Budidaya Talas Dan Cara Menanam Talas

- Desember 21, 2017

Budidaya Talas Dan Cara Menanam Talas

 
Ada beberapa tahapan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan budidaya talas diantaranya: pengolahan tanah, pemilihan benih, penanaman, pemupukan, penyiraman, pnyiangan dan pembumbunan, pembuangan anakan dan stolon, dan pembuangan bunga. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih terperinci tahapan-tahapn yang telah di sebutkan akan dibahas satu persatu di bawah ini.
Pengolahan Tanah
Tanah mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman, maka bagi atau bisa juga dikatakan untuk memaksimalkan hasil dari tanaman talas maka tanah Perlu benar-benar diolah agar bisa bisa memberikan hasil yng maksimal pada tanaman yng tanam di tanah yang telah di sebutkan.
Pengolahan tanah mampu mempergunakan alat semisal cangkul, garpu, ataupun mesin traktor, tanah diolah hingga gembur yang dengannya kedalaman 20-30 cm. selain itu, pengolahan tanah dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyingkirkan rumput-rumput dan tanaman liar.
budidaya talas, cara menanam talasLantas sesudah proses pembajakan sebaiknya tanah dibiarkan selam 3 hari, hal ini agar bisa proses pelapukan dan oksidasi bahan organic berlangsung lebih sempurna. Sesudah itu tanah lantas diratakan dan sekalian pemberian jarak tanam yng disesuaikan yang dengannya luas lahan yng ada.
Barisan sebaiknya mengarah ke timur supaya matahari mampu menyinari tanaman secara merata. Barisan pula mampu dibuat bedengan yang dengannya ketionggian gundukan 20 cm.
Pemilihan Benih
Ada beberapa tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangbiakan talas, diantaranya : dari biji, jaringan, anakan dan stolon, bonggol, dan mata tunas umbi. Di postingan di artikel ini akan di bahas langkah budidaya talas yang dengannya mempergunakan benih anakan, mata tunas umbi dan bonggol.
Anakan dan Stolon
Anakan mampu didapatkan dari tunas-tunas yng tumbuh berdekatan yang dengannya pangkal pohon induk yng telah dewasa ataupun dari ujung-ujung stolon. Anakan yng akan dijadikan bibit Perlu telah cukup besar, umbinya telah mulai berkembang dan tingginya 60-70 cm.
Bibit lebih dahulu dipelihara di bedengan yng tanahnya diolah yang dengannya baik dan diberi pupuk organic. Jarak tanam antar bibit berkisar 10-15 cm dan dirawat secara baik sampai-sampai berkembang agak besar dan siap ditanam di areal penanaman.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembaban, keseluruhan bedengan mampu ditutup yang dengannya dedaunan ataupun diberi atap dari plastic tembus padang. Cara lain-lainnya merupakan yang dengannya menabur bibit-bibit kecil (sesudah sebagian daun dan umbinya dipotong) dalam kantung-kantung plastic berdiameter 7,5 cm di persemaian yng terbuka. Jaraknya berdempetan dan dirawat sampai-sampai berdaun 3-4 helai dan mencapai ketinggian sekitar 50 cm.
Bonggol
Budidaya talas yang dengannya mempergunakan bibit bonggol paling Suka dilakuka oleh para petani Indonesia. Yng dimaksud yang dengannya bonggol merupakan potongan bagian kepala umbi utama lengkap yang dengannya pakal pelepah daun sepanjang kira-kira 30 cm. yang dengannya tatacara ini, satu pohon talas cuma menghasilkan satu bibit saja.
Beberapa petani berpendapat bahwasanya pengembangbiakan melalui bonggol memberikan hasil yng lebih tinggi daripada melalui tatacara anakan dan stolon . akan tetapi tatacara ini tak bisa atau mampu memenuhi pola tanam secara luas, masal, dan komersial.
Mata Tunas Umbi
Letak mata tunas umumnya berada di permukaan umbi yng dilindungi oleh pelepah daun. Bila kuncup ujung dibuang ataupun mati, maka mata tunas berpeluang bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkembang.
Mata tunas ini mampu dirangsang dan dijadikan bibit. Tatacaranya, umbi talas dipotong-potong dan diusahakan supaya setiap potongan minimal mempunyai satu mata tunas dan bagian umbi yng besarnya memadai,menjadikan berat keseluruhan menjadi 25 gram.
Potongan umbi lantas ditanam dalam nampan-nampan yng diisi tanah, pasir, dan pupuk sangkar ataupun kompos yang dengannya perbandingan 1 : 1 : 1. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah pembusukan, umbi bisa dibalur yang dengannya fungisida dan diangin-anginkan selama 1-2 hari sebelum disemaikan.
Alas nampan sebaiknya diberi lubang agar bisa terterjadi genangan air. Kemudioan calon bibit butuh dirawat yang dengannya baik, disiram sehari sekali dan ditutup yang dengannya plastic transparan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembaban, akan tetapi sinar matahari masih mampu menembus.
Bila telah muncul tunas sekitar 10-15 cm, sebaiknya segera dipindahkan ke persemaian dederan yang dengannya jarak tanam 20-25 cm. mampu pula disemaikan dalam kantong plastic yng sesuai (berdiameter 7,5-10 cm) supaya mampu tumbuuh pesat. Antar kantong diberi jarak supaya bibit persemaian tumbuh sehat. Bibit mampu dipindahkan sesudah mencapai ketinggian kira-kira 50 cm.
Cara Penanaman
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman bibit talas dilahan terbuka sebaiknya di lakukan pada waktu awal musim penghujan, lantaran tanaman talas Amat rentan yang dengannya kekeringan. Andaikan dalam penanam kekurangan air 2-3 hari maka bibit mampu mengalami kematian.
Bibit cabutan (anakan yng dipotong daunnya) bisa dibenamkan langsung pada lubang tanam sedalam barangkali sampai-sampai mendekati dasar lubanng. Andai bibit yng disemaikan dalam kantong plastic, maka plastic Perlu dibuang berlebi dahulu supaya umbi dan akar tak terganggu.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembaban tanah dan agar bisa tanah subur, maka lahan disekitar perakaran mampu diberi mulsa berupa jerami, potongan rumput kering, dedaunan, dan lain-lain.
Andai tak turun hujan maka talas Perlu disiram secara teratur. Andai kekurangan air, talas mampu terganggu pertumbuhannya dan susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipulihkan lagi, walaupun disiram yang dengannya air yng tidak sedikit.
Pemupukan
Pemupukan awal di lakukan sebelum bibit ditanam. Pupuk sangkar ataupun kompos Amat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk awal, berikan satu cangkul pupu pada setiap lubang. Pemupukan pula mampu diberikan yang dengannya pupuk anorganik yng memiliki kandungan fosfat (ISP, dll) kalium (KCl, dll) menjadi tambahan. Disis yng diberikan 125 kg TSP dan 150 kg KCl, selain itu pupuk yang dengannya unsure P da K mampu diberikan.
Pupuk kedua diberikan sekitar 4 minggu sesudah penanaman, yang dengannya pupuk urea yang dengannya dosis sekitar 2 sendok makan per pohon ataupun 75 kg/ha. Pemupukan yang terakhir diberikan disaat tanaman suda berumur 3 bulan dari penanaman. Pemupukan mampu diberikan pupuk urea yang dengannya dosis 75 kg/ha dan KCl 150 kg/ha.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi proses pertumbuhan talas supaya tetap baik, lantaran kalau gulma ataupun rumput disekitar tumbuh akan merebut jatah makanan tanaman talas. Proses penyiangan di lakukan 3 bulan sesudah penanaman di lakukan.
Pembuangan Anakan dan Stolon
Pembuangan anakan ataupun stolon Amat penting di lakukan, hal ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi supaya makanan induknya tak terganggu. Akhirnya umbi pun tak berkembang yang dengannya maksimal.
Pembuangan anakan dan stolon Perlu di lakukan yang dengannya hati-hati mempergunakan pisau yng tajam, agar bisa tak mengenai indukan. Kalau mengenai indukan akan menghasilkan tumbuhnya bakteri pada tanaman yang telah di sebutkan.
Pembuangan anakan pada bagian umbi yng menempel, jauh Amat susah dibanding yang dengannya pembuangan stolon. Anakan pada umbi talas Amat tidak sedikit andaikan mempergunakan bibit talas bogor dibanding yang dengannya bibit talas bentul yng lebih tidak banyak.
Pembuangan Bunga
Pembuangan bunga pada talas dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi supaya umbi yng diperoleh bisa mempunyai bentuk yng sempurna tak cekung. Lantaran secara tak langsung pembungaan yng diikuti terbentuknya buah akan menyedot cadangan makanan yng aada pada umbi.
Hama
Belalang dau, penanggulangannya yang dengannya menyemprotkan pestisida dan melindungi kebersihan di areal tanam.
Ulat daun, penanggulangannya yang dengannya menyemprotkkan pestisida, diantaranya Carbaryl, Dichorvos, Kuinalfos, Disulfan, dll.
Tungau, penanggulanggannya yang dengannya menyempprotkan pestisida, semisal Azodrin, Galectron, Benlate dll
Penyakit
Hawar daun, penanggulangannya yang dengannya menyemprotkan pestisida, melindungi kebersihan di area tanam, dan membakar daun yng terserang.
Busuk umbi, penanggulangannya yang dengannya memilih bibit yng sehat tak infeksi, rendam bibit dalam air yng diberi fungisida, memisahkan tanaman yng sakit ataupun dimusnahkan, jangan mengambil air dari lahan yng terinfeksi, dan andaikan serangan cukup hebat, maka lahan jangan ditanami talas selama 3 musim tanam.
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2013/02/budidaya-talas-dan-cara-menanam-talas.html.

Seputar Budidaya Talas Dan Cara Menanam Talas

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Talas Dan Cara Menanam Talas