Budidaya Duku Dan Cara Menanam Duku Media Cangkokan Dan Okulasi

- Februari 20, 2018

Budidaya Duku Dan Cara Menanam Duku Media Cangkokan Dan Okulasi

 
Kebanyak para petani membudidayakan duku dengan tips cangkok, okulasi, susunan, dan sambungan, hal ini dikarenakan budidaya duku dengan tips generatif mempergunakan biji butuh waktu yng cukup lama dibandingkan dengan system vegetatif. Duku baru akan berbuah disaat usia 8 – 10 tahun andaikan kita menanam mulai dari biji, sedangkan andaikan dengan tips cangkok duku akan berbuah disaat telah berumur 5 – 6 tahun.
Proses perbanyakan secara vegetatif pada duku tergolong sukar, tak semudah pada jeruk, jambu, belimbing dan mangga. Pada perbanyakan secara cangkokan, persiapannya Perlu di lakukan sebelum musim hujan.
Sarana yng Perlu dipersiapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencangkokan
Sediakan pisau tajam ataupun pisau okulasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk alat penyayat, sabut kelapa, kantung plastic, tali pengikat, media tanam berupa campuran tanah dan pupuk sangkar dengan perbandingan 1 : 1, dan hormone perangsang pertumbuhan akar Rootone F.
Cabang tanaman yng akan dicangkok dipilih yng ampak akar telah berukuran sebesar jari manis ataupun ibu jari kaki, sehat dan tak ada bagian yng cacat.
Proses pengerjaannya dengan tips cangkokan Pengerjaan
Budidaya duku dan cara menanam duku, bibit duku, budidaya dukudimulai dengan mengupas kulitnya sepanjang 2,5 cm. keratin “atas” Perlu tepat terdapat atau terletak 0,5 cm di atas buku (bekas tumbuh daun ataupun calon tunas), sedangkan keratin “bawah” 2 cm di bawah buku. Lantaran disinilah akar cangkokan lekas tumbuh.
Seusai kulitnya terkelupas, kambiumnya dikerok hingga bersih. Olesi luka sayatan dibagian atas dengan Rootone F, lantas diberi media sabut kelapa ataupun mos, ditutup plastic dan diikat tali.
Kalau tak turun hujan, bibit cangkokan yng masih berada di pohon itu Perlu disiram sehari-hari. Sebulan lantas, tampak akar cangkokan telah mulai bermunculan dari sela-sela media. Kalau akarnya telah berwarna kecokelatan, bibit cangkokan yng berada di pohon itu mampu dipotong.
Selanjutnya bibit itu disemai selama 3 – 4 bulan di tempat teduh ataupun tempat penyemaian khusus, sebelum siap ditanam di kebun. Penyemaian di lakukan dalam kantong plastik hitam ataupun polybag berukuran 14 cm x 18 cm, berisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk sangkar dengan perbandingan 1 : 1 ditambah 5 gram NPK per kantong. Pemupukan tambahan NPK di lakukan sebulan sekali.
Proses pengerjaan dengan tips okulasi
Pada perbanyakan secara okulasi diharapkan bibit batang bawah berasal dari biji yng telah berumur di atas dua tahun, kondisinya sehat dan ukuran batangnya minimal telah sebesar jari telunjuk. Menjadi calon bibit tempelnya dipilih mata okulasi dari cabang pohon induk yng besaranya seukuran dengan bibit batang bawahnya, kulitnya telah hijau keabuan ataupun kecokelatan, mata tunasnya telah menonjol ataupun terlihat pecah.
Kalau mata tunas pada cabang itu masih terlihat rata, ujung cabang di atas mata okulasi yng akan di pergunakan itu mampu di potong supaya cepat tumbuh menonjol. Tunggu selama 15 hari. Kalau diluar dugaan mata tunas yng rata telah kelihatan menonjol ataupun pecah, mata tunas itu tinggal di sayat bagi atau bisa juga dikatakan untuk di pindah tempelkan. Cara penyayatannya, kulit dikupas kira-kira 1 cm dari mata tumbuhnya.
Bibit batang bawah yng akan ditempeli mata tunas itu dikupas kulitnya pada bagian setinggi 15 cm dari permukaan tanah. Pengupasannya di lakukan melintang dengan ukuran sebesar sayatan kulit mata okulasinya, panjangnya 3 cm, lantas hasil sayatannya di Buang 2/3-nya.
Segera mata okulasi itu di tempelkan. Sisa kupasan kulit bibit batang bawah ditutupkan pada mata okulasi, lantas di ikat erat-erat pakai tali, namun jangan hingga mata tunasnya tertutup ikatan talinya.
Taruh bibit yng baru di sambung itu di tempat teduh. Sekitar 3-4 minggu lantas balutan talinya di buka. Kalau warna kulit okulannya masih hijau, berguna pekerjaan pembibitan secara okulasi itu sukses.
Sepuluh hari lantas batang di atas tempelan dipatahkan. Seteah mata tunas okulasi tumbuh setinggi 10-20 cm, batang atas yng sudah di patahkan itu di potong habis. Selanjutnya bibit itu mampu di pindahkan dalam polybag yng lebih besar, lantas di semai selama 3-4 bulan semisal hal nya bibit cangkokan.
Kalau tulisan atau artikel ini memberikan manfaat bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter dengan tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2012/12/budidaya-duku-dan-cara-menanam-duku.html.

Seputar Budidaya Duku Dan Cara Menanam Duku Media Cangkokan Dan Okulasi

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Duku Dan Cara Menanam Duku Media Cangkokan Dan Okulasi