Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo
Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo di bawah ini dari situs web PERTANIAN.Taksonomi serta morfologi Tanaman Sawo
Kedudukan tanaman sawo dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan menjadi berikut:
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)Kleas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)Ordo : EbenalesFamili : SapotaceaeGenus: Achras ataupun manilkaraSpesies: Achras zapota Auct, non.L,sinonim yang dengannya Manilkara achras (Mill) Fosberg, ataupun M. zapotatila (jacq) Gilly.
Kerabat dekat dari sawo-sawoan (Sapotaceae) cukup tidak sedikit, diantaranya merupakan campoleh ataupun sawo belanda (Madhuca cuneata (B1.). Macbr,.
Sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard), abiu ataupun sawo durian Australia (Pouteria caimito), serta sawo liar yng disebut ketiau ataupun melali ataupun bassia (Bassia longofolia L. sinonim yang dengannya payena lotifolia Burck.).
Sawo liar ataupun bassia bersifat tahan terhadap serangan hama ataupun penyakit, system perakarannya kut serta dalam, dan tahan kekeringan. Pada skala penelitian, tanaman bassia dipakai menjadi batang bawah penyambungan (grafting), lebih-lebih tekhnik sambung pucuk (top grafting).
Hasil penelitian pendahuluan pada tahun 1984 tantang sambung pucuk antara batang bawah bassia serta sawo member gambaran menggembirakkan terhadap tujuan perbanyakan tanaman secara vegetative.
Sambung pucuk bassia yang dengannya sawo betawi menunjukan tingkat kesuksesan rata-rata 56,3%, yang dengannya sawo kelapa 47,5%, serta yang dengannya sawo manila 47,4%.
Walaupun hasil sambungan amat cocok (kompatibel), akan tetapi baru-baru ini diadukan atau dilaporkan bahwasanya tanaman sawo hasil penyembungan yang dengannya bassi tak berbuah lebat, serta rasa buah tak manis.
Tanaman sawo hidup menahun (perennial), batang berkayu keras, yang dengannya system percabangan cukup rapat mulai dari bagian bawah batang sampai-sampai ke ujung tanaman. Pohon sawo bisa mencapai ketinggian 20 m ataupun lebih serta tampak rindang lantaran berdaun lebat.
Daun sawo berbentuk lingkaran memanjang, tumbuh bergerombol pada bagian ujung tangkai ataupun ranting; permukaan daun bagian atas berwarna hijau mengkilap serta bagian bawah berwarna hijau muda ataupun kecoklat-coklatan, bergantung jenis sawo.
Daun sawo variegate berwarna belang-belang ataupun variasi warna hijau yang dengannya bercak kekuning-kuningan.
Pada fase reproduksi, bunga sawo akan muncul dari ketiak-ketiak daun. Bunga sawo berkelamin dua (biseksual), mempunyai 6 tangkai benang sari, serta berwarna coklat kemerah-merahan.
Buah yng berbentuk menggantung pada tangkai buah. Bentuk buah sawo bervariasi, antara bulat, bulat telur, ataupun bulat memanjang.
Kulit buah yng tua (matang) berwarna cokelat, coklat kekuning-kuningan, ataupun coklat kemerah-merahan, malah pada sawo durian berwarna hijau mengilap.
Sumber: SAWO Penerbit: KANISIUS
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2015/04/tanaman-sawo-dan-morfologinya.html.
Kedudukan tanaman sawo dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan menjadi berikut:
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)Kleas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)Ordo : EbenalesFamili : SapotaceaeGenus: Achras ataupun manilkaraSpesies: Achras zapota Auct, non.L,sinonim yang dengannya Manilkara achras (Mill) Fosberg, ataupun M. zapotatila (jacq) Gilly.
Kerabat dekat dari sawo-sawoan (Sapotaceae) cukup tidak sedikit, diantaranya merupakan campoleh ataupun sawo belanda (Madhuca cuneata (B1.). Macbr,.
Sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard), abiu ataupun sawo durian Australia (Pouteria caimito), serta sawo liar yng disebut ketiau ataupun melali ataupun bassia (Bassia longofolia L. sinonim yang dengannya payena lotifolia Burck.).
Sawo liar ataupun bassia bersifat tahan terhadap serangan hama ataupun penyakit, system perakarannya kut serta dalam, dan tahan kekeringan. Pada skala penelitian, tanaman bassia dipakai menjadi batang bawah penyambungan (grafting), lebih-lebih tekhnik sambung pucuk (top grafting).
Hasil penelitian pendahuluan pada tahun 1984 tantang sambung pucuk antara batang bawah bassia serta sawo member gambaran menggembirakkan terhadap tujuan perbanyakan tanaman secara vegetative.
Sambung pucuk bassia yang dengannya sawo betawi menunjukan tingkat kesuksesan rata-rata 56,3%, yang dengannya sawo kelapa 47,5%, serta yang dengannya sawo manila 47,4%.
Walaupun hasil sambungan amat cocok (kompatibel), akan tetapi baru-baru ini diadukan atau dilaporkan bahwasanya tanaman sawo hasil penyembungan yang dengannya bassi tak berbuah lebat, serta rasa buah tak manis.
Tanaman sawo hidup menahun (perennial), batang berkayu keras, yang dengannya system percabangan cukup rapat mulai dari bagian bawah batang sampai-sampai ke ujung tanaman. Pohon sawo bisa mencapai ketinggian 20 m ataupun lebih serta tampak rindang lantaran berdaun lebat.
Daun sawo berbentuk lingkaran memanjang, tumbuh bergerombol pada bagian ujung tangkai ataupun ranting; permukaan daun bagian atas berwarna hijau mengkilap serta bagian bawah berwarna hijau muda ataupun kecoklat-coklatan, bergantung jenis sawo.
Daun sawo variegate berwarna belang-belang ataupun variasi warna hijau yang dengannya bercak kekuning-kuningan.
Pada fase reproduksi, bunga sawo akan muncul dari ketiak-ketiak daun. Bunga sawo berkelamin dua (biseksual), mempunyai 6 tangkai benang sari, serta berwarna coklat kemerah-merahan.
Buah yng berbentuk menggantung pada tangkai buah. Bentuk buah sawo bervariasi, antara bulat, bulat telur, ataupun bulat memanjang.
Kulit buah yng tua (matang) berwarna cokelat, coklat kekuning-kuningan, ataupun coklat kemerah-merahan, malah pada sawo durian berwarna hijau mengilap.
Sumber: SAWO Penerbit: KANISIUS
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2015/04/tanaman-sawo-dan-morfologinya.html.
Seputar Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo
Terima kasih telah membaca Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo. Semoga pos dari situs web PERTANIAN berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website PERTANIAN. Silakan berbagi ulasan Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari PERTANIAN melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog PERTANIAN untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web PERTANIAN di bawah. Demikan dan sekian tentang Tanaman Sawo Dan Morfologinya | Budidaya Sawo. Dan Assalamualaikum pembaca PERTANIAN.
Advertisement