Mengatasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Buncis

- Juli 28, 2017

Mengatasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Buncis

 

Hama Pada Tanaman Buncis
Kumbang Daun
Hama ini penyebabnya yaitu ileh kumbang Henose pilachna signatipennis ataupun Epilachna signatipennis. Bentuk tubuhnya oval, warna merah ataupun coklat kekuningan mempunyai ukuran 6-8 mm.
Tatacara PengendalianUntuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya mempergunakan pestisida organik ( yang dengannya campuran bawang putih, cabe rawit, jahe, jeruk dan sambiloto ) dan yang dengannya melakukan rotasi tanaman yang dengannya tanaman yng bukan inang.
Lalat Kacang
  • Hama ini penyebabnya yaitu oleh Agromyza phaseoli. Gejala yng terlihat akibat serangan daun berlubang-lubang yang dengannya arah tertentu yaitu dari tepi daun sampai-sampai ke tangkai ataupun tulang daun. Malah gejala yng lebih lanjut berupa pangkal batang yng membengkok ataupun pecah. Lantas tanaman menjadi layu, berganti kuning dan akhirnya mati dalam umur yng masih muda. Andai tak mengalami kematian maka tumbuhnya menjadi kerdil, menjadikan produksinya tidak banyak.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan sedini barangkali yaitu tatkala pengolahan tanah, sesudah biji-biji buncis ditanam sebaiknya lahan langsung diberi penutup dari jerami daun pisang. Dan andai serangan terlalu berat maka segeralh dicabut dan lantas dibakar ataupun dipendam dalam tanah.
Penggerek Daun
Hama ini penyebabnya yaitu oleh ulat Etiella zinckenella. Gejala yng terlihat pada polong yng masih muda mengalami kerusakan, bijinya tidak sedikit yng keropos. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kerusakan ini tak hingga mematikan tanaman buncis.
Tatacara PengendalianUntuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya penyemprotan yang dengannya mempergunakan penyemprotan organik ( campuran bawang putih, cabe rawit,merica dan sambiloto ). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk waktu penyemprotan di lakukan segera sesudah diketahui adanya serangan dan mampu diulangi beberapa kali pendapat dari keperluan.
Ulat Penggulung Daun
Hama ini penyebabnya yaitu oleh Ualt Lamprosema indicate dan L. diemenalis. Gejala yng terlihat daun menggulung dan terdapat ulat yng dilindungi oleh benang-benang sutra dan kotoran. Dan daun menjadi berlubang-lubang bekas gigitan dari tepi hingga ketulang utama, sampai-sampai habis cuma tinggal urat-uratnya saja.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya membuang dan membakar daun yng sudah terjangkit.
Kutu Daun
Hama ini penyebabnya yaitu oleh Aphis gossypii. Gejala akibat serangan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan batang memutar ( memilin ) daun menjadi keriting dan berwarna kuning.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya mempergunakan serta memanfaatkan musuh alami yaitu lembing, lalat dan jenis coccinellidae dan yang dengannya mempergunakan pestisida organik.
Ulat Jengkal Semu
Hama ini bila menyerang tanaman gejala yng terlihat daun-daun tanaman menjadi kerdil.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya sanitasi yaitu yang dengannya membersihkan gulma-gulma yng bisa dijadikan menjadi tempat persembunyian hama yang telah di sebutkan ataupun yang dengannya mempergunakan pestisida organik.
Penyakit Pada Tanaman Buncis
Antraknosa
Penyakit ini disebabakan oleh cendawan Colletotrichum lindemuthianum. Gejala akibat serangan penyakit ini terdapat bercak-bercak kecil berwarna coklat pada polong buncis muda dan bercak hitam ataupun coklat tua dibagian batang tanaman tua.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya memakai benih yng benar-benar bebas dari penyakit dan yang dengannya pergiliran tanaman.
Bercak Daun
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh cendawan cercospora canescens. Gejala yng terlihat akibat serangan penyakit ini daun bercak-bercak berwarna cokelat kekuningan. Lama-kelamaan bercak akan menjadi melebar dan bagian tepinya terdapat pita yng berwarna kuning. Akibat serangan lebih parah, daun menjadi layu lantas berguguran. Dan bila menyerang hingga ke polong maka polong berbercak kelabu dan biji yng terbentuk tidak lebih padat dan ringan.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya sebelum ditanam benih yang telah di sebutkan direndam air panas yang dengannya suhu 48 derajat Celsius selama dalam waktu 30 menit, rotasi tanaman dan yang dengannya melakukan memotong bagian tanaman yng sudah terserang.
Embun Tepung
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh cendawan Erysiphe polygoni. Gejala yng terlihat akibat serangan penyakit ini pada daun, batang, bunga dan buah berwarna putih keabuan. bila serangan pada bunga ringan, maka polong masih bisa terbentuk. Akan tetapi bila gagal serangannya berat akan bisa menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kering dan akhirnya mati. Bila polong yng diserang maka polong tak gugur, akan tetapi akan mengabaikan atau meninggalkan bekas berwarna cokelat menjadikan kualitasnya menurun.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya pada bagian yng telah terserang sebaiknya dipotong ataupun dibakar dan bisa pula disemprot yang dengannya mempergunakan pestisida organik.
Ujung Keriting
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh virus mosaic keriting yng penularnya umumnya melalui vector serangga yakni sejenis kutu loncat dari family yassidae. Gejala yng terlihat akibat serangan penyakit ini pada daun-daun muda menjadi keriting dan berwarna kuning, sedangkan daun yng telah tua menggulung ataupun memilin. Umumnya daun-daun terasa lebih kaku, tangkai daun mengeriting ke bawah dan batang tak normal dan pada tanaman yng masih muda yng terserang akan menjadi kerdil.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya menanam bibit buncis yng tahan dan yang dengannya mencabut dan membakar tanaman yng sudah terserang penyakit ini.
Hawar Daun
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh bakteri xanthomonas campestris. Gejala yng terlihatr akibat serangan penyakit ini terlihat bercak kuning dibagian tepi daun, lantas meluas menuju tulang daun sedang. Daun terlihat layu, kering dan berwarna cokelat kekuningan. Bila serangan terlalu hebat maka daun mejadi berwarna kuning seluruhnya dan akhirnya rontok. Bila gejala meluas ke batang maka tanaman lama-kelamaan akan mati.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya memakai benih yng bebas dari penyakit dan selalu melindungi kebersihan lahan tanaman dari gulma yang dengannya melakukan penyiangan.
Busuk Lunak
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh bakteri Erwinia carotopora. Gejala serangan penyakit ini yaitu berbercak, berair dan warna-nya menjadi kecokelatan. Gejala ini akan cepat menjalar keseluruh bagian tanaman menjadikan tanaman menjadi lunak, berlendir dan berbau busuk. Kadang-kadang pula mampu roboh bila yng terserang batangnya.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya membakar dan membuang tanaman yng terjangkit, melindungi kebersihan lingkungan tanaman dan yang dengannya menyemprotkan pestisida organik.
Penyakit Karat
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh cendawan uromyces appendiculatus. Gejala yng terlihat pada jaringan daun terdapat bintik-bintik berwarna cokelat baik dipermukaan daun sebelah atas ataupun bawah dan umumnya dikelilingi oleh jaringan khlorosis.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya menanam bibit yng tahan terhadap penyakit karat yaitu manoa wonder, yang dengannya mencabut dan membakar tanaman yng sudah terjangkit ataupun yang dengannya mempergunakan pestisida organik.
Penyakit Layu
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh bakteri pseudomonas sollanacearum. Gejala yng terlihat akibat serangan penyakit ini tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil. Bila batang tanaman yng terserang dipotong melintang, makan akan terlihat warna cokelat dan kalau dipijit keluar lender berwarna putih. Kadang-kadang warna cokelat ini mampu hingga ke daun. Akar yng sakit pula berwarna cokelat.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa di lakukan yang dengannya penyiraman tanaman yang dengannya air yng bebas dari penyakit, yang dengannya rotasi tanaman dan yang dengannya penyemprotan yang dengannya fungisida Agrept 20 WP yang dengannya konsentrasi 0,5-1 gram/liter air.
Penyakit Damping Off
Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh cendawan phytium sp. Gejala yng terlihat pada bagian batang yng terdapat atau terletak dibawah keeping biji ( hipokotil ) berwarna putih pucat lantaran mengalami kerusakan klorofil. Akibatnya berlangsung nekrosa secara cepat, jaringan yng berada diatas tanah menjadi mengkerut dan mengecil menjadikan batang tak kuat lagi menyangga kotiledon dan lantas tanaman menjadi roboh.
Tatacara Pengendalian
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian bisa dilakuka yang dengannya menyiram tanaman yang dengannya air yng bebas penyakit dan yang dengannya penyemprotkan pestisida organik yng sudah disesuaikan yang dengannya kebutuhan.http://www.ruangtani.com/

Sumber rujukan dan gambar : http://tipspetani.blogspot.com/2016/05/hama-dan-penyakit-pada-tanaman-buncis.html.

Seputar Mengatasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Buncis

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mengatasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Buncis