Budidaya Jambu Mete Atau Jambu Monyet

- September 17, 2017

Budidaya Jambu Mete Atau Jambu Monyet

 
Jambu mete atau jambu monyat di Indonesia mempunyai beberapa nama seperi jambu mede (Sunda), jambu monyet (Jawa serta Sumatera), jambu jipang/dwipa (Bali), jambu siki, erang, atau gaju (Sumatera), didaerah daerah di Indonesia tanaman buah ini tidak sedikit dibudidaya.
budidaya,  jambu,  mete, jambu monyet
Satu dari sekian banyaknya keunggulan buah jambu mete ini yakni buah sejati nya atau yng lebih terkenal yang dengannya biji atau kacang mete. sedangkan buah yng bagian atasnya (yng membungkus kacang) itu disebut buah semu.
Di bawah ini kita akan mengetahui secara singkat tips menanam atau budidaya jambu mete atau jambu monyet

IkLim

  • Tanaman jambu mete Amat menyukai sinar matahari. Andaikan tanaman jambu mete kekurangan sinar matahari, maka produktivitasnya akan menurun atau tak akan berbuah bila dinaungi tanaman lain.
  • Suhu harian di pusat penghasil jambu mete minimum antara 15-25°C serta maksimun antara 25-35°C. Tanaman ini akan tumbuh baik serta produktif bila ditanam pada suhu harian rata-rata 27°C.
  • Jambu mete paling cocok dibudidayakan di daerah-daerah yang dengannya kelembaban nisbi antara 70-80%. Namun, tanaman jambu mete masih bisa bertOleransi pada tingkat kelembaban 60-70%.

  • Angin tidak lebih berperan dalam proses penyerbukan putik tanaman jambu mete. Dalam penyerbukan bunga jambu mete, yng lebih berperan merupakan serangga lantaran serbuk sari jambu mete pekat serta berbau Amat harum.
  • Daerah yng paling sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk budi daya jambu mete adalah di daerah yng memiliki jumlah curah hujan antara 1.000-2.000 mm/* tahun yang dengannya 4-6 bulan kering (<60 mm).

Media Taman

  • Jenis tanah paling cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman jambu mete merupakan tanah berpasir, tanah lempung berpasir, serta tanah ringan ber¬pasir.
  • Jambu mete paling cocok ditanam pada tanah yang dengannya pH antara 6,3-7,3, namun masih sesuai pada pH antara 5,5-6,3.

Ketinggian Tempat

Di Indonesia, tanaman jambu mete bisa tumbuh di ketinggian 1-1.200 m dpi. Batas opti¬mum ketinggian tempa bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman ini cuma hingga 700 m dpi, kecuali bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis.

System Budi Daya

Pembibitan

Budidaya jambu mete bisa diperbanyak secara generatif melalui biji serta secara vegetatif yang dengannya tips pencangkokan, okulasi, serta penyambungan. Biji yng akan ditanam Perlu berasal dari pohon induk pilihan.

Tatacara penanganan biji mete bagi atau bisa juga dikatakan untuk benih merupakan:

  • Buah mete/calon bibit dipanen pada pertengahan musim panen.
  • Buah mete yang telah di sebutkan Perlu telah matang serta tak cacat.
  • Biji mete segera dikeluarkan dari buah semu lantas dicuci bersih, lantas disortir.
  • Biji mete dijemur hingga kadar air 8-10%.
  • Bila dikemas dalam kantong plastik, sirkulasi di ruang penyimpanan Perlu lancar denngan suhu antara 25-30° C serta kelembapan 70-80%.
  • Lama penyimpanan bibit + 6 bulan, paling lama 8 bulan.
  • Sebelum ditanam, benih (biji mete) Perlu disemai dahulu.

Pengolahan Media Tanam

Pengolahan media iariarn adalah faktor yng penting supaya bibit jambu mete bisa tumbuh serta berkembang yang dengannya baik. Pekerjaan ini meliputi persiapan awal lahan, pembukaan lahan (land clearing), serta pemupukan

Persiapan

Sebelum ditanami lahan Perlu dibersihkan dahulu, serta pH Perlu 4-6. Tanaman jambu mete Amat toleran terhadap lingkungan yng kering maupun lembap, pula terhadap tanah yng tidak lebih subur. Daerah yang dengannya tanah liat pun jambu mete bisa tetap mampu hidup serta berproduksi yang dengannya baik. Tatkala tanam jambu mete yng baik merupakan awal musim hujan. Pengolahan tanah telah dimulai di musim kemarau.

Pembukaan Lahan

Lahan yng akan ditanami jambu mete Perlu terbuka atau di kenai sinar matahari serta disiapkan sebaik-baiknya.Tanah dibajak/ dicangkul sebelum musim hujan. Batang¬batang pohon disingkirkan serta dibakar.

Pemupukan

Pemberian pupuk sangkar dimulai sejak sebelum penanaman. Sebaiknya, di tatkala tanaman masih kecil, pemupukan yang dengannya pupuk sangkar itu diulangi sampai-sampai dua kali setahun. Tatacaranya yang dengannya menggali lubang sekitar batang, tidak banyak di luar lingkaran daun. Pupuk atau kompos dimasukkan ke dalam lubang galian itu. Pemupukan selanjutnya di lakukan yang dengannya menggali lubang, di luar lubang sebelumnya. Pemberian pupuk sangkar serta kompos dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki keadaan fisik tanah.

Teknik Penanaman

Sebelum di lakukan penanaman, berlebi dahulu tentukan pola serta jarak tanam, lantas di lakukan pembuatan lubang tanam.

Penentuan Pola serta Jarak Tanam

Pada budi daya monokultur jarak tanam dianjurkan 12 x 12 m. Maka dalam setiap satu hektare lahan jumlah total tanaman yng dibutuhkan sebanyk 69 batang. Jarak tanam bisa dibuat yang dengannya ukuran 6 x 6 m menjadikan jumlah total tanaman yng dibutuhkan merupakan 276 batang/ha. Kerapatan tanaman lantas dijarangkan pada umur 6-10 tahun.

Pembuatan Lubang Tanam

Tatacara membuat lubang tanam:
  • Tanah digali yang dengannya ukuran 30 x 30 x 30 cm. Bila jenis tanahnya Amat liat, ukuran lubang tanam dibuat 50 x 50 x 50 cm. Bila di lubang tanam terdapat lapisan cadas, Perlu ditembus supaya akar bisa tumbuh sempurna serta terhindar dari genangan air.
  • Pada waktu penggalian lubang, lapisan tanah bagian atas dijauhkan ke arah Utara serta Selatan dan lapisan bawah ke arah Timur serta Barat.
  • Lubang tanam dibiarkan terbuka ± 4 minggu. Pada waktu penutupan lubang, tanah lapisan bawah dikembalikan ke tempat semula, disusul lapisan atas yng sudah bercampur yang dengannya pupuk sangkar ±1 pikul.
  • Di lubang tanam yng sudah ditimbun dibuat ajir supaya lubang tanam gampang didapati kembali.

Tatacara Penanaman

Hal-hal yng butuh diperhatikan merupakan menjadi berikut.:
  • Bibit yng akan ditanam dilepas dari polybag. Tanah yng melekat pada akar di awasi jangan hingga berantakan supaya perakaran bibit tak rusak.
  • Penanaman di lakukan hingga sebatas leher akar atau percis dalamnya semisal sewaktu masih dalarn persemaian. Bila mempergunakan bibit dari okulasi serta sambung, usahakan akar tunggangnya tetap lurus. Letak akar cabang diusahakan tersebar ke segala arah. Ujung¬ujungnya yng patah/rusak sebaiknya dipotong.
  • Tanah di sekeliling batang dipadatkan serta diratakan supaya tak terdapat rongga-rongga udara di antara akar serta tak berlangsung genangan air. Tanaman butuh diberi penyangga dari bambu supaya bisa tumbuh tegak.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi pekerjaan penyiraman, penyulaman, penyiangan serta pengemburan, pemupukan, pemangkasan, dan penjarangan.

Pengendalian Hama serta Penyakit

Hama

Ulat kipat (Cricula trisfenestrata HeIf)

Pada tanaman terlihat kepompong ber-gelantungan. Ulat berwarna hitam bercak¬bercak putih, kepala serta ekor warna merah nyala, serta seluruh tubuhnya ditumbuhi rambut putih berbentuk Telurnya berwarna putih, oval. Fase pupa berlangsung 4 / minggu, fase kepompong 3-5 minggu.
Gejala: daun-daun tak utuh serta terdapat bekas gigitan. Pada serangan yng hebat, daun bisa habis percis sekali, namun tanaman tak mati. Bila di kenai serangan, tanaman tak akan menghasilkan buah serta baru pulih sesudah 18 bulan.
Pengendalian: yang dengannya menyemprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin yang dengannya dosis 1,0-1,5 mVliter air.

Helopeltis sp.

Tubuh imago berwarna hitam, kecuali abdo¬men bagian belakang sebelah bawah berwarna putih.
Gejala: pada tunas-tunas daun muda, tangkai daun terdapat bercak-bercak hitam tidal( merata. Daun serta ranting segera mengering; serta diikuti yang dengannya gugurnya daun.
Pengendalian: (1) melalui teknik bercocokn tanam, misalnya yang dengannya mengurangi tanaman inang atau tanaman peneduh. (2) yang dengannya insektisida Agroline yang dengannya dosis 0,2 % atau Thiodan yang dengannya dosis 0,02 %.

Ulat penggerek batang (Plocaederu feeeugineus L)

Gejala: mula-mula daun berganti warna menjadi kuning. Lama-kelamaan daun akan gugur/rontok serta tanaman bisa mati.
Pengendalian: (1) yang dengannya menangkap ulat penggerek yang telah di sebutkan. (2) yang dengannya mengelesi 1 sekitar permukaan batang/akar yang dengannya 1 larutan BMC 1-2% (20 gram/liter air).

Penyakit

Penyakit yng Suka menyerang merupakan pe¬nyakit busuk batang serta akar, penyakit bunga serta putik, serta Antracnossis. Penyakit ini bisa dibasmi yang dengannya Fungisida Zinc Carmamate, Captacol serta Theophanatea.

Penyakit layu

Penyakit ini muncul bila tempat pembibitan terlalu lembab serta jenuh air.
Penyebab: Phytophthora palmivora, Fusarium sp, serta Phytium sp.
Gejala: bila tanaman mendadak menjadi layu. Pengendalian: (1) memperbaiki lingkung¬an pembibitan, semisal memperdalam parit pembuangan air serta mengurangi naungan yng terlalu rapat. (2) penyemprotan Dithane M 45 secara teratur serta terencana.

Daun layu serta kering

Penyebab: bakteri Phytophthora solanacearum.
Gejala: secara mencolok daun-daun berganti warna dari hijau menjadi kuning lantas gugur, beberapa cabang meranggas, serta tanaman akhirnya mati. Jaringan kayu pada batang yng terserang di bawah kulit berwarna hitam atau biru tua serta berbau busuk.
Pengendalian: tanaman yng terserang penyakit ini Perlu dibongkar hingga ke akar¬akarnya agar bisa penyakit tak menutar ke tanaman lain. Pencegahan Perlu di lakukan secara terpadu. Bibit serta alat-alat pertanian Perlu bebas dari kontaminasi bakteri serta karantina tanaman di lakukan secara konsekuen.

Bunga serta buah busuk

Penyebab: Colletrichum sp., Botryo¬diplodia sp., Pestalotiopsis sp. Gejala: kulit buah hitam serta busuk.
Penyebab: Pestalotiopsis sp, Colletri¬chum sp, Pestalotiopsis sp., Botryo-diplodia sp., Fusarium sp.
Gejala: permukaan kulit buah serta kulit biji kering kecokelatan serta pecah-pecah, bunga serta tangkai busuk.
Kalau tulisan atau artikel ini memberikan manfaat bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, atau twitter yang dengannya tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2013/08/budidaya-jambu-mete-atau-jambu-monyet.html.

Seputar Budidaya Jambu Mete Atau Jambu Monyet

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Jambu Mete Atau Jambu Monyet