Cara Mengendalikan Hama Pada Temnakau | Tanaman Tembakau

- Oktober 10, 2017

Cara Mengendalikan Hama Pada Temnakau | Tanaman Tembakau

 
CARA MENGENDALIKAN HAMA PADA TANAMAN TEMBAKAU
1. Thrips (Thrips parvispinus)
Thrips menyerang daun-daun muda, yang dengannya tatacara menggaruk serta mengisap cairan daun.
Gejala serangan ditandai yang dengannya bagian bawah daun yng terserang berwarna keperakan, selanjutnya berganti menjadi kecoklatan.
Daun tampak keriput, mengeriting serta melengkung ke atas.
Pengendalian Thrips pada tanaman yng di lakukan yang dengannya system pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan menjadi berikut:
1. Pemasangan Perangkap Lekat (warna biru, putih ataupun kuning).
2. Pemanfaatan Musuh Alami.
Musuh alami potensial yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan thrips merupakan predator kumbang macan Menochilus sexmaculatus (1 ekor/tanaman) serta jamur patogen Verticillium lecanii (konsentrasi 3 x 108 spora/ml).
Pelepasan kumbang predator serta penyemprotan jamur patogen V. lecanii di lakukan mulai tanaman tembakau berumur satu minggu seusai tanam.
Penyemprotan jamur patogen V. lecanii di lakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00.
Di luar negeri, musuh alami Thrips telah diperdagangkan semisal kepik Orius sp., tungau predator Amblyseius sp. serta jamur patogen V. lecanii.
3. Penyemprotan Insektisida.
Penyemprotan insektisida bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan Thrips pada tanaman adalah upaya yang terakhir.
Insektisida yng dianjurkan merupakan insektisida yng selektif yakni yng berbahan aktif Spinosad.
Penggunaan insektisida di lakukan andai populasi hama yang telah di sebutkan sudah mencapai ambang pengendalian.
Nilai ambang pengendalian Thrips pada tanaman paprika merupakan :
- Fase vegetatif (0–5 minggu seusai tanam) merupakan 2,7 ekor thrips/daun atas.
- Fase berbunga (6–11 minggu seusai tanam) merupakan 0,3 ekor thrips/daun pucuk serta 0,8 ekor thrips/bunga.
- Fase berbuah (> 11 minggu seusai tanam) merupakan 0,3 ekor thrips/daun atas
2. Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Ulat muda makan daun yang dengannya menyisakan epidermis, menjadikan daun menjadi transparan.
Ulat tua memakan seluruh bagian daun serta yng ditinggalkan cuma tulang daunnya saja.
Ulat memiliki warna yng bervariasi, akan tetapi ada tanda utama, yakni adanya garis menyerupai kalung berwarna hitam yng melingkar pada ruas ketiga.
Kepompongnya berwarna coklat tua serta terdapat dipermukaan tanah.
Pengendalian Ulat Grayak:
1. Pengumpulan kelompok telur serta larva. Kelompok telur serta larva S. litura yng terdapat pada tanaman dikumpulkan lantas dimusnahkan.
2. Pemasangan Feromonoid Seks ataupun Perangkap Lampu.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menekan populasi awal S. litura dipasang perangkap feromonoid seks ataupun perangkap lampu mulai tatkala tanam.
Tujuannya merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menangkap imago ataupun ngengat S. litura.
3. Pemanfaatan Musuh Alami.
Musuh alami yng potensial mengendalikan ulat grayak merupakan virus patogen SlNPV (Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus).
Penyemprotan virus patogen ini di lakukan mulai umur tanaman 1 minggu seusai tanam yang dengannya interval 1 minggu.
4. Penggunaan Insektisida.
Andai serangan ulat grayak telah mencapai ambang pengendalian, yakni 5% kerusakan daun baru boleh dipakai insektisida.
Insektisida yng dianjurkan merupakan insektisida selektif semisal Spinosad.
3. Kutu Daun persik (Myzus persicae)
Kutu daun persik Suka juga disebut menjadi kutu daun tembakau.
Nimfa serta serangga dewasa menyerang daun-daun muda, yang dengannya tatacara menusuk serta mengisap cairan daun.
Gejala serangan ditandai yang dengannya perubahan tekstur daun menjadi keriput, terpuntir, berwarna kekuningan, pertumbuhan tanaman kerdil, daun menjadi layu serta akhirnya mati.
Di samping itu, kutu daun adalah vektor penyakit virus PLRV serta PVY.
Tubuhnya berwarna kuning kehijauan yang dengannya panjang tubuh berkisar antara 0,8–1,2 mm.
Pengendalian kutu daun persik pada tanaman tembakau yng di lakukan yang dengannya system PHT merupakan menjadi berikut :
1. Pemanfaatan Musuh Alami.
Di alam, kutu daun persik memiliki musuh alami yng potensial yakni parasitoid Aphidius sp., kumbang macan M. sexmaculatus serta larva lalat Syrphidae.
Pelepasan kumbang macan M. sexmaculatus di lakukan sejak tanaman tembakau berumur 1 minggu seusai tanam serta diulang setiap minggu.
2. Penggunaan Insektisida.
Andai populasi kutu daun persik sudah mencapai ambang pengendalian, yakni 7 ekor/10 daun, maka pertanaman disemprot yang dengannya insektisida Fipronil (Regent 50 EC).
Mudah-mudahan Memberikan manfaat..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/05/cara-mengendalikan-hama-pada-tanaman.html.

Seputar Cara Mengendalikan Hama Pada Temnakau | Tanaman Tembakau

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Mengendalikan Hama Pada Temnakau | Tanaman Tembakau