi 14-15 hari seusai estrus.
Akan tetapi andai berlangsung fertilisasi lantas kebuntingan korpus luteum akan terus bertahan selama kebuntingan menjadi korpus luteum kebuntingan yng menghasilkan hormon progesteron bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan kebuntingan.
Fisiologi Reproduksi Pada Kuda Betina
Kuda betina mempunyai kornua uteri yng kecil, yng bersambung ke korpus uteri yng besar secara hampir tegak lurus menjadikan memberikan huruf T pada organ kelamin betina yang telah di sebutkan.
Kornua uteri mempunyai suatu legokan convex yng menhadap ke depan, bawah serta lateral.
Cervix kuda lebih pendek dibandingkan yang dengannya sapi serta berbentuk semisal suatu mangkok datar.
Struktur cervix lebih simpel dari pada ungulata.
Dinding cervix relatif lebih tipis serta memiliki kandungan Amat tidak banyak jaringan ikat.
Canalis cervicalis terbuka selama birahi, serta tertutup selama periode kebuntingan.
Pubertas kuda mulai antara umur 10-24 bulan.
Panjangnya waktu antara permulaan suatu periode estrus hingga permulaan periode selanjutnya bervariasi pada kuda antara 7-124 hari.
Namun angka yng rata-rata yng diadukan atau dilaporkan oleh tidak sedikit peneliti merupakan 21 ataupun 22 hari.
Kuda betina dara mencapai dewasa kelamin ataupun pubertas pada usia 15-18 bulan.
Lamanya estrus pada kuda kira-kira 6 hari yang dengannya masa metestrus 2-3 hari, diestrus sekitar 15 hari serta proestrus 2-3 hari.
Ovulasi umumnya berlangsung secara spontan menjelang hari yang terakhir estrus.
Kuda yang dengannya lama estrus 1-3 hari hendaknya dikawinkan pada hari pertama seusai terlihat gejala estrus.
Kuda yang dengannya lama estrus yng lebih panjang hendaknya dikawinkan pada hari ke-3 ataupun ke-4 serta diulang lagi 48 hingga 72 jam lantas.
Beberapa kuda memperlihatkan keinginan kawin yng besar pada awal musim kawin selama periode estrus yng panjang namun tak berlangsung ovulasi.
Kuda-kuda ini barangkali tak akan subur hingga periode estrusnya menjadi lebih pendek serta lebih teratur.
Kuda-kuda lain barangkali cuma mengalami birahi tenang ataupun silent heat dimana berlangsung ovulasi namun tak memperlihatkan keinginan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kawin.
Tidak sedikit kuda-kuda semacam ini akan bisa bunting andaikan tatkala estrus bisa diidentifikasi melalui palpasi rektal serta dari perubahan-perubahan fisik pad vulva, vagina serta cerviks.
Fisiologi Reproduksi Pada Babi Betina
Babi merupakan ternak mamalia yng menghasilkan anak dalam jumlah besar sekalian yang dengannya interval generasi yng lebih singkat dari pada domba, sapi, kerbau ataupun kuda.
Sifat-sifat yang telah di sebutkan membuat babi menjadi jenis ternak yang dengannya potensi reproduksi yng tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi ternak komersial.
Pubertas merupakan periode tatkala organ-organ reproduksi babi pertama kali berfungsi serta menghasilkan telur ataupun sperma dewasa.
Umur tatkala pubertas dicapai berlainan antara bangsa-bangsa ternak serta pula antara anak babi sekelahiran.
Pubertas berlangsung menjadi akibat pertumbuhan serta perkembangan lebih lanjut dari folikel-folikel serta pembentukan hormon-hormon ovarial oleh folikel yng matang.
Seekor babi betina mencapai pubertas pada umur 5-8 bulan serta umur rata-rata yng dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkawinan pertama merupakan 8-10 bulan.
Babi betina yng berahi memperlihatkan suatu respon diam ataupun sikap kawin yng terperinci andaikan ditekan punggungnya oleh pejantan.
Respon ini Amat berguna dalam deteksi bukan saja permulaan birahi akan tetapi pula tingkatan birahi lantaran suatu sikap yng lebih tenang serta kaku diperlihatkan selama pertengahan periode berahi.
Siklus etrus berlangsung kira-kira 21 hari serta estrus sendiri berlangsung selama 3-5 hari.
Ada empat fase yng terperinci dalam siklus berahi babi yakni :
Proestrus : Berlangsung sebelum estrus serta berlangsung selama 3-4 hari
Estrus : Berlangsung selama 2-3 hari serta pada periode yang telah di sebutkan betina mempunyai seksual reseptif terhadap pejantan.
Periode ini umumnya lebih pendek pada babi dara dibandingkan babi induk.
Pada tatkala estrus akan berlangsung ovulasi.
Metestrus : Berlangsung seusai ovulasi, corpus luteum terbentuk dalam setiap folikel yng pecah dalam waktu 6-8 hari.
Diestrus : Merupakan waktu inaktivitas yng pendek yng ditandai oleh penghancuran corpus luteum seusai 14 hari dari puncak berahi. Dalam 3-4 hari serombongan folikel baru mulai berkembang serta siklus tadi akan terjadi lagi sendiri.
Siklus Estrus Pada Sapi
Pada sapi pubertas bervariasi bergantung bangsa serta tingkat nutrisi.
Sapi-sapi Holstein memperlihatkan birahi pertama pada umur rata-rata 37 minggu andaikan tingkat nutrisinya baik serta 49 minggu bila nutrisinya tengah, 72 minggu bila tingkat nutrisinya rendah.
Periode estrus pada sapi bisa dinyatakan tatkala dimana sapi betina tetap siap sedia dinaiki oleh betina lain ataupun pejantan.
Periode itu rata-rata 18 jam, kisaran normalnya 12-24 jam.
Ovulasi normalnya berlangsung kira-kira 10-15 jam seusai berakhirnya estrus.
Konsepsi masih bisa berlangsung pada sapi yng dikawinkan mulai dari 34 jam sebelum ovulasi hingga menjelang 14 jam seusai ovulasi.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan IB, sapi-sapi yng nampak birahi pada pagi hari, sebaiknya diinseminasi siang itu pula serta sapi yng nampak birahi sore, hendaknya dikawinkan besok pagi hari.
Perdarahan pada vulva Suka berlangsung pada heifer serta sapi dewasa 1-3 hari seusai berakhirnya estrus.
Peristiwa yang telah di sebutkan disebut perdarahan metestrus serta andaikan perkawinan di lakukan pada tatkala yang telah di sebutkan konsepsi jarang berlangsung.
Siklus Estrus Pada Domba
Pubertas pada domba mulai umur 12 bulan.
Domba adalah semisal nyata bagi atau bisa juga dikatakan untuk hewan-hewan yng memiliki poliestrus musiman yang dengannya periode anestrus yng panjang diikuti yang dengannya musim kawin yng bervarasi dari 1-20 hari siklus estrus yng berurutan.
Panjangnya musim kawin tampak berkaitan yang dengannya keadaan iklim pada tatkala itu.
Pada iklim tertentu periode melahirkan bagi domba dibatasi serta akibatnya musim kawin ataupun musim birahi pula dibatasi yang dengannya demikian kelahiran cuma berlangsung pada waktu yng memungkinkan.
Lama siklus estrus domba rata-rata 16-17 hari.
Siklus yng terlalu panjang ataupun terlalu pendek cenderung berlangsung selama awal ataupun akhir masa birahi, bukan pada pertengahan birahi.
Lama estrus rata-rata 30 jam yang dengannya kisaran 3-84 jam, akan tetapi kebanykan domba betina akan siap mendapatkan pejantan selama periode 24-48 jam.
Domba-domba pejantan telah mulai tertarik pada sat proestrus, metestrus, serta estrus, akan tetapi domba-domba betina baru mampu mendapatkan pejantan cuma periode estrus saja.
Ovulasi berlangsung pada tatkala akhir estrus, 2 ataupun 3 ovulasi bisa berlangsung pada estrus yng percis.
Tatkala yng paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawinkan domba betina merupakan pada pertengahan hingga akhir periode estrus.
Siklus Estrus Pada kuda
Pubertas mulai antara umur 10-24 bulan yang dengannya rata-rata sekitar 18 bulan. Panjang waktu estrus antara permulaan suatu periode estrus hingga permulaan periode selanjutnya bervariasi pada kuda antara 7-124 hari.
Namun angka rata-rata yng diadukan atau dilaporkan oleh tidak sedikit peneliti merupakan 21 ataupun 22 hari.
Rata-rata lamanya siklus estrus pada kuda kira-kira 6 hari, akan tetapi dimungkinkan pula adanya variasi yng besar.
Periode estrus cenderung memendek dalam perubahan musim semi ke musim panas.
Periode estrus yng terpendek nampak berkaitan erat yang dengannya baiknya fertilitas.
Pada awal musim kawin yakni Maret serta April, periode estrus cenderung tak teratur serta panjang, Suka pula berlangsung tanpa ovulasi.
Dari bulan Mei ke Juli periode yang telah di sebutkan memendek serta menjadi lebih teratur, yang dengannya adanya ovulasi menjadi suatu bagian yng normal serta suatu siklus.
Kuda yang dengannya periode birahi 1-3 hari hendaknya dikawinkan pada hari pertama.
Kuda yang dengannya periode yng lebih panjang hendaknya dikawinkan pada hari k-3 serta ke-4 serta lagi 48-72 jam lantas.
Andaikan periode itu lebih lama dari 8-10 hari, sebaiknya ditunggu hingga periode birahi selanjutnya.
Kuda yang dengannya periode birahi yng pendek serta teratur sepanjang tahun bisa dikawinkan.
Pada awal musim kawin, beberapa kuda memperlihatkan keinginan kawin yng besar selama periode birahi yng panjang, akan tetapi tak berlangsung ovulasi.
Kuda-kuda ini barangkali tak akan konsepsi hingga periode birahinya menjadi lebih pendek serta teratur.
Kuda–kuda lain barangkali cuma mempunyaisilent heat ataupun birahi tenang, dimana berlangsung ovulasi namun tanpa memperlihatkan keinginan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kawin.
Siklus Birahi Pada Primata
Kita-kita serta primata lain mampunyai siklus menstruasi, sementara mamalia lain memiliki siklus estrus.
Kedua kasus ini, ovulasi berlangsung seusai endometrium mulai menebal serta teraliri tidak sedikit darah, lantaran menyiapkan uterus bagi atau bisa juga dikatakan untuk mungkin implantsi embrio.
Pada siklus menstruasi, endometrium akan meluruh dari uterus melalui serviks serta vagina dalam pendarahan yng disebut menjadi menstruasi.
Perubahan-perubahan yng berlangsung pada ovarium selama siklus estrus :
1. Selama tak ada aktifitas seksual (diestrus) terlihat folikel kecil-kecil (folicle primer)
2. Sebelum estrus folikel-folikel ini akan menjkadi besar akan tetapi akhirnya cuma satu yng berisi ovum matang.
3. Folikel yng berisi ovum matang ini akan pecah, oosit keluar (ovulasi), tatkala disebut waktu estrus.
4. Kalau oosit dibuahi, korpus luteum akan dipertahankan selama kehamilan serta siklus berhenti hingga bayi lahir serta selesai disusui.
5. Kalau oosit tak dibuahi, korpus luteum akan berdegenerasi, folikel baru akan tumbuh lagi, siklus diulangi.
Perbedaan siklus menstruasi yang dengannya siklus estrus yakni:
Siklus menstruasi berlangsung pada kita-kita serta primata yng dewasa seksual yng ditandai yang dengannya adanya siklus haid, andai tak berlangsung pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh.
Tengah pada mamalia lain berlangsung siklus estrus.
Pada siklus astruns, meliputi empat fase yakni fase diestrus, proestrus, estrus, serta fase metesterus, andai tak berlangsung pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Siklus Estrus Pada Babi
Birahi pada babi berlangsung 2 hingga 3 hari yang dengannya variasi antara 1 hingga 4 hari.
Suatu batasan yng nyata antara permulaan serta akhir estrus susah ditentukan lantaran estrus merupakan suatu peristiwa yng berlangsung gradual.
Babi betina yng birahi memperlihatkan suatu respon diam ataupun sikap kawin yng terperinci andaikan ditekan punggungnya baik oleh pejantan, oleh betina lain ataupun penunggu ternak.
Respon ini Amat berguna dalam deteksi bukan saja permulaan birahi akan tetapi pula tingkatan birahi lantaran suatu sikap yng lebih tenang serta kaku diperlihatkan selama pertengahan periode birahi.
Ovulasi berlangsung selama estrus pada babi betina serta sebagian besar ova dilepaskan 38 hingga 42 jam seusai permulaan estrus.
Lama proses ovulasi merupakan 3,8 jam.
Ovulasi berlangsung kira-kira 4 jam lebih cepat pada betina yng telah dikawinkan dibandingkan yang dengannya pada betina yng belum kawin.
Siklus birahi pada babi mencapai 19 hingga 23 hari, rata-rata 21 hari, serta relatif konstan.
Estrus berlangsung sepanjang tahun.
Corpora lutea bertumbuh sempurna dalam waktu 6-8 hari serta, kalau hewan tak bunting, beregresi kembali pada hari ke 14 hingga ke-16 siklus birahi.
Siklus Estrus Pada Kerbau
Fisiologi reproduksi kerbau betina agak berbeda dari sapi, serta mencapai pubertas pada umur yng lebih tua daripada sapi.
Rata-rata dewasa kelamin kerbau betina dicapai pada umur 3 tahun.
Di Jawa, estrus pertama terlihat pada kerbau lumpur pada umur antara 3 hingga 5 tahun.
Kerbau betina merupakan ternak produktif selama hidupnya, yng bisa menghasilkan 20 ekor anak dalam waktu 25 tahun.
Kerbau betina memperlihatkan siklus birahi yng normal selama tidak lebih lebih 3 minggu, di Indonesia siklus birahi pada kerbau lumpur berkisar antara 17 serta 29 hari, rata-rata 23,53 hari.
Birahi berlangsung lebih lama pada kerbau daripada sapi, mencapai 24 hingga 36 jam.
Pada penelitian lain dicatat lama birahi rata-rata 17,65 jam.
Dari hasil survei yng di lakukan di beberapa daerah dan observasi selama 3 bulan pada sejumlah kerbau, terbukti bahwasanya tanda-tanda birahi serta keinginan kelamin terperinci terlihat di siang hari lebih-lebih pada waktu pagi sebelum kerbau dikeluarkan dari sangkar serta pada sore hari seusai kembali di sangkar dari padang gembalaan.
Ciri-tanda birahi yng terlihat merupakan diam dinaiki kawannya serta keluar lendir transparan dari vulva.
Lendir transparan ini terperinci terlihat di sore hari pada waktu hewan istirahat serta berbaring bagi atau bisa juga dikatakan untuk memamah biak dimana perutnya bertumpu di tanah serta tertekan menjadikan saluran kelamin ikut tertekan serta terdesak bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeluarkan lendir birahi.
Keadaan birahi yang telah di sebutkan berlangsung antara 12 hingga 96 jam, rata-rata 41,84 jam.
Mudah-mudahan Memberikan manfaat..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/07/siklus-birahi-hewan-ternak.html.

Seputar Siklus Birahi Hewan Ternak

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Siklus Birahi Hewan Ternak