Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika
Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika | Referensi terbaru di 2017 via web PERTANIAN. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - PERTANIAN. Artikel ini di beri judul Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika. Konten ini untuk anda pembaca setia https://petani33.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar PERTANIAN dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan PERTANIAN di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika di bawah ini dari situs web PERTANIAN.
*Hama dan Pengendaliannya pada Tanaman Kedelai Mallika
Hama adalah hewan yng mempunyai potensi merugikan bagi tanaman lebih tinggi daripada potensi menguntungkannya.
Hama hadir secara alamiah pada suatu ekosistem pertanian yng memanglah sengaja dibentuk oleh kita-kita.
Keberadaan hama tak mampu dihilangkan pada suatu pertanaman.
Yng mampu di lakukan hanyalah mengendalikan hama supaya populasinya tak hingga merugikan secara ekonomi.
Dalam budiaya kedelai hitam, hama pula adalah penyebab kerugian yng utama.
Kerugian yng ditimbulkan hama mampu bersifat kualitatif dan pula bersifat kuantitatif.
Berikut merupakan beberapa hama yng berada di pertanaman Kedelai Mallika beserta pengendaliannya :
1. Lalat Bibit (Agromyza phaeseoli)
*Gejala :
Adanya alur pada daun lembaga disaat tanaman berumur sepekan.
Tanaman umur dua pekan menunjukan kelayuan lantas mati.
*Pengendalian :
Penggunaan mula jerami sesudah tanam dan di lakukan penanaman serentak yang dengannya selisih waktu,10 hari.
Pemberian pestisida pada benih sebelum ditanam, penyemprotan yang dengannya insektisida selektif disertai pertimbangan tingkat serangan.
2. Lalat Pucuk (Melanoagromyz dolichostigma)
*Gejala :
Ada bintik putih pada permukaan bawah daun, helai daun layu seluruhnya pada satu tangkai.
*Pengendalian :
Penggunaan mula jerami sesudah tanam dan di lakukan penanaman serentak yang dengannya selisih waktu,10 hari.
Pemberian pestisida pada benih sebelum ditanam, penyemprotan yang dengannya insektisida selektif
3. Ulat Penggulung Daun (Lamprosema indicata)
*Gejala :
Daun-daun menggulung dan ada ulat berwarna hijau mengkilat pada gulungan.
*Pengendalian :
Tanam serentak dan di lakukan pergiliran tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutus mata rantai penyebaran ulat.
Pengendalian mekanis yang dengannya mempergunakan tangan di lakukan disaat populasi ulat masih sediki.
Disaat populasi bertambah, dipakai insektisida selektif.
4. Ulat Jengkal (Plucia chaalcits)
*Gejala :
Ulat makan daun dari bagian tepi.
Serangan hebat memicu daun habis dan cuma menyisakan tulang daun saja.
Biasanya, serangan ulat jengkal berlangsung pada tatkala fase pengisian polong.
*Pengendalian :
Tanam serentak dan di lakukan pergiliran tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutus mata rantai penyebaran ulat.
Pengendalian mekanis yang dengannya mempergunakan tangan di lakukan disaat populasi ulat masih tidak banyak.
Disaat populasi bertambah, dipakai insektisida selektif dan di lakukan secara serentak.
5. Ulat Penggerek Polong (Helicoverpa armigera)
*Gejala :
Serangan larva muda akan pindah ke polong dan memakan polong kulit polong menjadi berlubang tak beraturan.
*Pengendalian :
Tanam serentak dan di lakukan pergiliran tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutus mata rantai penyebaran ulat.
Pada populasi tinggi dianjurkan mempergunakan insektisida selektif secara serentak.
6. Ulat Jengkal (Spodoptera litura)
*Gejala :
Daun yng dimakan terlihat transparan, cuma tinggal tulang daun dan epidermis bagian atas saja.
Ulat pula akan memakan bunga dan polong muda akan tetapi tak pernah memakan tulang daun muda.
*Pengendalian :
Tanam serentak dan di lakukan pergiliran tanam bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutus mata rantai penyebaran ulat.
Pengendalian mekanis yang dengannya mempergunakan tangan di lakukan disaat populasi ulat masih sediki.
Disaat populasi bertambah, dipakai insektisida selektif.
Pengendalian biologi yang dengannya mempergunakan ulat sakit yng digerus lantas cairannya disemprotkan yang dengannya air.
7. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
*Gejala :
Serangga muda dan dewasa menghisap cairan daun.
Kutu kebul menghasilkan ekstrak yng potensial bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan jamur jelaga berwarna hitam menjadikan mengganggu fotosintesis.
Kutu kebul pula adalah inang bagi Cowpea Chlorotic Mottle Virus (CCMV).
*Pengendalian :
Penanaman serentak yang dengannya selisih 10 hari.
Penyemprotan yang dengannya insektisida selektif secara serentak.
Mudah-mudahan Berguna..
Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/06/hama-dan-pengendaliannya-pada-tanaman.html.
Seputar Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika
Terima kasih telah membaca Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika. Semoga pos dari situs web PERTANIAN berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
PERTANIAN. Silakan berbagi ulasan Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari PERTANIAN melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog PERTANIAN untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web PERTANIAN di bawah. Demikan dan sekian tentang Hama Dan Pengendaliannya Pada Tanaman Kedelai Mallika. Dan Assalamualaikum pembaca PERTANIAN.