Mitos Dan Mistis Yang Menarik Pada Bunga Cempaka Putih
Mitos Dan Mistis Yang Menarik Pada Bunga Cempaka Putih | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Mitos Dan Mistis Yang Menarik Pada Bunga Cempaka Putih. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Mitos Dan Mistis Yang Menarik Pada Bunga Cempaka Putih terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Mitos Dan Mistis Yang Menarik Pada Bunga Cempaka Putih di bawah ini dari situs web PERTANIAN.
Mitos dan Mistis yang menarik pada Bunga Cempaka Putih
Meski tampak biasa dan simpel, ada keistimewaan pada bunga itu yakni bunganya yang harum semerbak. Bunga kantil yang memiliki nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat yang dengannya bunga jeumpa (cempaka kuning) ini malah dijadikan tanaman khas ( flora identitas ) di provinsi Jawa Sedang.
Advertisement
Mitos dan Mistis yang menarik pada Bunga Cempaka PutihYang menarik, ada Mitos mistis yang berkembang di warga atau juga bisa dikatakan masyarakat, bahwasanya aroma bunga kantil yang khas dan wangi itu Amat disukaim oleh kuntilanak, sejenis makhlus halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, pendapat dari mitos ini, Suka menjadikan pohon kantil (cempaka putih) menjadi tempat tinggalnya. Belum lagi yang dengannya hantu lain-lainnya jenis genderuwo yang konon pula suka tinggal di pohon kantil.
Terlepas dari mitos yang telah di sebutkan, kantil memiliki nilai tradisi yang erat bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Jawa, lebih-lebih Jawa Sedang baik dalam prosesi perkawinan ataupun kematian.Dalam prosesi perkawinan, bunga ini umumnya dipakai menjadi penghias keris dan menghiasi sang pengantin. Sedangkan dalam prosesi kematian, bunga kantil dipakai menjadi bunga tabur dan penghias keranda jenazah.
Beberapa pelaku spiritual dan paranormal mempergunakan bunga cempaka ini menjadi bunga pengasihan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memikat lawan jenis.
Bunga ini cukup langka dijumpai di pemukiman kota lantaran ukuran pohonnya yang besar dan tinggi yang mampu mencapai 30 meter. Namun di daerah pedesaan, bunga ini masih mampu dijumpai. Umumnya pada waktu-waktu tertentu ada lelaki dewasa yang membawa galah tengah memanen bunga itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijual ke pedagang bunga di pasar.
Di banyak sekali daerah di Indonesia, kantil mempunyai tidak sedikit nama lokal , diantaranya merupakan cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng(Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo(Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
Sedangkan dalam bahasa Inggris, bunga ini disebut White champaca. Di Filipina tanaman ini dikenal menjadi Tsampakang puti. Dalam bahasa ilmiah (latin) bunga kantil disebut menjadi Michelia alba yang bersinonim yang dengannya Michelia longifolia (Blume).
Sedangkan secara medis, pada bunga, batang, dan daun kantil (Michelia alba) memiliki kandungan alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang memiliki khasiat menjadi ekspektoran dan diuretik. Lantaran itu, kantil dipercaya bisa menjadi obat pengganti bagi banyak sekali penyakit semisal bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan susah kencing.
Sumber rujukan dan gambar : http://tipspetani.blogspot.com/2016/11/mitos-dan-mistis-yang-menarik-pada.html.
