Hama Pada Tanaman Nilam

- Oktober 31, 2017

Hama Pada Tanaman Nilam

 

Produk yng diperoleh dari nilam merupakan terna (daun serta ranting) tanaman. Tanaman nilam bisa dipanen pertama kali pada umur 4-6 bulan, panen selanjutnya di lakukan selang waktu 2-6 bulan sekali hingga tanaman berumur tiga tahun. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi serta produktivitas terna (daun serta ranting) nilam, Perlu di lakukan cara-cara budidaya yng baik serta benar salah satunya diantaranya bagaimana tips pengendalian hama tanaman nilam.Yang dengannya semakin berkembangnya pengobatan secara aromaterapi, minyak atsiri yng diperoleh oleh tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth), semakin tidak sedikit dibutuhkan lantaran minyak nilam bersifat fixatif (menjadi pengikat minyak atsiri lain-lainnya) yng hingga tatkala ini belum ada produk penggantinya, menjadikan tanaman nilam butuh dibudidayakan secara luas.


Nilam bisa tumbuh yang dengannya baik didataran rendah ataupun tinggi hingga ketinggian 2.000 m diatas permukaan laut (dpl). Nilam yng tumbuh di dataran tinggi, tingkat kesuburannya relatif lebih baik, lantaran pengaruh suhu udara serta kondisi kesuburan serta kondisi alam yng relatif sejuk. Akan tetapi rendemen minyak yng ddihasilkan dari nilam yng tumbuh didaerah dataran rendah. Nilam akan memproduksi minyak atsiri yang dengannya baik bila ditanam didaerah berketinggian 10- 400 m dpl. Hingga tatkala ini para petani nilam masih belum menghasilkan secara maksimal hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan para petani dalam melakukan budidaya diantaranya dalam mengendalikan hama tanaman nilam.
Beberapa hama yng bisa menyerang tanam nilam serta bisa menurunkan produksi minyak atsiri menjadi berikut:
Kumbang Pemakan Daun (Apogonia spp)Ulat penggulung daun (Pachyzaneba stutalis), ulat ini hidup dalam gulungan daun muda, sembari memakan daun yng tumbuh, pada serangan berat, yng tersisa cuma tulang-tulang daun nilam. Pengendaliannya di lakukan yang dengannya tips menjadi berikut: a) mengumpulkan serta memusnahkan bagian tanaman yng terserang. Melakukan pengamatan yng ketat pada areal terserang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari terjadinya ledakan populasi. Pengamatan di lakukan yang dengannya tips mengamati tatkala munculnya gejala awal kerusakan daun yng terserang larva stadia muda. Mengingat siklus hidup hama berkisar antara 38-42 hari, maka pengamatan sebaiknya di lakukan setiap bulan sejak tanaman berumur satu bulan hingga tatkala panen; b) Genakan skstrak mimba serta bioisektisida (Beauveria bassiana). Tips ini Meski tak mematikan secara langsung namun cukup efektif serta tak mencemari lingkungan.
Belalang (Orthoptera), hama ini memakan daun, menjadikan tanaman menjadi gundul. Pada serangan berat, batang tanamannya dimakan serta akhirnya mati. Jenis belalang yng tidak sedikit merusak tanaman nilam merupakan: belalang kayu (Valanga nigricornis). Belalang daun (Acrida turita). Belalang kayu bisa memicu kerugian hasil 20-25%, lantaran belalang yang telah di sebutkan beralih dari satu kebun ke kebun lain, Batang serta cabang tanaman Suka patah akibat gigitannya menjadikan perumbuhan tanaman terganggu. Belalang daun umumnya memakan daun mulai dari pinggir ataupun sedang menjadikan terbbentuk bekas gigitan melingkar ataupun lonjong. Kadang-kadang belalang pula merusak batang serta ranting tanaman. Tips pengendalian hama belalang ini di lakukan yang dengannya tips : a) melakukan sanitasi lingkungan; b) melakukan pengolahan tanah yng baik lantaran bisa membunuh telur belalang kayu sebelum menetas; serta c) mempergunakan musuh alami semisal cendawan Metarhizium anisoliae.
Tungau merah (Tetranychus sp.), tungau merah biasanya menyerang daun tua serta muda, tungau hidup berkelompok di permukaan daun bagian bawah, merusak tanaman yang dengannya tips mengisap cairan daun. Gejala serangan memperlihatkan bercak-bercak putih. Makin lama bbercak makin melebar. Selain itu pula memperlihatkan gejala daun berlekuk-lekuk tak teratur. Pada tingkat serangan berat daun akan rontok. Kerugian hasil bisa mencapai 15-25%. Pengendalian bisa di lakukan yang dengannya tips: a) pemangkasan (pemetikan daun), bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah meluasnya serangan. Pemetikan di lakukan pada tatkala populasi tungau masih rendah. Pemetikan yng di lakukan sedemikian rupa bisa memicu terbuangnya telur-telur serta tungau dewasa; b) yang dengannya melakukan penanaman tanaman perangkap, yang dengannya menanam ubi kayu serta jarak (Ricinus communis) menjadi barrier; c) penggunaan musuh alami semisal Phytosentulus persimlis, P. Macro pelis (menyerang telur serta nimfa) serta Coccinelids; d) penyemprotan yang dengannya insektisida nabati (ekstrak biji mimba) dosis 100 gr/liter.
Criket pemakan daun (Gryllidae), hama ini memakan daun muda, menjadikan daun berlubang-lubang serta memicu pr4oduksi turun. Pengendalian di lakukan yang dengannya tips sanittasi lingkunggan. Pengendalian hama tanaman nilam bisa di lakukan yang dengannya mempergunakan pestisida nabati semisal ekstrak biji nimba (100 gr/liter), minyak serai wangi, minyak cengkeh (konsentrasi 305 v/v) ataupun yang dengannya agensia hayati semisal Beauveria bassiana bagi atau bisa juga dikatakan untuk ulat pemakan daun serta Metarrhizium anisopliae bagi atau bisa juga dikatakan untuk belalang

Sumber rujukan dan gambar : http://tipspetani.blogspot.com/2016/07/hama-pada-tanaman-nilam.html.

Seputar Hama Pada Tanaman Nilam

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Hama Pada Tanaman Nilam