Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek
Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek di bawah ini dari situs web PERTANIAN.
Budidaya kakao atau coklat yang dengannya tatacara okulasi dan stek Suka di lakukan oleh para petani kakao bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan pengebangbiakan, sesudah pada postingan sebelumnya kita membahas Budidaya kakao budidaya tanaman kakao atau budidaya coklat maka pada postingan di artikel ini kita membahas okulasi dan stek. Yng Suka melakukan tatacara stek pada tanaman kakao atau coklat ini merupakan di Negara Amerika Sedang dan amerika Selatan, sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk di Indonesia tidak sedikit mempergunakan tatacara cars okulasi.
Budidaya kakao atau coklat yang dengannya tatacara okulasi dan stek mempunyai langkah-langkah dan perawatan yng berbeda, akan tetapi tatacara okulasi lebih gampang dibandingkan yang dengannya tatacara stek, hal ini dia yng mendorong para petani kita tidak sedikit mengambil tatacara pengembangbiakan yang dengannya okulasi.Cara Pengembangbiakan Secara Stek
Pembiakan tatacara stek ini dikenal yang dengannya dua tatacara. tatacara pertama merupakan Single Leaf Cutting dan yng kedua Steam Cutting. Single leaf cutting, satu stek cuma terdiri dari ruas dan satu daun yng melekat. Sedangkan Steam Cutting berbentuk hapir satu cabang yng terdiri dari beberapa ruas yang dengannya jumlah 3 – 7 helai daun. Menjadikan kita bisa memilih satu dari sekian banyaknya tatacara yng demikian. Seluruh itu pula bergantung dari kegunaan. Kalau kita menginginkan tanaman yng cepat besar maka gunakanlah stek yng berdaun tidak sedikit.
1. Pemilihan Bahan Stek
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa dipilih menjadi bahan stek, haruslah dipilih yng memenuhi persyaratan tertentu. Pohon yng akan diambil bagi atau bisa juga dikatakan untuk stek, sebelumnya Perlu terperinci identitasnya. Lantas pilih pohon yng sehat dan subur tumbuhnya dalam arti sudah bebas dari segala jenis penyakit ataupun hama. Pengambilan dari cabang-cabang terlindungi akan lebih baik bila dibandingkan yang dengannya cabang-cabang yng terbuka.
Cabang yng dipilih bagi atau bisa juga dikatakan untuk stek kita kumpulkan pada suatu lengser plastic yng berukuran 60 cm x 40 cm x 15 cm, lantas lengser itu kita isi air setengahnya. Pangkal stek diatur sebelah bawah, sampai-sampai kena air dan daun-daunnya berada di atas. Dengan demikian bahan stek yang telah di sebutkan tak akan layu waktu menunggu persiapan lebih lanjut dan transport ke sentral pengakaran.2. Pengakaran -bahan yng sudah dipersiapkan baik itu yng berbentuk Single Leaf Cutting ataupun Steam Cutting, lantas dipersiapkan lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengakaran. Stek-stek dicelupkan pangkal batangnya yang dengannya larutan hormone bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendorong pembentukan akar. Hormone yng sudah terbukti memberikan hasil yng baik merupakan Naphtalic Acid atau N.A.A.
Campuran hormone dibuat dari campuran-campuran menjadi berikut:
Steam Cutting : 0,4 gram diencerkan menjadi 60 cc dalam alcohol 95 % lantas ditambah aquades, menjadikan volume yang terakhir menjadi 100 cc.
Single Leaf Cutting : Larutan hormone yng dipersiapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk Steam Cutting dicernakan yang dengannya alcohol 50% sampai-sampai kadar kekuatannya tinggal setengahnya.
Pengakaran selanjutnya di lakukan dalam bak stek. Ukuran bak stek 120 cm panjangnnya, 90 cm lebarnya dan 2,8 dalamnya. Ukuran lebih besar dari ini dipandang tidak lebih baik lantaran kelembaban yng tinggi susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipertahankan pada ukuran yng lebih besar.
Bagian bawah dari bak stek diberi lobang bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah drainase pada waktu penyiraman. Dasarnya diisi yang dengannya kerikil dan bagian atasnya diisi yang dengannya medium. Antara permukaan medium yang dengannya bagian atas dan bak stek disisakan ± 15 cm.
Medium yng bisa dipakai semisal pasir yng kasar jangan terlalu halus, serbuk kulit kelapa, serbuk gergaji yng sudah dicuci, akan tetapi kekeuatanya tak lama sekitar 6 bulanan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk medium yng baik dan tahan lama mampu genakan Vermaculite bahan ini terbuat dari mineral mika.
Temperature Perlu tetap di awasi jangan hingga terlalu tinggi diusahakan supaya tetap sejuk, meskipun demikian cahaya Perlu tetap masuk, lantaran kekurangan cahaya akan menghasilkan kegagalan stek karena akan kehabisan karbohidrat.
Peraturan-aturan dalam menghasilkan stek yng baik semisal di bawah ini:
- Tempat tak boleh lebih dari 30 °C
- Kelembaban konstan 100% atau mampu turun tidak banyak misalnya 96% - 97%
- Tak boleh terlalu tidak sedikit air, lantaran mampu membusuk namun tak pula kekurangan air lantaran pembentukan akar akan lamban.
- Cahaya tak boleh langsung mengenai tutup bak stek
Menjadi ukuran kesuksesan, stek pada waktu 15 – 20 hari Perlu telah berakar, dan pada seusai 30 hari stek bisa dipindahkan pada kantong plastic, dan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk medianya percis yang dengannya tanah semai. Seusai 6 – 10 bulan maka tanaman siap ditanam di kebun.
Cara Pengembangbiakan Secara Okulasi
System okulasi tidak sedikit digunakan di Indonesia, lantaran selain hasil nya lebih baik, perawatannya pun lebih gampang andaikan dibandingkan yang dengannya stek. Tanaman coklat yng telah berumur satu tahun atau telah mempunyai diameter batang sekurang-kurangnya 1,5 cm biasanya telah mampu diokulasi.
Menjadi onderstam dipakai zaailing yng berasal dari keturunan DR 1 dan DR 2. Lantas batang atas atau entrijs dipakai dari klon-klon yng berproduksi tinggi yakni DR 1, DR 2, dan DR 38, Lantas jarak tanam entrijs merupakan 1,5 x 2 m. akan tetapi ada pula yng mempergunakan jarak tanam 1,8 x 1,2 meter.
Mata diambil dari cabang arthotrop yng kulitnya sudah berwarna coklat, malah kalau telah berwarna coklat gelap samapi abau-abu dan telah mulai retak-retak. Mata yng kulitnya masih kecil dan berwarna kehijau-hijauan itu masih belum bisa dipakai. Lebih tidak lebih 7 – 10 hari sebelum entrijs diambil, tangkai daunnya dipotong lebih dahulu menjadikan pada tatkala pemotongan entrisj daun – daunnya sudah gugur. Seusai kita menyediakan mata maka penempelanpun sudah bisa di lakukan.
Kalau tulisan atau artikel ini memberikan manfaat bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, atau twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2012/12/Budidaya-Kakao-atau-Coklat-Dengan-Cara-Okulasi-dan-Stek.html.
Seputar Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek
Terima kasih telah membaca Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek. Semoga pos dari situs web PERTANIAN berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
PERTANIAN. Silakan berbagi ulasan Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari PERTANIAN melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog PERTANIAN untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web PERTANIAN di bawah. Demikan dan sekian tentang Budidaya Kakao Atau Coklat Dengan Cara Okulasi Dan Stek. Dan Assalamualaikum pembaca PERTANIAN.