Macam-macam Penyakit Tanaman Jagung | Jenis Penyakit

- Agustus 06, 2017

Macam-macam Penyakit Tanaman Jagung | Jenis Penyakit

 
MACAM-MACAM PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
1. Bulai
Gejala :
Penyakit ini berlangsung pada permukaan daun jagung berwarna putih hingga kekuningan diikuti yang dengannya garis-garis klorotik serta tanda lain-lainnya merupakan pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih yng terdiri dari konidiofor serta konidium jamur.
Penyakit bulai pada tanaman jagung memicu gejala sistemik yng meluas keseluruh bagian tanaman serta memicu gejala lokal (setempat).
Gejala sistemik berlangsung bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh menjadikan seluruh daun yng dibentuk terinfeksi.
Tanaman yng terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda umumnya tak membentuk buah, namun bila infeksinya pada tanaman yng lebih tua masih terbentuk buah serta biasanya pertumbuhannya kerdil.
Penyebab ;
Penyakit bulai di Indonesia penyebabnya yaitu oleh cendawan Peronosclerospora maydis serta Peronosclerospora philippinensis yng luas sebarannya, sedangkan Peronosclerospora sorghii cuma didapati di dataran tinggi Brastagi Sumatera Utara serta Batu Malang Jawa Timur.
Penyakit ini menyerang tanaman jagung lebih-lebih pada masa vegetatif yang dengannya serangan tertinggi pada tanaman tatkala berumur 20-40 HST.
Pengendalian :
Seed treatment pada benih direndam yang dengannya Bioboost sebelum di tanam, penyemprotan rutin seminggu sekali yang dengannya fungisida sejak tanaman tumbuh sampai-sampai berumur 50 hst, kurangi pupuk yng memiliki kandungan NITROGEN tinggi,genakan pupuk kompos sebelum tanam.
2. Bercak Daun
Gejala :
Penyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe pendapat dari ras patogennya yakni Ras O, bercak berwarna coklat kemerahan Ras T bercak berukuran lebih besar , berbentuk kumparan yang dengannya bercak berwarna hijau kuning ataupun klorotik lantas menjadi coklat kemerahan.
Kedua ras ini, Ras T lebih virulen dibanding Ras O serta pada bibit jagung yng terserang menjadi layu ataupun mati dalam waktu 3-4 minggu seusai tanam.
Tongkol yng terinfeksi dini, biji akan rusak serta busuk, malah tongkol bisa gugur.
Bercak pada Ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji serta tongkol).
Permukaan biji yng terinfeksi ditutupi miselium berwarna abu-abu hingga hitam menjadikan bisa menurunkan hasil yng cukup besar.
Cendawan ini dalam bentuk miselium serta spora bisa bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang ataupun pada biji di penyimpanan.
Konidia yng terbawa angin ataupun percikan air hujan bisa memicu infeksi pertama pada tanaman jagung.
Penyebab :
Bipolaris maydis Syn.
Pada B. maydis ada dua ras yakni Ras O serta Ras T
Pengendalian :
Menanam varietas tahan penyakit
Eradikasi tanaman yng terinfeksi bercak daun
Penggunaan fungisida serta ataupun Bioboost secara rutin
3. Hawar Daun
Gejala :
Pada awal infeksi gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval lantas bercak makin memanjang berbentuk ellips serta berkembang menjadi nekrotik serta disebut hawar, warna-nya hijau keabu-abuan ataupun coklat.
Panjang hawar 2,5-15 Cm, bercak muncul awal pada daun yng terbawah lantas berkembang menuju daun atas.
Infeksi berat bisa menghasilkan tanaman cepat mati ataupun mengering serta cendawan ini tak menginfeksi tongkol ataupun klobot.
Cendawan ini bisa bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun ataupun pada sisa sisa tanaman di lapang.
Penyebab :
Helminthosporium turcicum
Pengendalian :
- Menanam varietas tahan
- Eradikasi tanaman yng terinfeksi bercak daun
- Penggunaan fungisida serta ataupun Bioboost secara rutin
4. Karat
Gejala :
Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat hingga oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas serta bawah, uredinia menghasilkan uredospora yng berbentuk bulat ataupun oval serta berperan penting menjadi sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yng lain serta sebarannya melalui angin.
Penyakit karat bisa berlangsung di dataran rendah hingga tinggi serta infeksinya berkembang baik pada musim penghujan ataupun musim kemarau.
Penyebab :
Puccinia polysora
Pengendalian :
- Menanam varietas tahan
- Eradikasi tanaman yng terinfeksi karat daun serta gulma
- Penggunaan fungisida serta ataupun Bionoost secara teratur
5. Busuk pelepah
Gejala :
Gejala penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung biasanya berlangsung pada pelepah daun, bercak berwarna agak kemerahan lantas berganti menjadi abu-abu, bercak meluas serta seringkali diikuti pembentukan sklerotium yang dengannya bentuk yng tak beraturan mula-mula berwarna putih lantas berganti menjadi cokelat.
Gejala hawar dimulai dari bagian tanaman yng paling dekat yang dengannya permukaan tanah serta menjalar kebagian atas, pada varietas yng rentan serangan jamur bisa mencapai pucuk ataupun tongkol.
Cendawan ini bertahan hidup menjadi miselium serta sklerotium pada biji, di tanah serta pada sisa-sisa tanaman di lapang.
Keadaan tanah yng basah, lembab serta drainase yng tidak lebih baik akan merangsang pertumbuhan miselium serta sklerotia, menjadikan adalah sumber inokulum utama.
Penyebab :
Rhizoctonia solani
Pengendalian :
- Mempergunakan varietas/galur yng tahan hingga agak tahan terhadap penyakit hawar pelepah.
- Diusahakan supaya pertanaman tak terlalu rapat menjadikan kelembaban tak terlalu tinggi.
- Lahan memiliki drainase yng baik.
- Mengadakan pergiliran tanaman, tak menanam jagung terus menerus di lahan yng percis
- Penggunaan fungisida serta ataupun Bioboost secara rutin
6. Busuk Batang
Gejala :
Tanaman jagung tampak layu ataupun kering seluruh daunnya. Biasanya gejala yang telah di sebutkan berlangsung pada stadia generatif, yakni seusai fase pembungaan.
Pangkal batang yng terinfeksi berganti warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk, menjadikan gampang rebah, pada bagian kulit luarnya tipis.
Pada pangkal batang terinfeksi yang telah di sebutkan ada yng memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan ataupun coklat.
Penyakit busuk batang jagung bisa penyebabnya yaitu oleh delapan spesies/cendawan semisal :
Colletotrichum graminearum
Diplodia maydis
Gibberella zeae
Fusarium moniliforme
Macrophomina phaseolina
Pythium apanidermatum
Cephalosporium maydis
Cephalosporium acremonium.
Penularan Cendawan phatogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi konidia pada permukaan tanaman inangnya.
Konidia bisa disebarkan oleh angin, air hujan maupun serangga.
Pada waktu tak ada tanaman, cendawan bisa bertahan pada sisa-sisa tanaman yng terinfeksi dalam fase hifa ataupun piknidia serta peritesia yng berisi spora.
Pada kondisi lingkungan yng sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkembangannya, spora akan keluar dari piknidia ataupun peritesia.
Spora pada permukaan tanaman jagung akan tumbuh serta menginfeksi melalui akar maupun pangkal batang.
Infeksi awal bisa melalui luka ataupun membentuk sejenis apresoria yng bisa atau mampu penetrasi ke jaringan tanaman.
Spora/konidia yng terbawa angin bisa menginfeksi ke tongkol, serta biji yng terinfeksi bila ditanam bisa memicu penyakit busuk batang.
Pengendalian :
- Pengendalian penyakit busuk batang jagung bisa di lakukan yang dengannya menanam varietas tahan
- Pergiliran tanaman
- Pemupukan berimbang,
- Menghindari pemberian N tinggi serta K rendah serta drainase yng baik.
- Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium) secara hayati bisa di lakukan yang dengannya cendawan antagonis yng pula terdapat serta ada di Bioboost.
Mudah-mudahan Memberikan manfaat..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/06/macam-macam-penyakit-tanaman-jagung_28.html.

Seputar Macam-macam Penyakit Tanaman Jagung | Jenis Penyakit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Macam-macam Penyakit Tanaman Jagung | Jenis Penyakit