Budidaya Pala Dan Budidaya Tanaman Pala

- Maret 06, 2018

Budidaya Pala Dan Budidaya Tanaman Pala

 
Budidaya pala dan budidaya tanaman pala tidak sedikit dikembangkan para petani di Indodnesia baik perorangan ataupun yng dikelola oleh perusahaan, lantaran tingginya permintaan pala bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan di dalam negeri ataupun di luar negeri, maka tanaman ini cukup menarik minat para pebisnis khususnya di dunia agrobisnis.
Budidaya pala dan budidaya tanaman pala di Indonesia cukup pesat perkembangannya, lantaran selain kebutuhan pala bagi atau bisa juga dikatakan untuk bumbu masak saat ini tidak sedikit yng memproduksi pala bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikembangkan menjadi bahan obat-obatan semisal minyak aeteris, minyak asiri dll yng semuanya terbuat dari biji pala, dan minyak ini bisa diproduksi dalam banyak sekali produk lain-lainnya.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah budidaya pala, dibawah ini penjelasannya
1. Keadaan Iklim
Tanaman pala memerlukan iklim tropis yng panas yang dengannya curah hujan yng tinggi tanpa adanya periode(masa) kering yng nyata. Di daerah yng tropis semisal Indonesia, tanaman pala bisa mengikuti keadaan luas terhadap lingkungan tumbuh. Misalnya, di Pulau Banda tanaman pala tumbuh pada ketinggian 500 m dari permukaan laut(dpl). Akan tetapi, tanaman pala di daerah yng ketinggian tempatnya di atas 700 m dpl., dinilai tak produktif.
Secara umun tanaman pala tumbuh dan berproduksi yang dengannya baik pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl., yang dengannya suhu udara optimum berkisar antara 20°C-30°C, kelembapan antara 50%-80%, curah hujan antara 2.000 mm-3.500 mm/tahun, dan tempatnya terbuka (mendapatkan cukup sinar matahari). Jumlah curah hujan yng baik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman pala belum diketahui yang dengannya pasti, akan tetapi dari pengalaman menunjukan bahwasanya curah hujan 2.175 mm-3.550 mm/tahun adalah curah hujan yng baik bagi pertumbuhan tanaman pala. Semakin tinggi curah hujan semakin tinggi juga produksi yng diperoleh
2. Keadaan Tanah
Pada prinsipnya tanaman pala bisa tumbuh pada banyak sekali jenis tanah. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yng optimum, tanaman pala menghendaki tanah yng ringan(gembur), berstektur pasir hingga lempung, lebih-lebih tanah vulkanis ataupun tanah di sekeliling gunung berapi yang dengannya keadaan aerasi dan drainase yng baik, subur, dan memiliki pH 5,5-7,0. Tanaman pala cocok ditanam pada tanah andosol, latosol, dan alluvial yng kaya bahan organic.
Pada tanah miskin hara, tanaman pala masih bisa tumbuh andaikan disertai pemupukan dan perawatan yng baik. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman pala yang dengannya baik, butuh dipilih tanah yng terhindar dari erosi, tanah gampang dikerjakan ataupun tak terlalu keras, pengaturan tata air, dan udara dalam tanah yng baik, dan unsure hara cukup tersedia.
Tanaman pala peka terhadap genangan air (becek), lantaran genangan air bisa memicu pertumbuhan tanaman terhambat dan gampang terserang penyakit busuk akar. Oleh lantaran itu, tanaman pala akan cocok diusahakan pada areal yng tofografinya tak datar (bergelombang) dan drainasenya baik.
Tanaman pala yng telah berumur 4-5 tahun memerlukan sinar matahari yng tidak sedikit bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa berproduksi. Penjarangan pohon pelindung Perlu diperhatikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah tanaman pala tumbuh tak normal(memanjang ke atas), dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah kompetisi dalam pengambilan unsure hara antara pala yang dengannya pohon pelindung.
Budidaya, pala, tanaman, cara, hama
Teknik Budi Daya Tanaman Pala
Kegiatan pokok dalam tehnik budidaya tanaman pala meliputi aktivitas-aktivitas menjadi berikut.
1. Penyiapan Lahan
Pekerjaan penyiapan lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam tanaman pala sebaiknya di lakukan pada musim kemarau ataupun minimal satu bulan sebelum tanam. Tahap-tahap penyiapan lahan meliputi yang akan di sajikan kali ini.
  • Pembukaan Lahan
Pekerjaan membuka lahan diawali yang dengannya pembabatan semak belukar dan penebangan pohon-pohon, lantas seluruh pohon-pohon yang telah di sebutkan dikumpulkan di suatu tempat supaya gampang di manfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan kayu bakar.
  • Pengolahan Tanah
Lahan yng telah bersih dari pepohonan bisa segera dicangkul sedalam 30 cm sampai-sampai gembur sembari tanahnya dibalikkan. Pengolahan tanah bertujuan menggemburkan tanah, menyingkirkan akar dan sisa-sisa tanaman, dan menciptakan areal yng aerasi dan drainasenya baik. Pengolahan tanah pada lahan yng miring Perlu di lakukan pendapat dari arah melintang lereng(contour) supaya terbentuk alur yng dapatr menghambat sirkulasi permukaan dan menghindari terjadinya erosi.
  • Pembuatan Lubang Tanam
Tata tips membuat lubang tanam meliputi langkah-langkah kerja menjadi berikut.
1) Tetapkan tempat lubang tanam yng pertama sejauh 1/2 jarak tanam dari pinggir ataupun batas kebun, yakni jarak 4,5 m-5,0 m andaikan dipakai jarak tanam 9 m x 9 m ataupun 10 m x 9 m.
2) Pasang ajir dari bilah bamboo menjadi tanda tempat lubang tanam yang dengannya jarak antarajir 3 m x 3 m.
3) Buat lubang berbentuk segi empat ukuran 60 cm x 60 cm ataupun 1 m x 1 m, bergantung kesuburan tanah.
4) Galilah tanah dalam lubang yang telah di sebutkan sedalam 30 cm, lantas tanah galiannya di angkat ke bagian kiri lubang yng di kenai sinar matahari pagi.
5) Perdalam lubang tadi menjadi 60 cm, sampai-sampai ukurannya menjadi 60 cm x 60 cm ataupun 1 m x 1 m x 0,6 m. Tanah galiannya diangkat ke bagian kanan lubang ataupun tempat yng di kenai sinar matahari siang ataupun sore.
6) Keringkan lubang tanam minimal 15 hari supaya gas-gas beracun dalam tanah menguap.
7) Masukkan kembali lapisan tanah yng berasal dari dasar lubang ke tempat semula.
8) Lapisan tanah atas dicampur yang dengannya pupuk sangkar sebanyk 20 kg-40 kg, lantas masukkan ke dalam lubang tanam.
2. Penyiapan Bibit
Binit tanaman pala yng siap ditanam merupakan bibit yng sudah berumur lebih dari satu tahun dan tak lebih dari dua tahun. Andai umur bibit melebihi dari ketentuan yang telah di sebutkan lantaran terlalu lama di tempat pembibitan, maka pertumbuhannya akan terhambat dan akarnya berlipat-lipat.
Pedoman mennetukan jumlah bibit per satuan luas lahan dipakai pendekatan rumus menjadi berikut.
Jumlah bibit yng dibutuhkan = Luas lahan(m²) : Jarak tanam x 1 batang bibitLahan seluas 1 hektar yang dengannya jarak tanam 9 m x 9 m dan lahan yng efektif ditanami 90%, dibutuhkan bibit tanaman pala sebanyk tidak lebih lebih 111 batang bibit tanaman pala. Sebulan sebelum tanam sebaiknya bibit diadaptasikan dulu di tempat dekat kebun.
3. Penanaman
Waktu tanam yng paling baik merupakan pada musim hujan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberi jaminan tersedianya sumber air yng Amat dibutuhkan pada fase awal pertumbuhan bibit tanaman pala. Bibit dipindahkan dari pesemaian yang dengannya system putaran.Bibit putaran dibungkus yang dengannya gedebok pisang ataupun pembungkus lain-lainnya yng bisa merembeskan air. Akan tetapi, bibit dalam polibag bisa langsung ditanam pada lubang tanam yng tewrsedia.
Pengaturan jarak tanam Amat penting lantaran tanpa mengatur jarak tanam yng tepat, maka tanaman tak bisa berproduksi secara maksimal. Jarak tanam pada tanah datar merupakan 9 m x 10 m, sedangkan pada tanah bergelombang(bukit) 9 m x 9 m.
Tata tips menanam bibit tanaman meliputi langkah-langkah kerja menjadi berikut.
1) Siapkan alat dan bahan yng terdiri atas bibit tanaman pala dalam polibag, cangkul, gembor (embrat), dan sarana penunjang lain-lainnya.
2) Galilah tanah seukuran daun cangkul pada lubang tanam yng sudah disiapkan jauh sebelumnya.
3) Siramlah medium tanam pada polibag yng berisi bibit tanaman pala yang dengannya air bersih sampai-sampai cukup basah ataupun lembap.
4) Keluarkan bibit bersama medium tanamnya dari polibag secara hati-hati supaya tak merusak akar.
5) Bibit yang telah di sebutkan segera ditanam tepat di tengah-tengah lubang tanam yang dengannya posisi tegak.
6) Tanah di sekeliling pangkal batang bibit tanaman pala dopadatkan pelan-pelan supaya akar tanaman langsung kontak yang dengannya air tanah.
7) Tanah di sekitar bibit tanaman pala disiram sampai-sampai cukup basah ataupun lembap.
8) Pasanglah kayu ataupun bilah bamboo penyangga di sisi kiri dan kanan batang tanaman yang telah di sebutkan.
9) Setelah menanam di lakukan penyiraman sampai-sampai tanah di sekeliling pangkal batang dan akar cukup basah
4. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman pala meliputi aktivitas-aktivitas sbagai berikut.
  • Penyulaman
Pada periode sejak bibit pala ditanam hingga berumur 1 bulan butuh diperhatikan pengamatan tanaman secara telaah Bibit tanaman yng mati ataupun tumbuhnya abnormal segera disulam ataupun diganti yang dengannya bibit yng baru.
Tips menyulam merupakan mula-mula bibit tanaman yng lama dibongkar, lantas bibit yng baru dikeluarkan dari polibag bersama akar dan mediumnya. Bibit yang telah di sebutkan ditanam di tengah-tengah lubang tanam secara tegak dan tanah di sekeliling pangkal batang di padatkan pelan-pelan.Sesudah selesai menyulam segera disiram air seperlunya.
  • Pengairan
Tanaman pala butuh cukup air, lantaran andaikan kekurangan air pada fase vegetative akan menghambat pertumbuhan tunas dan akar. Sedangkan kekurangan air pada fase generative menghasilkan kerontokan bunga ataupun buah, menjadikan menurunkan produksi dan mutu buah, menjadikan menurunkan produksi dan mutu buah.
Persediaan air dan pengairan Perlu cukup, lebih-lebih selama musim kering (kemarau). Sumber air bisa berasal dari sungai, kolam, waduk, dan sumur pantek. Pada tanaman pala yng baru ditanam, pengairan bisa di lakukan 1-2 kali sehari, lebih-lebih andai tak hujan. Pada tanaman pala yng dewasa, pengairan bisa disesuaikan yang dengannya keadaan tanah.
Tips mengairi bisa di lakukan yang dengannya system jaringan pipa PVC ataupun pipa ledeng yng ditanam dalam tanah dan perlengkapan pompamuntuk mengatur distribusi air. Pemberian air mampu dikontrol cuma pada tatkala dibutuhkan dan dalam jumlah tertentu. Pengairan bisa juga yang dengannya system percikan (springkler) ataupun tetesan yng digerakakkan mesin supaya air yng disalurkan dapatmmemancar rata membasahi bidang lahan yng dimau-kan.
  • Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Sebulan sesudah tanam umumnya lahan kebun tanaman pala ditumbuhi yang dengannya rumput-rumput liar (gulma). Gulma yang telah di sebutkan butuh disiangi lantaran gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman pala dalam hal kebutuhan unsure hara, air, dan sinar matahari, malah gulma kadang-kadang menjadi sarang hama ataupun penyakit. Penyiangan selanjutnya di lakukan secara teratur, yakni setiap 3 bulan ataupun pada tatkala rumput sudah tumbuh kembali.
Penyiangan di lakukan yang dengannya membersihkan gulma yng terdapat di bawah tajuk tanaman, sekitar 30 cm-50 cm dari pangkal batang. Sembari menyiangi di lakukan penggemburan tanah secara hati-hati, lantas tanahnya ditimbunkan dekat pangkal batang ataupun perakaran yng muncul ke permukaan tanah.
  • Pohon pelindung
Tanaman muda biasanya tidaktahan terhadap panas matahari. Oleh lantaran itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kerusakan tanaman butuh disiapkan pohon pelindung yng cukup. Sesudah tanaman berumur 4 tahun, pohon pelindung bisa diperjarang.
  • Pemupukan
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberi jaminan tanaman pala tumbuh yang dengannya baik dan terus menerus berproduksi tinggi, pemupukan butuh di lakukan. Pupuk yng diberikan bisa berupa pupuk organic (pupuk sangkar, kompos) dan pupuk buatan (urea,TSP, dan KCL). Pupuk organic Amat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi keremehan tanah dan kesuburannya. Syarat penting pupuk organic merupakan unsure N Perlu terdapat dalam persenyawaan organic supaya gampang diserap tanaman dan pupuk tak mengabaikan atau meninggalkan sisa asam organic di dalam tanah.
Pupuk anorganik yng paling dibutuhkan merupakan Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K), dan unsure-unsur hara makro ataupun mikro semisal Zn, Cu, Mn, dan lain-lain.
Dosis pupuk yng diberikan terdiri atas 1 kg Urea + 1,1 kg TSP + 1,2 kg KCL per pohon. Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun, yakni pada awal musim hujan dan pada akhir musim hujan yang dengannya menyesuaikan kandungan unsure dari pupuk yng dipakai. Pupuk sangkar bisa diberikan asal sudah masak menjadikan kontaminasi antara tanaman yang dengannya zat yng rawan bisa dihindari.
Sumberr pupuk organic dan kandungan mineralnya setiap jenis pupuk yang telah di sebutkan.Sebelum dipupuk, sekeliling tanaman dibersihkan dahulu lantas dibuat parit melingkari tanaman selebar kanopi sedalam 2-10 cm. pupuk ditaburkan di dalamnya dan lantas ditutup kembali.
  • Pananaman Tanaman Sela
Pada fase vegetative, yakni sejak bibit pala ditanam hingga tanaman mulai belajar berbuah, maka di antara tanaman-tanaman pala yang telah di sebutkan masih longgar. Lahan yang telah di sebutkan di olah yang dengannya baik dan dibuat bedengan-bedengan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditanami tanaman sela, misalnya menanam kacang-kacangan ataupun sayuran.
Sesudah tanaman pala mulai belajar berbuah, tanamana sela bisa diganti yang dengannya tanaman penutup tanah ataupun rumput. Penutup tanah bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembapan tanah, memperbaiki struktur tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan mencegah erosi lahan di sekeliling tanaman.
Hama dan Penyakit Tanaman PALA
A. Hama
Hama penting yng Suka menyerang tanaman pala di antaranya merupakan swbagai berikut.
1. Penggerek Batang (Batocera spp.)
Serangan hama penggerek batang memicu gejala terdapat gerekan pada batang yang dengannya diameter ½-2 cm, dan dalam lubang gerekan tadi terdapat serbuk kayu. Akibat serangan hama ini dalam waktu yng lama bisa mematikan tanaman.
Pengendalian hama penggerek batang bisa di lakukan yang dengannya tips menutup lubang gerekan yang dengannya kayu, menginjeksi racun menjadikan sistemik ke dalam batang, membuat lekukan pada lubang gerekan dan membunuh hamanya.
2. Rayap
Serangan rayap tidak sedikit dijumpai pada kebun-kebun yng tidak lebih bersih dari semak dan tunggul-tunggul pohon. Rayap umumnya menyerang bagian bawah tanaman, dimulai dari akar dan pangkal batang sampai-sampai bagian dalam batang, menjadikan seluruh bagian batang terserang.
Ciri khusus serangan rayap merupakan terjadinya bercak hitam pada permukaan batang. Andaikan bercah hitam dikupas, maka kelihatan sarang dan saluran yng dibuat oleh rayap di dalamnya. Akhirnya batang tanaman yng terserang berat akan mati.
Pengendalian rayap bisa di lakukan yang dengannya tips menyemprot larutan insektisida dua kali dalam setahun. Penyemprotan ditujukan pada tanah dan sekitar batang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah naiknya rayap ke bagian batang sebelah atas.
3. Kumbang (areoceum foriculatus)
Hama Ini menyerang biji pala yng sudah jatuh. Imago menggerek biji, lantas meletakkan telur di dalamnya. Dalam biji yang telah di sebutkan, telur akan berkembang menjadi lundi yng bisa menggerek biji pala secara keseluruhan.
Pengendalian hama kumbang bisa di lakukan yang dengannya tips memetik buah pala yng terserang, lantas buah ataupun biji pala yang telah di sebutkan segera dikeringkan.
B. Penyakit
Penyakit utama yng Suka merugikan tanaman pal diantaranya merupakan menjadi berikut.
1. Busuk Buah Kering
Penyebab penyakit busuk buah kering merupakan cendawan (jamur) Siigmina myristicae (Stein) Mand. Sum Et Rifai. Gejala serangan yng bisa diamati secara visual merupakan pada buah yng terinfeksi mula-mula terdapat bercak-bercak kecil bulat bergaris sedang tidak lebih lebih 0,3 cm, berwarna cokelat ataupun mengendap (cekung).
Bercak yang telah di sebutkan akan terus meluas mencapai tidak lebih lebih 2,5 cm. Pada permukaan bercak, jamur akan membentuk massa berwarna hitam kehijauan. Akhirnya bercak akan mongering dan menjadi keras, menjadikan buah pecah dan gugur.
Pengendalian penyakit busuk buah kering bisa di lakukan yang dengannya tips mengurangi kelembapan yang dengannya mengadakan pembabatam gulma dan sanitasi kebun, membakar sisa-sisa tanaman yng sakit, dan penyemprotan fungisida Dithame M-45 konsentrasi 0,2%.
2. Busuk Buah Basah
Penyebab penyakit busuk buah basah adalahcendawan (jamur) Colletotrichum gloeosporioides Penz. Gejala serangan yng bisa diamati merupakan paha pangkal buah yng terinfeksi terdapat bercak-bercak berwarna cokelat. Perkembangan bercak cepat sekali, menjadikan dalam beberapa hari garis tengahnya mencapai 2,5 cm . Bagian dalam daging buah menjadi rusak, lunak, dan berair kebasah –basahan. Buah yng sakit menjadi gampang gugur dan berwarna cokelat semisal habis direbus.
Pengendalian penyakit busuk buah basah bisa di lakukan yang dengannya tips melindungi kebersihan (sanitasi) kebun, memangkas buah yng terserang berat, dan menyemprot tanaman yang dengannya fungisida selama musim hujan antara lain yang dengannya Dithane M-45 konsentrasi 0,2%.
3. Busuk Buah dan Gugur Daun
Penyebab penyakit busuk buah dan gugur daun merupakan cendawan (jamur) phythopthora palmivora (Butl) Butl. Gejala serangan penyakit ini merupakan terdapat bercak-bercak kecil berwarna kehitaman pada buah yng masih muda. Bercak yang telah di sebutkan terus meluas, menjadikan akhirnya buah menjadi pecah, dan fuli berwarna putih tampak dari luar, sampai-sampai akhirnya buah busuk.
Serangan pada buah pala yng masak memicu kulit buah bebercak-bercak berwarna kuning hingga cokelat tua kehitaman. Daun dan pangkal daun yng terinfeksi menjadi berwarna cokelat tua kehitaman, daun rontok, dan akhirnya pohon menjadi gundul.
Pengendalian penyakit busuk buah dan gugur daun bisa di lakukan yang dengannya tips mengatur jarak tanam yng lebar (jarang), pemangkasan bagian tanaman yng sakit, dan sanitsi kebun.
4. Terbelah putih
Penyebab penyakit terbelah putih merupakan cendawan (jamur) Coreneum sp. Gejala serangannya merupakan terdapat bercak-bercak kecil berwarna ungu kecokelatan pada bagian luar daging buah yng berumur antara 5-8 bulan. Bercak yang telah di sebutkan bertambah besar dan berganti menjadi hitam. Daging buah yng terinfeksi menjadi hitam. Daging buah yng terinfeksi menjadi terbelah dan lantas buah akan jatuh sebelum tua.
Pengendalian penyakit terbelah putih bisa di lakukan yang dengannya tips membuat saluran pembuangan air (drainase) yng baik, pengasapan belerang di bawah pohon yang dengannya dosis 100 gram belerang/pohon, membuang buah-buah yng terserang, dan penyemprotan fungisida.
5. Pecah Buah Mentah
Penyakit pecah buah mentah disebut penyakit fisiologis yng penyebabnya yaitu oleh beberapa factor, di antaranya umur pohon sudah tua, penyerbukan dan pembuahan yng menyimpang, sifst-sifat keturunan, jarak tanam rapat, dan kondisi kebun tak terpelihara. Serangan penyakit fisiologis umumnya berlangsung pada buah yng berumur 4-6 bulan. Gejala serangan yng bisa diamati merupakan buah pecah, menjadikan biji dan fuli yng masih berwarna putih kemerahan hingga merah muda terlihat dari luar. Pengendalian penyakit fisiologis bisa di lakukan yang dengannya tips memelihara tanaman secara intensif, lebih-lebih pemupukan dan sanitasi kebun.
6. Penyakit Lain
Penyakit lain yng Suka didapati merupakan kanker batang dan rumah laba-laba. Penyakit kanker batang menyerang batang, cabang,dan ranting, menjadikan membengkak. Sedangkan penyakit rumah laba-laba menyerang cabang, ranting, dan daun, yng memicu gejala daun mongering, lantas diikuti oleh ranting dan cabang.
Pengendalian kedua jenis penyakit ini bisa di lakukan yang dengannya tips membersihkan kebun dari semak belukar, memangkas bagian yng terserang dan lantas membakarnya.
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2012/12/budidaya-pala-dan-budidaya-tanaman-pala.html.

Seputar Budidaya Pala Dan Budidaya Tanaman Pala

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Pala Dan Budidaya Tanaman Pala