Teknik Budidaya Jambu Jamaika
Teknik Budidaya Jambu Jamaika | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Teknik Budidaya Jambu Jamaika. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Teknik Budidaya Jambu Jamaika terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Teknik Budidaya Jambu Jamaika di bawah ini dari situs web PERTANIAN.Teknik budidaya Jambu bol jamaika
Prasyarat perkembangan dari tanaman buah jambu bol Jamaika yakni semisal ini :
1). Cermati iklim di mana anda ingin menanam jambu bol Jamaika yang dengannya tips komersil menjadi bisnis UKM bagi atau bisa juga dikatakan untuk petani buah besar. Tanaman buah jambu bol Jamaika mampu tumbuh yang dengannya sehat andai ditanam pada daerah yng mempunyai curah hujan sekitaran 500 – 3000 mm/th..
2). Dalam tatkala – tatkala pertumbuhannya, tanaman buah jambu bol Jamaika memerlukan intensitas sinar matahari sebesar 40 – 80%.
3). Cermati temperatur yng yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkembangan tanaman jambu bol Jamaika yakni kisaran 18 – 28 derajat celcius.
4). Jagalah kelembapan hawa pada 50 – 80%.
5). Cermati tempat tanam dari tempat yng ingin anda garap, lahan yng pas yakni lahan yng subur, gembur, dan tidak sedikit terkandung bahan – bahan organik. Keadaan lahan inseptisol begitu tidak jelek alias bagus, sementara itu lahan yng tidak lebih Amat subur semisal ultisol dan oksisol ataupun berbentuk podsolik merah kuning masihlah tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya buah jambu bol Jamaika seusai di kasih pupuk dan kapur. Lahan yang dengannya tingkat keasaman (pH) pada 5, 5 – 7, 5 yakni begitu pas bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya.
6). Jagalah ketinggian tempat. Tanaman jambu bol Jamaika sebaiknya mempunyai kekuatan penyesuaian yng besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai-sampai tinggi yng mencapai maupun meraih ketinggian sekitaran 1200 m dari permukaan laut.
Prasyarat pembibitan menjadi langkah pertama pengembangan perkebunan tanaman buah jambu bol Jamaika yakni semisal ini :
1). Kriteria benih. Biji wajib datang dari varietas unggul, berusia tidak sedikit dari 15 th., produktif dan produksi seimbang. Biji datang dari buah masak di pohon, besarnya normal dan mulus. Biji dikering anginkan sepanjang 1 – 3 hari pada tempat – tempat teduh, di mana biji – biji yng penuhi prasyarat yakni mempunyai ukuran rata-rata besar, seragam dan tidak cacat.
2). Pembuatan persemaian. Persemaian mampu bisa yang dengannya tips didalam bedengan ataupun polybag.
Persemaian yang dengannya bedengan. Olah lahan sedalam 30 – 40 cm yang dengannya cangkul, lantas keringanginkan sepanjang 15 – 30 hari. Buat bedengan selebar 100 – 120 cm, panjang sesuai percis tempat yang dengannya jarak antar bedengan sekitaran 60 cm. Campur 2 kg/m2 pupuk sangkar yang dengannya lahan bedengan. Bikin sungkup bedengan berupa 1/2 lingkaran yang dengannya tinggi pusat lingkaran minimum 50 cm. naungi sungkup yang dengannya plastik bening.
Persemaian yang dengannya polybag. Lubangi basic polybag yang dengannya diameter sekitaran 10 – 15 cm. Isilah polybag yang dengannya media berbentuk kombinasi lahan dan pupuk sangkar yang dengannya perbandinga masing masing sebesar 2 : 1, lantas polybag taruh didalam sungkup.
3). Tehnik penyemaian yang dengannya biji. Bedengan, siram lahan bedengan berlebi dulu, buat lubang semai pada jarak sekitaran 15 x 10 cm. Semai biji di lubang sedalam 3 – 5 cm dan tutup yang dengannya lahan tak tebal kemudian siram kembali. Polybag, siram media didalam polybag. Semaikan satu biji sedalam 3 – 5 cm, kemudian tutup yang dengannya lahan dan siram seperlunya.
4). Perawatan, pembibitan ataupun penyemaian. Proses penyiraman bisa yang dengannya tips sejumlah 1 – 2 kali satu hari, berlebi bila sedang musim panas panjang. Penyiangan bisa yang dengannya tips sesuai percis perkembangan gulma. Proses pemupukan tiap-tiap 3 bln. yang dengannya urea, SP – 36 dan KCI (2 : 1 : 1) sejumlah 50 – 100 g/m2 ataupun 4 gr/polybag. Penyemprotan pestisida yang dengannya konsentrasi 30 – 50% dari dosis rekomendasi. Buka sungkup bila cuaca cerah yang dengannya tips berangsur – angsur agar bisa tanaman bisa menyesuaikan yang dengannya lingkungan kebun.
5). Perpindahan bibit. Seusai berumur 6 bln., bisa yang dengannya tips perpindahan bibit
dari bedengan ke polybag. Geser tanam ke lapangan ingin bisa yang dengannya tips seusai bibit berusia 10 – 12 bln. di persemaian. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit tipe enten (grafting),
jenis sambungan yng terbagus yakni sambungan celah. Batang bawah datang dari bibit hasil memperbanyak yang dengannya biji yng telah berusia 10 – 12 bln., sementara itu pucuk datang dari pohon induk unggul. Seusai disambung, bibit dipelihara sepanjang 2 – 3 bln.. Bibit cangkok
cabang yng ingin dicangkok ada pada tanaman yng unggul dan produktif. Cabang yng wajib diambil taklah Amat berumur tua/muda, berwarna hijau keabu – abuan/kecoklat – coklatan yang dengannya diameter sekurang-kurangnya 1. 5 cm. Seusai berumur 2 – 2, 5 bln. (sudah berakar), bibit selekasnya dipotong dan ditanam di polybag yang dengannya media kombinasi lahan : pupuk sangkar 1 : 1. Bibit dipelihara 1 bln..
mengenai tehnik penanaman buah jambu bol Jamaika :
1). Pembuatan lubang tanam Lubang tanam di buat yang dengannya teknik menggali tempat mempunyai ukuran sekitaran 30 x 30 x 30 cm.
2). Cermati teknik penanaman. Bibit ditanam di pertama musim hujan terkecuali bila kandungan air jumlahnya berlimpah. Sesudah itu taburkan insektisida 100 gr furadan 3 G dan 100 – 150 gr kombinasi urea, SP – 36 dan KCI (2 : 1 : 1) kedalam lubang tanam. Siram media polybag, sobek polybag yang dengannya hati – hati, mengeluarkan bibit bersama tanahnya dan tanamkan di lubang. Siram seperlunya. Tumpuk yang dengannya lahan sampai-sampai pangkal batang dan padatkan lahan di sekitaran batang. Genakan tiang penyangga di segi kiri/kanan dan ikat tanaman ke tiang penyangga.
Langkah paling akhir yakni tahu mengenai perawatan tanaman semisal ini :
1). Proses penyulaman. Bisa yang dengannya tips sebelumnya tanaman berusia 1 bln.. Bibit yang tak tumbuh ingin ditukar yang dengannya bibit baru yng ditanam pada lubang tanam yng percis.
2). Perempalan/pemotongan. Hal semacam ini mempunyai tujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat pohon dan sekalian
tingkatkan produktifitas. Pemotongan I yakni semisal ini tanaman telah berusia tidak lebih dari 1 th.. Memotong ujung batang sampai-sampai pada ketinggian 70 – 100 cm dari lahan. Seusai cabang primer terbentuk, pastikan dua ataupun tiga cabang primer terbagus dan dilewatkan tumbuh sampai-sampai 50 cm. Pemotongan II yakni yang dengannya memotong ujung batang cabang primer yng sudah mempunyai ukuran panjang sekitaran 50 cm. Cabang primer dipotong sampai-sampai 30 cm dari pangkalnya. Seusai cabang sekunder terbentuk, pastikan 3 cabang sekunder terbagus. Pemotongan III yakni yang dengannya teknik memotong cabang sekunder sampai-sampai 30 – 50 cm dari pangkalnya. Seusai cabang tersier terbentuk, peliharalah 3 cabang tersier itu lantas pemotongan dihentikan.
3). Lakukan proses pemupukan. Tipe pupuk dan dosis (gr/pohon/th.) yng dipakai yakni semisal ini : usia tanaman sekitaran 1 th. memaka tipe pupuk urea 200, SP – 36 100, KCI 100 dan frekwensi proses pemupukan sekitaran empat kali. Usia tanaman 2 th. : mempergunakan urea sekitaran 200, SP – 36 100, KCI 100 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali.
Usia tanaman sekitaran 5 th. mempergunakan pupuk urea sekitaran 400, SP – 36 200, KCI 200 dan frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali. Usia tanaman 6 th., urea 200, SP – 36 400, KCI sejumlah 200 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali. Usia tanaman 7 th., urea 250, SP – 36 500, KCI 250 dan frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali. Usia tanaman 8 th., berilah pupuk urea 250, SP – 36 500, KCI 250, yang dengannya frekwensi proses pemupukan sekitaran tiga kali. Usia tanaman 9 th., urea 250, SP – 36 500, KCI 250 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali, usia tanaman 10 th., urea 250, SP – 36 500, KCI 250 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali, dan usia tanaman tidak sedikit dari 10 th., mempergunakan urea 250, SP – 36 500, KCI 250 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali.
4). Pengairan dan proses penyiraman. Tatkala tanaman masihlah muda, tanaman wajib diairi 1 – 2 kali satu hari. Bila sudah sesuai besar dan perakarannya dalam serta kuat, tanaman disirami sejumlah 10 – 2 kali satu bulan. Pemberian air bisa yang dengannya tips yang dengannya teknik disiram di sekeliling/sekitaran judul. Pemulsaan. Mulsa jerami kering dihamparkan seusai tanam di sekeliling judul tanaman mencapai maupun meraih ketebalam 3 – 5 cm.
5). Lakukan pembungkusan buah. Buah dibungkus 7 – 10 hari sebelumnya panen bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindar serangan lalat buah sekalian menjaga dan mendapatkan warna kulit buah tetaplah tidak jelek alias bagus. Pembungkusan buah wajib memakai ijuk yng membungkus rangkaian buah dalam satu tangkai. Ijuk diikat di ke-2 ujung rangkaian buah.
Langkah paling akhir yakni persiapan pasca panen. Petani ingin lakukan pengumpulan. Buah hasil panen dihimpun kemudian dimasukkan kedalam keranjang plastik dan disimpan beberapa saat di ruang yng berhawa sejuk. Sesudah itu yakni lakukan penyortiran dan penggolongan. Pisahkanlah buah cacat dari yng tidak jelek alias bagus dan klasifikasikan buah berdasar pada ukurannya. Buah dicuci bersih yang dengannya air mengalir lantas tiriskan di rack pengeringan. Sesudah itu kemas dalam kotak kardus/keranjang plastik dan disusun rapi agar bisa tidak berpindah tempat sepanjang pengangkutan. Berlebi dulu, buah disimpan dalam cold storage bila tidak segera diangkut ke pasar.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.kebunbudidaya.com/2016/12/teknik-budidaya-jambu-jamaika.html.
![]() |
Budidaya jambu bol jamaika |
Prasyarat perkembangan dari tanaman buah jambu bol Jamaika yakni semisal ini :
Advertisement
2). Dalam tatkala – tatkala pertumbuhannya, tanaman buah jambu bol Jamaika memerlukan intensitas sinar matahari sebesar 40 – 80%.
3). Cermati temperatur yng yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkembangan tanaman jambu bol Jamaika yakni kisaran 18 – 28 derajat celcius.
4). Jagalah kelembapan hawa pada 50 – 80%.
5). Cermati tempat tanam dari tempat yng ingin anda garap, lahan yng pas yakni lahan yng subur, gembur, dan tidak sedikit terkandung bahan – bahan organik. Keadaan lahan inseptisol begitu tidak jelek alias bagus, sementara itu lahan yng tidak lebih Amat subur semisal ultisol dan oksisol ataupun berbentuk podsolik merah kuning masihlah tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya buah jambu bol Jamaika seusai di kasih pupuk dan kapur. Lahan yang dengannya tingkat keasaman (pH) pada 5, 5 – 7, 5 yakni begitu pas bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya.
6). Jagalah ketinggian tempat. Tanaman jambu bol Jamaika sebaiknya mempunyai kekuatan penyesuaian yng besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai-sampai tinggi yng mencapai maupun meraih ketinggian sekitaran 1200 m dari permukaan laut.
Prasyarat pembibitan menjadi langkah pertama pengembangan perkebunan tanaman buah jambu bol Jamaika yakni semisal ini :
1). Kriteria benih. Biji wajib datang dari varietas unggul, berusia tidak sedikit dari 15 th., produktif dan produksi seimbang. Biji datang dari buah masak di pohon, besarnya normal dan mulus. Biji dikering anginkan sepanjang 1 – 3 hari pada tempat – tempat teduh, di mana biji – biji yng penuhi prasyarat yakni mempunyai ukuran rata-rata besar, seragam dan tidak cacat.
2). Pembuatan persemaian. Persemaian mampu bisa yang dengannya tips didalam bedengan ataupun polybag.
Persemaian yang dengannya bedengan. Olah lahan sedalam 30 – 40 cm yang dengannya cangkul, lantas keringanginkan sepanjang 15 – 30 hari. Buat bedengan selebar 100 – 120 cm, panjang sesuai percis tempat yang dengannya jarak antar bedengan sekitaran 60 cm. Campur 2 kg/m2 pupuk sangkar yang dengannya lahan bedengan. Bikin sungkup bedengan berupa 1/2 lingkaran yang dengannya tinggi pusat lingkaran minimum 50 cm. naungi sungkup yang dengannya plastik bening.
Persemaian yang dengannya polybag. Lubangi basic polybag yang dengannya diameter sekitaran 10 – 15 cm. Isilah polybag yang dengannya media berbentuk kombinasi lahan dan pupuk sangkar yang dengannya perbandinga masing masing sebesar 2 : 1, lantas polybag taruh didalam sungkup.
3). Tehnik penyemaian yang dengannya biji. Bedengan, siram lahan bedengan berlebi dulu, buat lubang semai pada jarak sekitaran 15 x 10 cm. Semai biji di lubang sedalam 3 – 5 cm dan tutup yang dengannya lahan tak tebal kemudian siram kembali. Polybag, siram media didalam polybag. Semaikan satu biji sedalam 3 – 5 cm, kemudian tutup yang dengannya lahan dan siram seperlunya.
4). Perawatan, pembibitan ataupun penyemaian. Proses penyiraman bisa yang dengannya tips sejumlah 1 – 2 kali satu hari, berlebi bila sedang musim panas panjang. Penyiangan bisa yang dengannya tips sesuai percis perkembangan gulma. Proses pemupukan tiap-tiap 3 bln. yang dengannya urea, SP – 36 dan KCI (2 : 1 : 1) sejumlah 50 – 100 g/m2 ataupun 4 gr/polybag. Penyemprotan pestisida yang dengannya konsentrasi 30 – 50% dari dosis rekomendasi. Buka sungkup bila cuaca cerah yang dengannya tips berangsur – angsur agar bisa tanaman bisa menyesuaikan yang dengannya lingkungan kebun.
5). Perpindahan bibit. Seusai berumur 6 bln., bisa yang dengannya tips perpindahan bibit
dari bedengan ke polybag. Geser tanam ke lapangan ingin bisa yang dengannya tips seusai bibit berusia 10 – 12 bln. di persemaian. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit tipe enten (grafting),
jenis sambungan yng terbagus yakni sambungan celah. Batang bawah datang dari bibit hasil memperbanyak yang dengannya biji yng telah berusia 10 – 12 bln., sementara itu pucuk datang dari pohon induk unggul. Seusai disambung, bibit dipelihara sepanjang 2 – 3 bln.. Bibit cangkok
cabang yng ingin dicangkok ada pada tanaman yng unggul dan produktif. Cabang yng wajib diambil taklah Amat berumur tua/muda, berwarna hijau keabu – abuan/kecoklat – coklatan yang dengannya diameter sekurang-kurangnya 1. 5 cm. Seusai berumur 2 – 2, 5 bln. (sudah berakar), bibit selekasnya dipotong dan ditanam di polybag yang dengannya media kombinasi lahan : pupuk sangkar 1 : 1. Bibit dipelihara 1 bln..
mengenai tehnik penanaman buah jambu bol Jamaika :
1). Pembuatan lubang tanam Lubang tanam di buat yang dengannya teknik menggali tempat mempunyai ukuran sekitaran 30 x 30 x 30 cm.
2). Cermati teknik penanaman. Bibit ditanam di pertama musim hujan terkecuali bila kandungan air jumlahnya berlimpah. Sesudah itu taburkan insektisida 100 gr furadan 3 G dan 100 – 150 gr kombinasi urea, SP – 36 dan KCI (2 : 1 : 1) kedalam lubang tanam. Siram media polybag, sobek polybag yang dengannya hati – hati, mengeluarkan bibit bersama tanahnya dan tanamkan di lubang. Siram seperlunya. Tumpuk yang dengannya lahan sampai-sampai pangkal batang dan padatkan lahan di sekitaran batang. Genakan tiang penyangga di segi kiri/kanan dan ikat tanaman ke tiang penyangga.
Langkah paling akhir yakni tahu mengenai perawatan tanaman semisal ini :
1). Proses penyulaman. Bisa yang dengannya tips sebelumnya tanaman berusia 1 bln.. Bibit yang tak tumbuh ingin ditukar yang dengannya bibit baru yng ditanam pada lubang tanam yng percis.
2). Perempalan/pemotongan. Hal semacam ini mempunyai tujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat pohon dan sekalian
tingkatkan produktifitas. Pemotongan I yakni semisal ini tanaman telah berusia tidak lebih dari 1 th.. Memotong ujung batang sampai-sampai pada ketinggian 70 – 100 cm dari lahan. Seusai cabang primer terbentuk, pastikan dua ataupun tiga cabang primer terbagus dan dilewatkan tumbuh sampai-sampai 50 cm. Pemotongan II yakni yang dengannya memotong ujung batang cabang primer yng sudah mempunyai ukuran panjang sekitaran 50 cm. Cabang primer dipotong sampai-sampai 30 cm dari pangkalnya. Seusai cabang sekunder terbentuk, pastikan 3 cabang sekunder terbagus. Pemotongan III yakni yang dengannya teknik memotong cabang sekunder sampai-sampai 30 – 50 cm dari pangkalnya. Seusai cabang tersier terbentuk, peliharalah 3 cabang tersier itu lantas pemotongan dihentikan.
3). Lakukan proses pemupukan. Tipe pupuk dan dosis (gr/pohon/th.) yng dipakai yakni semisal ini : usia tanaman sekitaran 1 th. memaka tipe pupuk urea 200, SP – 36 100, KCI 100 dan frekwensi proses pemupukan sekitaran empat kali. Usia tanaman 2 th. : mempergunakan urea sekitaran 200, SP – 36 100, KCI 100 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali.
Usia tanaman sekitaran 5 th. mempergunakan pupuk urea sekitaran 400, SP – 36 200, KCI 200 dan frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali. Usia tanaman 6 th., urea 200, SP – 36 400, KCI sejumlah 200 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali. Usia tanaman 7 th., urea 250, SP – 36 500, KCI 250 dan frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali. Usia tanaman 8 th., berilah pupuk urea 250, SP – 36 500, KCI 250, yang dengannya frekwensi proses pemupukan sekitaran tiga kali. Usia tanaman 9 th., urea 250, SP – 36 500, KCI 250 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali, usia tanaman 10 th., urea 250, SP – 36 500, KCI 250 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali, dan usia tanaman tidak sedikit dari 10 th., mempergunakan urea 250, SP – 36 500, KCI 250 yang dengannya frekwensi proses pemupukan sejumlah tiga kali.
4). Pengairan dan proses penyiraman. Tatkala tanaman masihlah muda, tanaman wajib diairi 1 – 2 kali satu hari. Bila sudah sesuai besar dan perakarannya dalam serta kuat, tanaman disirami sejumlah 10 – 2 kali satu bulan. Pemberian air bisa yang dengannya tips yang dengannya teknik disiram di sekeliling/sekitaran judul. Pemulsaan. Mulsa jerami kering dihamparkan seusai tanam di sekeliling judul tanaman mencapai maupun meraih ketebalam 3 – 5 cm.
5). Lakukan pembungkusan buah. Buah dibungkus 7 – 10 hari sebelumnya panen bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindar serangan lalat buah sekalian menjaga dan mendapatkan warna kulit buah tetaplah tidak jelek alias bagus. Pembungkusan buah wajib memakai ijuk yng membungkus rangkaian buah dalam satu tangkai. Ijuk diikat di ke-2 ujung rangkaian buah.
Langkah paling akhir yakni persiapan pasca panen. Petani ingin lakukan pengumpulan. Buah hasil panen dihimpun kemudian dimasukkan kedalam keranjang plastik dan disimpan beberapa saat di ruang yng berhawa sejuk. Sesudah itu yakni lakukan penyortiran dan penggolongan. Pisahkanlah buah cacat dari yng tidak jelek alias bagus dan klasifikasikan buah berdasar pada ukurannya. Buah dicuci bersih yang dengannya air mengalir lantas tiriskan di rack pengeringan. Sesudah itu kemas dalam kotak kardus/keranjang plastik dan disusun rapi agar bisa tidak berpindah tempat sepanjang pengangkutan. Berlebi dulu, buah disimpan dalam cold storage bila tidak segera diangkut ke pasar.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.kebunbudidaya.com/2016/12/teknik-budidaya-jambu-jamaika.html.