Keunggulan Sistem Pertanian Terpadu

- Oktober 11, 2017

Keunggulan Sistem Pertanian Terpadu

 
Sistem Pertanian Terpadu
Pertumbuhan ekonomi suatu negara tak cuma ditopang dari sektor industri, akan tetapi pula dari sektor pertanian.
Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi yng tinggi dalam sektor pertanian.
Sebutan menjadi Negara Agraris seharusnya menjadikan negara ini bisa atau mampu Swasembada Pangan ataupun malah menjadi negara pengekspor bahan pangan.
Akan tetapi, seluruh tak barangkali terwujud andai system pengelolaan yng di lakukan masih monoton tanpa ada keberanian bagi atau bisa juga dikatakan untuk berpindah ke system pengelolaan yng lebih maju.
Satu dari sekian banyaknya semisal system yng mulai dikembangkan di Indonesia merupakan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming).
Sistem Pertanian Terpadu bisa didefinisikan menjadi penggabungan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan serta segala kegiatan terkait pertanian yng di lakukan dalam satu tempat/lahan.
Sistem ini diharapkan bisa menaikan produktivitas tempat/lahan pertanian, konservasi lingkungan serta mewujudkan kemandirian para pelaku kegiatan (Petani Terpadu) tanpa ketergantungan pada pihak lain.
Mewujudkan harapan yang telah di sebutkan secara bertahap akan menaikan taraf ekonomi para pelaku khususnya serta warga atau juga bisa dikatakan masyarakat desa pada biasanya lantaran orang-orang akan memperoleh banyak sekali sumber penghasilan dari bisnis yng dilakukannya.
Sistem ini dirancang yang dengannya mengadopsi bagaimana sebetulnya alam berjalan.
Tanaman serta hewan merupakan mitra tani terpadu yng tak mampu dijauhkan satu percis lain.
Bagaimana tanaman tumbuh subur serta bagaimana hewan/ternak berkembang yang dengannya baik merupakan pertanyaan yng mendasari pelaksanaan system pertanian terpadu.
Kita-kita, tanaman serta hewan dalam hidupnya membentuk hubungan yng saling menguntungkan andai tertata dalam system yng baik yakni bisa atau mampu memenuhi kebutuhan masing-masing.
Dasarnya memang Sistem Pertanian Terpadu di lakukan yang dengannya memaksimalkan pemanfaatan potensi energi yng ada di sekeliling lahan.
Dalam siklus ekologi, semuanya memberikan manfaat yng berguna tak ada limbah dari dalam pelaksanaan pertanian terpadu.
Limbah pertanian semisal jerami dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ternak serta limbah ternak (feses/kotoran) dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk organik ataupun biogas.
Seluruh ini di lakukan secara berkelanjutan serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai hasil yng maksimal seluruh sektor kegiatan pertanian terpadu di lakukan pada satu tempat.
Penerapan system ini nantinya diharapkan mampu menghasilkan 4F antara lain :
1. F1 (Food)
- Sektor pertanian serta perkebunan bisa menghasilkan sumber energi pangan berupa beras, jagung, ketela, kedelai, kacang serta sayuran.
- Sektor peternakan bisa menghasilkan daging, telur serta susu.
- Sektor perikanan bisa menghasilkan daging ikan tawar semisal lele, gurami, nila serta lain-lain.
2. F2 (Feed)
Limbah pertanian semisal jerami padi, jagung serta kedelai bisa dimanfaatkan menjadi sumber pakan kering ternak ruminansia (sapi, kerbau serta kambing) yang dengannya tatacara difermentasi berlebi dahulu ataupun diberikan secara langsung. Sedangkan limbah pengolahan pangan sektor pertanian (bekatul, bungkil kedelai, bungkil jagung) bisa dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembuatan konsentrat/pakan ternak unggas serta ikan air tawar.
3. F3 (Fuel)
Limbah peternakan (kotoran/feses) bisa dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bahan pembuatan biogas yng akhirnya menjadi sumber energi panas bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasak para ibu keluarga. Jadi tak butuh lagi membeli bahan bakar ataupun gas LPG yng harganya kian melambung.
4. F4 (Fertilizer)
Air Urine ternak ruminansia mampu diolah menjadi pupuk organik cair serta biopestisida.
Sedangkan limbah dari pembuatan biogas mampu dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk organik padat yng siap diaplikasikan ke lahan.
Itulah besarnya manfaat yng mampu diperoleh yang dengannya penerapan Sistem Pertanian Terpadu ini.
Malah secara tak langsung system ini akan menaikan kebugaran atau kesehatan lantaran sumber energi pangan yng diperoleh merupakan organik semisal beras organik, sayur organik, daging organik dll.
Selain itu harga jual bahan pangan organik semisal yng kita ketahui harganya dipasaran tatkala ini cukup fantastis menjadikan hal ini mampu menaikan pendapatan para pelaku (Petani Terpadu).
Yng tidak kalah penting, system ini pula berperan dan dalam pemeliharaan kwalitas tanah yng kian hari keadaannya kian kritis.
Tanaman butuh unsur hara tanah serta C-Organik yng cukup.
Secara alami kebutuhan yang telah di sebutkan telah tersedia di alam, akan tetapi ketersediaannya belum tentu mencukupi apalagi yang dengannya pemakaian pupuk kimia serta pestisida yng berlebihan serta berlangsung sekian lama.
Hal yang telah di sebutkan memicu unsur hara serta C-Organik dalam tanah tak lagi tersedia semisal dulu.
Hal ini adalah tantangan petani muda bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan serta menaikan kesuburan tanah, menjadikan akan menjadi warisan yng bermutu tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk anak cucu kelak.
Kita menyadari bahwasanya untukmelaksanakan system pertanian terpadu tak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan keterlibatan serta kerjasama seluruh pihak baik pemerintah ataupun petani sendiri bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawalinya.
Kesadaran tinggi para petani Amat diharapkan guna tercapainya impian mulia ini.
Dukungan pemerintah pula Amat dibutuhkan mengingat besarnya manfaat yng diperoleh dari system ini.
Mudah-mudahan kita mampu ikut dan dalam pencapaian harapan mulia, lebih-lebih dalam menaikan kesadaran petani akan pentingnya pertanian yng sehat berkesinambungan, membangun serta membangkitkan jiwa wirausaha petani.

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/05/sistem-pertanian-terpadu.html.

Seputar Keunggulan Sistem Pertanian Terpadu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Keunggulan Sistem Pertanian Terpadu