Pohon Aren Dan Perkembangan Budidaya Tanaman Aren
Pohon Aren Dan Perkembangan Budidaya Tanaman Aren | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Pohon Aren Dan Perkembangan Budidaya Tanaman Aren. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Pohon Aren Dan Perkembangan Budidaya Tanaman Aren terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Pohon Aren Dan Perkembangan Budidaya Tanaman Aren di bawah ini dari situs web PERTANIAN.Pohon Aren tidak sedikit tak dikenal orang, padahal tanaman yng satu ini Amat besar manfaatnya bagi ke hidup-an kita-kita.
Pohon aren terkenal yang dengannya penghasil gula serta tepung, padahal disamping itu ramai sekali manfaat tanaman aren dari mulai daun, batang, buah, malah pohonnya sendiri.
Pohon aren saat ini ini Amat jarang serta susah ditemui, satu dari sekian banyaknya faktor penyebab langkanya pohon aren adalah pertumbuhannya yng butuh waktu lama bagi atau bisa juga dikatakan untuk diambil hasil nya.
Maka tak heran para pemilik pohon aren Perlu menunggu lama malah tidak lebih lebih 10 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil dari pohon aren yang telah di sebutkan.
Maka tak heran bagi para petani pohon aren andaikan tanaman orang-orang punah orang-orang aga kesulitan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari bibitnya lagi.
Pendapat dari para pemilik pohon aren di beberapa daerah di pulau Jawa, bahwasanya penyebaran aren yng alami tak mampu ditentukan oleh kita-kita, lantaran pohon aren yng tumbuh alami kebanykan tanaman yang telah di sebutkan tumbuh dari hasil kotoran Luak ataupun Musang, yng bijinya tak hancur lantas berkecambah serta tumbuh menjadi pohon aren.
Pohon aren, Arenga pinnata, yng dulu terkenal menjadi Arenga saccharifera, mirip pohon kelapa, Cocos nucifera.
Akan tetapi sosoknya lebih angker, lantaran batangnya tak bersih langsing tinggi semapai semisal batang kelapa, melainkan kotor penuh rambut hitam, bekas pelepah daun, ataupun paku-pakuan yng tumbuh “nebeng” padanya.
Akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelestarian tanaman yang telah di sebutkan sebetulnya kita mampu membudidayakannya, malah pada tahun 1978 Dinas Perkebunan Daerah Tasikmalaya telah mulai membibitkan aren, serta hasil nya telah disebarluaskan di kalangan para petani aren.
Dan pada tahun 1987 Dinas Perkebunan Daerah Sukabumi mengikuti jejak Tasikmalaya. Malah telah puluhan ribu bibit pohon aren hasil persemaian biji di kebun pembibitannya kini pun telah tersebar ke banyak sekali desa daerah setempat.
Kunci kesuksesan berkebun aren terdapat atau terletak pada pembibitan. Namun perawatan yng teratur pula memegang peranan, di samping pengambilan hasil yng bijaksana supaya pohon tak merana serta mati muda sebelum saatnya.
Permintaan pasar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengekspor ijuk, gula enau, serta buah kolang-kaling semakin mendorong kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengebunkan pohon ini.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya silahkan baca Tatacara Budidaya Aren
Sumber: BERTANAM AREN. Penerbit: Penebar Swadaya
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2015/02/pohon-aren-dan-perkembangan-budidaya-tanaman-aren.html.
Pohon aren terkenal yang dengannya penghasil gula serta tepung, padahal disamping itu ramai sekali manfaat tanaman aren dari mulai daun, batang, buah, malah pohonnya sendiri.
Advertisement
Maka tak heran para pemilik pohon aren Perlu menunggu lama malah tidak lebih lebih 10 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil dari pohon aren yang telah di sebutkan.
Maka tak heran bagi para petani pohon aren andaikan tanaman orang-orang punah orang-orang aga kesulitan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari bibitnya lagi.
Pendapat dari para pemilik pohon aren di beberapa daerah di pulau Jawa, bahwasanya penyebaran aren yng alami tak mampu ditentukan oleh kita-kita, lantaran pohon aren yng tumbuh alami kebanykan tanaman yang telah di sebutkan tumbuh dari hasil kotoran Luak ataupun Musang, yng bijinya tak hancur lantas berkecambah serta tumbuh menjadi pohon aren.
Pohon aren, Arenga pinnata, yng dulu terkenal menjadi Arenga saccharifera, mirip pohon kelapa, Cocos nucifera.
Akan tetapi sosoknya lebih angker, lantaran batangnya tak bersih langsing tinggi semapai semisal batang kelapa, melainkan kotor penuh rambut hitam, bekas pelepah daun, ataupun paku-pakuan yng tumbuh “nebeng” padanya.
Akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelestarian tanaman yang telah di sebutkan sebetulnya kita mampu membudidayakannya, malah pada tahun 1978 Dinas Perkebunan Daerah Tasikmalaya telah mulai membibitkan aren, serta hasil nya telah disebarluaskan di kalangan para petani aren.
Dan pada tahun 1987 Dinas Perkebunan Daerah Sukabumi mengikuti jejak Tasikmalaya. Malah telah puluhan ribu bibit pohon aren hasil persemaian biji di kebun pembibitannya kini pun telah tersebar ke banyak sekali desa daerah setempat.
Kunci kesuksesan berkebun aren terdapat atau terletak pada pembibitan. Namun perawatan yng teratur pula memegang peranan, di samping pengambilan hasil yng bijaksana supaya pohon tak merana serta mati muda sebelum saatnya.
Permintaan pasar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengekspor ijuk, gula enau, serta buah kolang-kaling semakin mendorong kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengebunkan pohon ini.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya silahkan baca Tatacara Budidaya Aren
Sumber: BERTANAM AREN. Penerbit: Penebar Swadaya
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tatacara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2015/02/pohon-aren-dan-perkembangan-budidaya-tanaman-aren.html.
