Penyakit Moler / Mulet / Inul Pada Tanaman Bawang Merah

- Februari 19, 2018

Penyakit Moler / Mulet / Inul Pada Tanaman Bawang Merah

 
Penyakit Moler ini memiliki sebutan bermacam–jenis, disetiap daerah memiliki julukan yng berbeda-beda misalnya didaerah Nganjuk disebut Mulet ataupun Moler, didaerah lain disebut inul, ceker ayam, penyakit ini mula-mula ditandai yang dengannya adanya warna putih pada pangkal batang/bakal umbi tanaman bawang merah serta lantas daunnya menjulang tidak wajar serta mulai melintir, selanjutnya daunnya rebah serta orak arik tidak beraturan .Penyakit Moler/Mulet ini penyebabnya yaitu oleh Cendawan Fusarium oxysporum, serangan paling parah berlangsung tatkala puncak musim hujan serta lebih-lebih pada daun tanaman bawang merah yng terlalu subur.Yang akan di sajikan kali ini penyebab tanaman mampu terserang penyakit Moler/Mulet .1. Benih/bibit bawang merah yng tidak lebih sehatBenih bawang yng telah terinfeksi penyakit Muler/Molet ataupun benih/bibit bawang merah yng tidak lebih sehat bisa memicu tanaman gampang terserang penyakit Moler/Mulet, bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu Perlu di perhatikan tips pemilihan bibit bawang merah, bibit bawang merah Perlu sehat, tak cacat, padat. 2. Memilih Bibit Bawang Merah Tidak lebih Tepat.Memilih varietas bibit bawang merah Perlu tepat, misalnya jenis Bauji Perlu di tanam tatkala musim hujan serta jenis Thailand Perlu ditanam pada musim kemarau. “Akan tetapi ada perbedaan tidak banyak antara tanah lempung serta tanah pasir yng akan ditanami bawang merah, bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah pasir, benih jenis Thailand masih toleran/mampu ditanam pada tatkala awal musim hujan, yakni tanam pada bulan Oktober, Nopember serta awal desember, sedangkan sesudah bulan itu, tanaman rawan terserang Moler/Mulet.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis tanah lempung tak mampu ditanam benih bawang merah jenis Thailand, meskipun pada awal musim hujan lantaran tanah lempung menyimpan air serta tak cepat kering.“3. Tanaman bawang merah terlalu subur serta rapat.Daun yng subur serta jarak tanaman yng rapat akan gampang terserang cendawan fusarium oxyporum, lebih-lebih pada puncak musim hujan, lantaran daun telah terlalu tidak sedikit unsur N (Nitrogen) serta ditambah lagi yang dengannya air hujan yng kaya unsur N, maka pertumbuhan daun akan over serta tak ditunjang yang dengannya penguatan batang tanaman menjadikan cendawan fusarium oxyprorum masuk menyerang.Tatacara Pencegahannya : Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah supaya daun bawang merah tak terlalu vigor serta rapat maka pemupukan tanaman bawang merah pada musim hujan Perlu dikurangi unsur N (Nitrogen) serta ditambahkan Phospat serta Kalium.Sedangkan andaikan daun bawang merah telah terlanjur vigor, maka penyemprotannya Perlu ditambahkan fungisida berbahan aktif Difenokonazol serta Azoksistrobin merk dagangnya Amistartop 325 sc.Bagi atau bisa juga dikatakan untuk dosisnya :8 ml ataupun 1 sendok makan per 17 liter air bagi atau bisa juga dikatakan untuk awal musim hujan, serta 20–25 ml ataupun 2-3 sendok makan per 17 liter air pada puncak musim hujan.Selain itu jangan genakan dulu fungisida berbahan aktif Propinep (Antracol 70 wp, Agrocol wp, Aurora 70 dll) lantaran daun mampu terlalu vigor gantikan yang dengannya fungisida berbahan aktif mancozeb (dithane, manzete, indothane dll).Mudah-mudahan memberikan manfaat...

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2017/01/penyakit-moler-mulet-inul-pada-tanaman.html.

Seputar Penyakit Moler / Mulet / Inul Pada Tanaman Bawang Merah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Penyakit Moler / Mulet / Inul Pada Tanaman Bawang Merah