Macam-macam Media Tanam Organik Dan Anorganik

- November 19, 2017

Macam-macam Media Tanam Organik Dan Anorganik

 
Agar bisa tanaman kita tetap tumbuh yang dengannya maksimal, maka media tanam Perlu betul-betul diperhatikan. Lantaran faktor terpenting bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh sebuah tanaman yakni media tanam yng mempunyai kualitas dan baik.
Maka dibawah ini ada macam-macam media tanam yng biasa dipergunakan para hobiis tanaman hias :
Macam-macam Media Tanam, media tanam Organik, media tanam Anorganik, pengertian media tanam, media tanam
Media Tanam Arang
Arang mampu berasal dari kayu ataupun batok kelapa. Media tanam ini Amat cocok dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman anggrek di daerah yang dengannya kelembapan tinggi.
Hal itu dikarenakan arang tidak lebih bisa atau mampu mengikat air dalam jumlah tidak sedikit. Keunikan dari media jenis arang merupakan sifatnya yng buffer (penyangga).
Yang dengannya demikian, andai berlangsung kekeliruan dalam pemberian unsur hara yng terkandung di dalam pupuk mampu segera dinetralisir dan diadaptasikan.
Selain itu, bahan media ini pula tak gampang lapuk menjadikan susah ditumbuhi jamur ataupun cendawan miskin akan unsurhara. Oleh karenanya, ke dalam media tanam ini butuh dsuplai unsure hara beruapa perangkat lunak pemupukan.
Sebelum dipakai menjadi media tanam, idealnya arang dipecah menajdi potongan-potongan kecil berlebi dahulu menjadikan membuat mudah dalam penempatan didalam pot. Ukuran pecahan arang ini Amat bergantung pada wadah yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam dan jenis tanaman yng akan ditanam.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengisi wadah yng mempunyai diameter 15 cm ataupun lebih, biasanya dipakai pecahan arang yng berukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, yang dengannya ketebalan 2-3 cm. bagi atau bisa juga dikatakan untuk wadah (pot) yng lebih kecil, ukuran pecahan arang pula Perlu ebih kecil.
Media Tanam Batang pakisBerdasarkan warna-nya, batang pakis dibedakkan menjadi 2, yakni batang pakis hitam dna batang pakis cokelat.
Dari kedua jensi yang telah di sebutkan, batang pkis hitam lebih umum dipakai menjadi media tanam. Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yng telah tua menjadikan lebih kering. Selain itu, batang pakis ini pun gampang dibentuk menajdi potongan kecil dan dikenal menjadi cacahan pakis.
Selain dalam bentuk cacahan, batang pakis pula tidak sedikit dijual menjadi media tanam siap pakai dalam bentuk lempengan persegi empat.
Biasanya, bentuk lempengan pakis dipakai menjadi media tanam anggrek. Kelemahan dari lempengan batang pakis ini merupakan Suka dihuni oleh semuta ataupun binatang-binatang kecil lain-lainnya.
Karakteristik yng menajdi unggulan media batang pakis dikarenakan sifat-sifat yng gampang mengikat air, mempunyai aerasi dan drainase yng baik, dan berstektur lunak menjadikan gampang ditembus oleh akar tanaman.
Media Tanam KomposKompos adalah meid tanam organic yng baha dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman ataupun limbah organic, semisal jerami,.
Sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos menjadi media tanam merupakan sifatnya yng bisa atau mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, ataupun biologis. Selian itu, kompos pula menjadi fasilitator dalam penyerapan unsure nitrogen (N) yng Amat dibutuhkan oleh tanaman.
Kandungan bahan organic yng tinggi dalam kompos Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki kondisi tanah. Didasari hal yang telah di sebutkan, dikenal 2 peranan kompos yaitu soil conditioner dan soil ameliorator.
Soil conditioner yakni peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutaam tanah kering. Sedangkan soil ameliator berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah.
Kompos yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai menjadi media tanam yakni yng sudah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai yang dengannya perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecoklatan), tak berbau, mempunyai kadar air yng rendah, dan memilik suhu ruang.
Media Tanam MosMoss yng dijadikan menjadi media tanam berasal dari akar paku-pakuan ataupun kadaka yng tidak sedikit dijumpai di hutan-hutan. Moss Suka dipakai menjadi media tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk masa penyemaian hingga yang dengannya masa pembungaan. Media ini memiliki tidak sedikit rongga menjadikan memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang yang dengannya leluasa.
Pendapat dari sifatnya, media moss bisa atau mampu mengikat air yang dengannya baik dan mempunyai system drainase dan aerasi yng lancar. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk hasil tanaman yng optimal, sebaiknya moss dikombinasikan yang dengannya media tanam organik lain-lainnya, semisal kulit kayu, tanah gambut,a atu daun-daunan kering.
Media Tanam Pupuk kandangPupuk organic yng berasal dari kotoran hewan disebut menjadi pupuk sangkar. Kandungan unsur haranya yng lengkap semisal natrium (N), fospor (P), dan kalium (K) membuat pupuk sangkar cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan menjadi media tanam.
Unsur-unsur yang telah di sebutkan penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk sangkar mempunyai kandungan mikroorganisme yng diyakini bisa atau mampu merombak bahan organic yng susah dicerna tanaman menjadi komponen yng lebih gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk diserap oleh tanaman.
Komposisi kandungan unsure hara pupuk sangkar Amat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain jensi hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yng dipakai, perlakuan, dan penyimpanan sebelum diaplikasikan menjadi media tanam.
Pupuk sangkar yng dipakai menjadi media tanam Perlu yng telah matang dan steril. Hal itu ditandai yang dengannya warna pupuk yng hitam pekat. Pemilihan pupuk sangkar yng telah matang bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah munculnya bakteri ataupun cendawan yng bisa merusak tanaman.
Media Tanam Sabut kelapa (coco peat)Sabut kelapa ataupun coco peat adalah bahan organic alternative yng bisa dipakai menjadi media tanam. Sabut kelapa bagi atau bisa juga dikatakan untuk media tanam sebaiknya berasal dari buah kelapa tua lantaran mempunyai serat yng kuat.
Penggunaan sabut kelapa menjadi media tanam sebaiknya di lakukan didaerah yng bercurah hujan rendah. Air hujan yng berlebihan bisa memicu media tanam ini gampang lapuk. Selain itu, tanaman pun menjadi cepat membusuk menjadikan mampu menjadi sumber penyakit.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi pembusukan, sabut kelapa butuh direndam berlebi dahlulu di dalam larutan fungisida. Andai dibandingkan yang dengannya media lain, pemberian fungisida pada media sabut kelapa Perlu lebih Suka di lakukan lantaran sifatnya yng lapuk menjadikan gampang ditumbuhi jamur.
Kelebihan sabut kelapa menjadi media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yng bisa atau mampu mengikat dna menyimpan air yang dengannya kuat, sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk daerah panas, dan memiliki kandungan unsure-unsur hara esensial, semisal kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).
Media Tanam Sekam padiSekam padi merupakan kulit biji padi (Oryza sativa) yng sudag digiling. Sekam padi yng biasa dipakai mampu beruap sekam bakar ataupun sekam mentah (tidka dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah mempunyai tingkat porositas yng percis.
Menjadi media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah menjadikan system aerasi dan drainase di media tanam menajdi lebih baik.
Penggunaan sekam bakar bagi atau bisa juga dikatakan untuk media tanam tidka butuh disterilisasi lagi lantaran mikroba pathogen sudah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar pula mempunyai kandungan karbon © yng tinggi menjadikan membuat media tanam ini menjadi gembur. Akan tetapi, sekam bakar cenderung gampang lapuk.
Sementara kelebihan sekam mentah menjadi media tanam yakni gampang mengikat air, tak gampang lapuk, adalah sumber kalium (K) yng dibutuhkan tanaman, dan tak gampang menggumpal ataupun memadat menjadikan akar tanaman bisa tumbuh yang dengannya sempurna. Akan tetapi, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsure hara.
Media Tanam HumusHumus merupakan segala jenis hasil pelapukan bahan organic oleh jasad mikro dan adalah sumber energy jasad mikro yang telah di sebutkan. Bahan-bahan organic yang telah di sebutkan mampu berupa jaringan asli tubuh tumbuhan ataupun binatang mati yng belum lapuk. Umumnya, humus berwarna gelap dan dijumpai lebih-lebih pada lapisan tanah (top soil).
Humus Amat membantu dalam proses penggemburan tanah dan mempunyai kemampuan daya tukar ion yng tinggi menjadikan mampu menyimpan unsure hara.oleh karenanya, bisa menunjang kesuburan tanah.
Akan tetapi, media tanam ini gampang ditumbuhi jamur, berlebi disaat berlangsung perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yng ekstrim. Humus pula mempunyai tingkat porousitas yng rendah menjadikan akar tanaman tidka bisa atau mampu menyerap air. Denagn demikian, sebaiknya penggunaan humus menjadi media tanam butuh ditambahkan media lain yng mempunyai porousitas tinggi, misalnya tanah dan pasir.
Media Tanam Anorganik
Media Tanam Gel Gel ataupun hidrogel adalh Kristal-kristal polimer yng Suka dipakai menjadi media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini Amat praktis dan efisien lantaran tak butuh repot-repot bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengganti yang dengannya yng baru, menyiram, ataupun memupuk.
Selain itu, media tanam ini pula mempunyai keanekaragaman warna menjadikan pemilihannya bisa disesuaikan yang dengannya selera dan warna tanaman. Oleh karenanya, hal yang telah di sebutkan akan menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yng diletakkan di ruang tamu ataupun ruang kerja.
Hampirs emua jenis tanaman hias indoor mampu ditaanm dalam media ini, misalnya philodendron dan anthurium. Akan tetapi, gel tak cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman hias berakar keras, semisal adenium ataupun tanaman hais bonsai.
Hal itu bukan dikarenakan ketidakmampuan gel dalam mamasok kebutuhan air, akan tetapi lebih dikarenakan pertumbuhan akar tanaman yng mengeras menjadikan bis amembuat vas pecah.
Sebagin besar nursery lebih memilih gel menjadi alternatif tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengangkutan tanaman dalam jarak jauh. Tujuannya supaya kelembapan tanaman tetap terjaga.
Keunggulan lain dari gel yakni tetap cantik walaupun bersanding yang dengannya media lain. Di Jepang, gel diguanakn menjadi komponen terrarium bersama yang dengannya pasir. Gel yng berwarna-warni bisa member kesan hidup pada taman miniature yang telah di sebutkan.
Media Tanam PasirPasir Suka dipakai menjadi media tanam alternative bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggantiakn fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai andai dipakai menjadi media bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman.
Sifatnya yng cepat kering akan membuat mudah proses pengangkatan bibit tanaman yng dianggap telah cukup umur bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipindahkan ke media lain.
Sementara bobot pasir yng cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir merupakan kemudahan dalam penggunaan dan bisa menaikan system aerasi dan drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan adalah jenis pasir yng Suka dipakai menjadi media tanam.
Oleh lantaran mempunyai pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi gampang basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir Amat kecil menjadikan gampang terkikis oleh air ataupun angin.
Yang dengannya demikian, emdia pasir lebih butuh pengairan dan pemupukan yng lebih intensif. Hal yang telah di sebutkan yng memicu pasir jarang dipakai menjadi media tanam secara tunggal.
Penggunaan pasir menjadi media tanam Suka dikombnasikan yang dengannya campuran bahan anorganik lain, semisal kerikil, batu-batuan, ataupun bahan organic yng disesuaikan yang dengannya jenis tanaman.
Pasir pantai ataupun seluruh pasir yng berasal dari daerah yng bersalinitas tinggi merupaakn jenis pasir yng harsu dihindari bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai menjadi media tanam, kendati pasir yang telah di sebutkan telah dicuci berlebi dahulu.kadar garam yng tinggi pada media tanam bisa memicu tanaman menjadi merana.
Selain itu, organ-organ tanaman, semisal akar dan daun, pula memperlihatkan gejala terbakar yng selanjutnay menghasilkan kematian jaringan (nekrosis).
Media Tanam Kerikil Dasarnya memang, penggunaan kerikil menjadi media tanam memanglah tak jauh berbeda denagn pasir. Cuma saja, kerikil mempunyai pori-pori makro lebih tidak sedikit daripada pasir. Kerikil Suka dipakai menjadi media bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya tanaman secara hidroponik.
Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsure hara dan udara dan pada prinsipnya tak menekan pertumbuahn akar. Akan tetapi, kerikil mempunyai kemampuan mengikat air yng relative rendah menjadikan gampang basah dan cepat kering andai penyiraman tak di lakukan secara rutin.
Seiring kemajuan teknologi, tatkala ini tidak sedikit dijumpai kerikil sintetis. Sifat kerikil sintetis cenderung menyerupai batu apung, yaitu mempunyai rongga-rongga udara menjadikan mempunyai bobot yng ringan.
Kelebihan kerikil sintetis dibandingkan yang dengannya kerikil biasa merupakan kemampuannya yng cukup baik dalam menyerap air.selain itu, system drainase yng diperoleh pula baik menjadikan tetap bisa mempertahankan kelembapan dan sirkulasiudara dalam media tanam.
Media Tanam Pecahan batubataPecahan batu bata pula bisa djadikan alternative menjadi media tanam. Semisal hal nya bahan anorganik lain-lainnya, media jenis ini pula berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melekatkan akar.
Sebaliknya , ukuran batu bata yng akan dipakai menjadi media tanam dibuat kecil, semisal kerikil , yang dengannya ukuran sekitar 2-3 cm. Makin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap air ataupun unsure hara akan makin baik.
Selain tu, ukuran yng makin kecil pula akan membuat sirkulasi udara dan kelmebapan disekitar akar tanaman berlangsung lebih baik.
Hal yng butuh diperhatikan dalam penggunaan media tanam ini merupakan kondisinya yng miskin hara. Selain itu, kebersihan dan kesterilan pecahan batu bata yng belum tentu terjamin. Oleh lantaran itu, penggunaan media ini butuh ditambahkan yang dengannya pupuk sangkar yng komposisi haranya disesuaikan yang dengannya kebutuhan tanaman.
Meskipun miskin unsure hara, media pecahan batu bata tidka gampang melapuk. Yang dengannya demikian, pecahan batu bata cocok dipakai menjadi media tanam di dasar pot lantaran mempunyai kemampan drainase dna aerasi yng baik. Tanaman yng Suka mempergunakan pecahan batu bata menjadi media dasar pot merupakan anggrek.
Media Tanam Spons (floralfoam)Para hobiis yng berkecimpung dalam budidaya tanaman hias telah Suka mempergunakan serta memanfaatkan spons menjadi media tanam anorganik.
Dilihat dari sifatnya, spons Amat ringan sehinga gampang dipindah-pindahkan dan ditempatkan di mana saja. Meskipun ringan, media jenis ini tak butuh pemberat lantaran seusai direndam ataupun disiram air akan menjadi berat denagn sendirinya menjadikan bisa menegakkan tanaman.
Kelebihan lain dari media tanam spons merupakan tingginya daya serap terhadap air dan unsure hara esensial yng umumnya diberikan dalam bentuk larutan.
Akan tetapi, penggunaannya tak tahan lama lantaran bahannya gampang hancur. Oleh karean itu, andai spons telah tak terlihat layak pakai 9mudah hancur disaat dipegang), sebaiknya segera diganti yang dengannya yng baru.
Didasari kelebihan dan kekurangannya yang telah di sebutkan, spons Suka dipakai menjadi media tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman hias bunga potong (cutting flower) yng penggunaannya cenderung cuma sementara waktu saja.
Media Tanam Tanah liatTanah liat adalah jenis tanah yng berstektur paling halus dan lengket ataupun berlumpur. Karakteristik dari tanah liat merupakan mempunyai pori-pori berukuran kecil (pori-pori mikro) yng lebih tidak sedikit dari pada pori-pori yng berukuran besar (pori-pori makro) menjadikan mempunyai kemampuan mengikat air yng cukup kuat.
Pori-pori mikro merupakan pori-pori halus yng berisi air kapiler ataupun udara. Sementara pori-pori makro merupakan pori-pori kasar yng berisi udara ataupun air gravitasi yng gampang hilang. Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran Amat sempit menjadikan memicu sirkulais ataupun udara menjadi lamban.
Dasarnya memang, tanah liat bersifat miskin unsure hara menjadikan butuh dikombinasikan yang dengannya bahan-bahan lain yng kaya akan unsure hara. Penggunaan tanah liat yng dikombinasikan yang dengannya bahan-bahan lain semisal pasir dan humus Amat cocok dijadikan menjadi media penyemaian, cangkok, dan bonsai.
Media Tanam Vermikulit Vermikulit merupakan media anorganik steril yng diperoleh dari pemanasan kepingan-kepingan mika dan memiliki kandungan potassium dan kalsium.
Didasari sifatnya, vermikulit meruapakn media tanam yng mempunyai kemampuan kepasitas tukar kation yng tinggi, lebih-lebih dalam keadaan padat dan pada tatkala basah. Vermikulit bisa menurunkan berat jensi dan menaikan daya absorpsi air menjadikan mampu yang dengannya gampang diserap oleh akar tanaman.
Berbeda denagn vermikulit ,perlit meruapakn produk mineral berbobot ringan dan mempunyai kapasitas tukar kation dan daya serap air yng rendah. Menjadi campuran media tanam, fugsi perlit percis denagn vermikulit, yaitu menurunkan berat jenis dan menaikan daya serap air.
Penggunaan vermikulit dan perlit menjadi media tanam sebaiknya dikombinasikan yang dengannya bahan organic bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengoptimalakn tanaman dalam menyerap unsure-unsur hara.
Media Tanam Gabus (Styrofoam)Styrofoam adalah bahan anorganik yng terbuat dari kopolimer styrene yng bisa dijadikan menjadi alternative media tanam.
Mulanya, Styrofoam cuma diguanakan menjadi media aklimatisasi (penyesuaian diri) bagi tanaman sebelum ditanam di lahan. Proses aklimatisasi yang telah di sebutkan cuma bersifat sementara. Styrofoam yng dipakai berbentuk kubus yang dengannya ukuran (1 x 1x 1x )cm.
Saat ini, beberapa nursery mempergunakan Styrofoam menjadi campuran media tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan porousitas media tanam. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan ini, Styrofoam yng dipakai dalam bentuk yng telah dihancurkan menjadikan menjadi bola-bola kecil, berukuran sebesar biji kedelai. Penambahan Styrofoam ke dalam media tanam membuatnya menjadi riangan. Akan tetapi, media tanam Suka dijadikan sarang oleh semut.
Kalau tulisan atau artikel ini berguna bagi Kamu, tolong share keteman kamu melalui Facebook, google plus, ataupun twitter yang dengannya tips mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terimakasih atas partisipasinya.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.bestbudidayatanaman.com/2015/01/macam-macam-media-tanam-organik-dan-anorganik.html.

Seputar Macam-macam Media Tanam Organik Dan Anorganik

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Macam-macam Media Tanam Organik Dan Anorganik