Sorghum Economy

- November 04, 2017

Sorghum Economy

 
Published on Saturday, 24 September 2016 07:18
Oleh : Muhaimin Iqbal
Dalam goresan pena saya sebelumnya perihal Politik Pangan, saya menggambarkan betapa selama 70 tahun merdeka urusan pangan kita bukan digerakkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan rakyat pada biasanya – baik dari sisi ekonomi ataupun dari sisi kebugaran atau kesehatan. Kemudian bagaimana seharusnya urusan pangan ini dikelola ? Minimal Perlu mempertimbangkan dua hal yakni dari sisi ekonomi merupakan keterjangkauannya bagi rakyat kebanykan, serta dari sisi kebugaran atau kesehatan merupakan dampaknya dalam jangka panjang.
Yng paling gampang merupakan tentu mengurutkan mengikuti petunjukNya semisal di surat ‘Abasa ayat 24-32, disaat kita diperintahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperhatikan makanan kita. Bagaimana kalau ayat-ayat ini kita kaitkan yang dengannya pertimbangan ekonomi ataupun keterjangakuan serta pertimbangan kebugaran atau kesehatan yang telah di sebutkan di atas ?
Pertama merupakan perihal biji-bijian (QS 80:27), fokusnya merupakan pada jumlah – dia tidak lebih lebih seharusnya cuma 1/8 dari makanan kita – lantaran ada 8 jenis makanan yng dirangkai di ayat-ayat ini, yakni 1) biji-bijian, 2) anggur, 3) tanaman bernutrisi tinggi, 4) zaitun, 5) kurma, 6) rempah, 7) buah serta 8) sumber hewani.
Sesudah menurunkan sumber carbo kita cuma menjadi 1/8 dari makanan kita, maka kita mampu pertajam lebih jauh – biji-bijian apa yng mampu kita tanam di sekitar kita. Kita tentu mampu menanam beras – namun lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sawah ini dibatasi. Kita mampu menanam gandum – cuma selama ini kita dibuat ‘salah sangka’ saja menjadikan mengira gandum tak mampu ditanam di negeri ini.
Ada unsur biji-bijian yng berharga tinggi serta terbukti telah secara luas tumbuh baik di negeri ini yakni sorghum. Sorghum ini mempunyai glycemix index yng rendah, menjadikan tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengerem laju pertumbuhan penyakit diabetes yng kini telah menjangkau 6.5 % dari penduduk Indonesia serta akan menjadi 12 % di tahun 2030 bila kita tak mencoba mengeremnya.
Kelompok makanan kita terbanyak yng seharusnya menjadi perhatian merupakan meliputi buah, sayur serta rempah – mewakili 6/8 dari jenis makanan kita. Dari kelompok ini dia keterjangkuan makanan ini mampu dicapai, lantaran beraneka buah, sayuran serta rempah mampu tumbuh yang dengannya Amat baiknya di sekitar kita.
Tak ada satu jenis tanaman-pun yng disebut di rangkaian ayat-ayat yang telah di sebutkan yng belum sukses kita tanam di negeri ini – seluruh telah ditanam serta hidup. Tinggal satu yng belum terbukti berbuah yakni zaitun, namun memanglah di A-Qur’an yng disebut keberkahannya merupakan pohon zaitun. Serta ini pula telah terbukti , yakni melalui daunnya yng kini laris manis diburu orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk banyak sekali jenis obat.
Yng yang terakhir merupakan makanan-makanan yng bersumber dari ternak semisal daging serta susu, ini porsinya tidak lebih lebih pula cuma 1/8 dari komposisi makanan kita.
Ternak secara umum idealnya diberi makanan dari rerumputan ataupun digembala – lantaran ini dia yng paling tidak sedikit diisyaratkan di Al-Qur’an salah satunya di rangkian ayat yang telah di sebutkan di atas (QS 80:31).
Akan tetapi pula dimungkinkan kita menanam secara khusus tanaman semusim yng utamanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak serta lantas bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita-kita. Diantaranya merupakan tanaman jagung, serta lantas saya pula menjumpai tanaman yng Amat fit bagi atau bisa juga dikatakan untuk ini yakni sorghum yang telah di sebutkan di atas.
Sorghum mampu menghasilkan biomassa yng Amat tidak sedikit, menjadikan dia cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan makan ternak kita. Selain itu biji sorghum pula mempunyai nilai protein tinggi menjadikan di sejumlah negara Afrika serta Asia Sedang menjadi satu dari sekian banyaknya bahan pangan utama. Maka sorghum ini mampu menjadi satu ecosystem tersendiri, biomassanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ternak, kotoran ternaknya dikembalikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam sorghum, daging ternak serta biji sorghumnya - plus tentu perbanyak buah, sayur serta rempah - akan menjadi pasangan yng komplit serta ideal di meja makan kita !
Maka ini dia solusi yng saya tawarkan – bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjawab kritik terhadap goresan pena saya sebelumnya perihal Politik Pangan yng oleh teman-teman saya dianggap OMDO atau juga omong doang. Bahwasanya jawaban dari Al-Qur’an itu bener-bener ada serta bener-bener mampu di lakukan di bumi kita ini, bagi atau bisa juga dikatakan untuk meluruskan seni manajemen pangan bagi bangsa ini. InsyaAllah.

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2017/01/sorghum-economy.html.

Seputar Sorghum Economy

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Sorghum Economy