Hama Dan Penyakit Pada Strawberry | Berkebun Strawberry

- September 17, 2017

Hama Dan Penyakit Pada Strawberry | Berkebun Strawberry

 
Hama dan Penyakit Strawberry
A. HAMA
1. Ulat Grayak Spodoptera litura
Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan serangga yng paling tidak sedikit didapati dan merusak pada tanaman strawberry.
Ulat ini memakan daun secara berkelompok (gregarious) dan bersifat polyfag, dimana ulat tak cuma didapati memakan daun strawberry namun pula tanaman lain-lainnya semisal tanaman pangan, sayuran ataupun buah-buahan.
Warna dan perilaku ulat instar yang terakhir mirip ulat tanah Agrothis ipsilon, akan tetapi terdapat perbedaan yng cukup mencolok, yakni pada ulat grayak terdapat ciri bulan sabit berwarna hijau gelap yang dengannya garis punggung gelap memanjang.
Pada umur 2 minggu, panjang ulat sekitar 5 cm.
Ulat berkepompong di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon), berwarna coklat kemerahan yang dengannya panjang sekitar 1,60 cm.
Siklus hidup berkisar antara 30-60 hari (lama stadium telur 2-4 hari).
Stadium larva terdiri atas 5 instar yng berlangsung selama 20-46 hari.
Lama stadium pupa 8-11 hari.
Seekor ngengat betina bisa meletakkan 2.000-3.000 telur.
Larva yng masih muda menyerang daun yang dengannya mengabaikan atau meninggalkan lapisan epidermis daun menjadikan daun nampak transparan.
Larva bersembunyi pada bagian bawah daun pada siang hari dan menyerang pada malam hari ataupun pada intensitas cahaya matahari yng rendah.
Pada serangan berat, tanaman menjadi gundul lantaran daun habis dimakan.
Ulat grayak tidak sedikit didapati pada musim kemarau dan serangannya menjadi berat pada musim ini.
2.Slug
Slug ataupun bekicot tanpa cangkang adalah pemakan buah.
Slug Suka menyerang pada malam dan pagi hari, lantas bersembunyi pada siang hari.
Slug memakan buah yang dengannya tips menggigit dan melubangi buah dan mengabaikan atau meninggalkan lendir yng membuat buah menjadi busuk.
Serangan meningkat pada tatkala lembab lebih-lebih tatkala musim hujan, dan pada serangan berat buah di kebun habis dimakan.
Slug merupakan nama umum (common name) bagi atau bisa juga dikatakan untuk hewan gastropoda yng tak mempunyai cangkang maupun mempunyai cangkang internal yng Amat kecil.
Di daerah malang, slug disebut yang dengannya klelet.
Tubuh slug lembut dan berlendir menjadikan rentan terhadap kondisi yng kering.
Tatkala musim kering/kemarau, slug akan mundur dan bersembunyi di tempat yng lebih lembab dan populasinya akan meningkat pada tatkala musim penghujan.
Slug mempunyai 2 pasang antena ataupun tentakel.
Antena yng lebih panjang peka terhadap rangsangan cahaya sedangkan yng lebih pendek adalah indra penciuman.
3. White Weevil
Kumbang ini Suka didapati memakan daun tanaman Strawberry dan memicu daun menjadi berlubang.
Kumbang berwarna putih yang dengannya ukuran 5-7cm, dan mempunyai sepasang antena yng panjangnya melebihi ukuran tubuhnya.
Kumbang ini gampang didapati tatkala pagi hari dan akan bersembunyi pada siang hari.
4. Siput/Bekicot
Siput adalah hewan inveterbrata yng tergolong ke dalam kelas Gastropoda dan mempunyai cangkang yng keras dan besar.
Siput mempunyai dua pasang antena/tentakel yng fungsinya berbeda-beda yakni menjadi indra penciuman dan indra yng peka terhadap rangsangan cahaya.
Siput bergerak perlahan mempergunakan perutnya dan yang dengannya bantuan lendir yng diperoleh.
Siput di kebun Strawberry tak memicu kerusakan yng cukup berat lantaran populasi siput tak besar.
Akan tetapi kerusakan yng bisa ditimbulkan mampu saja besar lantaran siput memakan buah strawberry sampai-sampai habis.
Berbeda yang dengannya slug yng memicu bekas gigitan berupa lubang-lubang pada buah strawberry, siput menghasilkan hilangnya sebahagian buah ataupun seluruh bagian buah.
5. Aphid
Kutu hitam adalah satu dari sekian banyaknya hama yng menyerang daun muda dan pucuk tanaman, lebih-lebih pada tanaman musim kemarau.
Serangga ini bersifat polifag, menyerang yang dengannya tips menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun yang dengannya mempergunakan stiletnya.
Kelompok Aphids umumnya berkoloni di bawah permukaan daun ataupun sela-sela daun, hama ini mengekskresikan embun madu.
Aphid tidak sedikit menyerang tunas muda tanaman jeruk.
Akibatnya merupakan daun menjadi mengkerut (helaian daun tak halus, namun melengkung ke bawah ke tempat yng terserang aphis).
Hama ini bisa menularkan virus.
Didasari pengamatan serangan hama ini pada tanaman jeruk telah cukup tinggi dan kebun strawberry yng terdapat atau terletak di samping kebun jeruk yng terserang aphid rentan bagi atau bisa juga dikatakan untuk terserang hama sejenis.
Andaikan dari suatu tempat terdapat sumber inokulum virus, maka Amat gampang bagi virus yang telah di sebutkan beralih ke tanaman lain yng lebih sehat.
Tanaman yng diserang oleh kutu daun, daunnya akan mengeriting lantaran cairan dalam daun dihisap oleh hama ini.
Pada serangan hebat akan memicu pertumbuhan tanaman mengerdil.
Hama ini pula adalah vektor penyakit virus.
Hama bisa mengeluarkan kotoran “embun madu’, menjadikan kadang pada tanaman yng terdapat tidak sedikit kutu ini akan ditemui semut-semut yng akan mempergunakan serta memanfaatkan kotorannya.
Embun madu yng bisa menjadi media tumbuhnya jamur jelaga yng bisa menutupi daun dalam proses fotosintesa.
Beberapa spesies kutu tanaman yng dikenal menyerang tanaman strawberry merupakan :
Chaetosiphon fragaefolii
Aphis forbesii
Acyrthosiphon rogersii
Beberapa kutu yng bersifat polyfagus pula terkadang didapati pada tanaman strawberry semisal :
Aphis gossypii
Aulacorthum solani
Myzus ascalonicus
Macrosiphum euphorbiae
Rhodobium porosum
6. Penggerek Buah
Serangga ini didapati pada beberapa buah strawberry yng telah membusuk.
Beberapa kumbang dewasa didapati di dalam buah.
Berukuran 1-3 mm dan berwarna orange yang dengannya bercak hitam pada punggungnya.
Kumbang tergolong ke dalam Coleoptera lantaran terlihat mempunyai elutra walaupun berukuran kecil.
Meningkatnya populasi bisa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yng kotor dan tidak sedikit sisa-sisa tanaman.
7. Uret
Uret merupakan satu dari sekian banyaknya hama yng mengganggu di pertanaman strawberry.
Hama ini didapati pada musim penghujan, menjadikan pada tatkala pengamatan bulan Juli-Agustus uret tak didapati.
Serangan uret terhadap tanaman strawberry menghasilkan system perakaran rusak lantaran tergoda uret.
Menjadikan pertumbuhan tanaman terhambat malah pada serangan yng parah tanaman strawberry bisa mengalami kematian ditandai yang dengannya layunya tanaman.
Uret pada permulaannya cuma memakan humus dan kotoran lain-lainnya.
Akan tetapi, seusai tidak banyak besar, uret memakan akar-akar tanaman yng masih hidup, malah kadang memakan kulit batang yng berada dalam tanah menjadikan mampu memicu kematian tanaman.
B. PENYAKIT
1. Bercak Merah
Penyakit ini ditandai yang dengannya terdapatnya bercak-bercak kecil-bulat berwarna merah keunguan pada daun tanaman strawberry.
Penyakit ini jarang didapati pada pertanaman strawberry yang dengannya tingkat kerusakan Amat rendah.
Dari daun yng bergejala diisolasi dan dibiakkan di dalam Petridis, lantas diamati di bawah mikroskop.
Dari pengamatan yang telah di sebutkan diamati konidia menyerupai Pestalotia sp.
2. Tip Burn
Gejala Tip Burn terlihat pada ujung daun tanaman strawberry yng nampak tebakar.
Daun yng menunjukan gejala menjadi tak segar dan pertumbuhan menjadi terhambat.
Gejala nampak pada daun baru, menyebar dari pusat tumbuh.
Sebanyk ±10% tanaman menunjukan gejala tip burn.
Tip burn merupakan indikasi kekurangan kalsium yng menghasilkan sel-sel daun gampang pecah dan menghasilkan nekrosis.
Kalsium dibawa akar ke seluruh tanaman melalui proses evapotransprasi, menjadikan proses ini jg memberi pengaruh sebaran kalsium.
Pada cuaca cerah, proses evapotranspirasi bisa berlangsung yang dengannya baik, namun pada tatkala cuaca lembab, proses ini akan terhambat menjadikan sebaran kalsium tak merata pada tanaman.
Menjadikan kondisi tanah yng lembab akan Amat memberi pengaruh kecukupan kalsium pada tanaman, walaupun pemberian kalsium pada tanah telah cukup.
Literatur ilmiah mengujarkan bahwasanya dalam strawberry, daun yng memiliki kandungan kalsium tidak lebih dari 0,9%, secara signifikan menunjukan gejala ujung terbakar (tip burn).
Walaupun begitu, kelebihan kalsium sebanyk 1,5% dari jaringan akan menghasilkan daun menjadi kering.
3. Hawar Daun
Gejala hawar dimulai dari tepi daun menuju ke sedang dan daun akan menjadi hijau kusam.
Gejala makin berat ditunjukkan yang dengannya daun yng menjadi layu dan mengering.
Serangan yng parah memicu seluruh tanaman tumbuh meranggas dan mati.
Pada cuaca panas, tanaman akan menjadi cepat layu dan mati.
Gejala ini tidak sedikit terlihat pada bibit yng baru dipindah semai.
Ada dugaan penyebab penyakit merupakan patogen tanah dan didasari beberapa litelatur penyebab penyakit ini merupakan Phytophthora sp.
4. Leaf Blight
Gejala berupa bintik-bintik berwarna ungu yng berkembang menjadi coklat lantas disekitar bintik meluas daerah yng berwarna kekuningan sampai-sampai keunguan.
Daun yng tua menjadi suram dan tumbuh merana lantas mati (gugur).
Penyakit in cukup tidak sedikit didapati pada pertanaman strawberry yng tak terawat yang dengannya kondisi yng lembab.
5. Virus
Beberapa tanaman strawberry menunjukan gejala yng menyerupai gejala serangan virus, yakni daun menjadi kriting dan warna-nya tak merata semisal mengalami mozaik.
Pertumbuhan tanaman lantas akan Amat berbeda dari tanaman sehat, tanaman terserang virus tumbuh kerdil dan tak membentuk buah.
6. Antraknosa
Antraknosa bisa menyerang daun, batang, stolon dan paling Suka terlihat menyerang buah.
Buah bisa terserang sejak di lapangan yng lantas berkembang seusai panen di tempat penyimpanan, menghasilkan masa panen buah menjadi singkat dan bisa menginfeksi buah lain-lainnya di tempat penyimpanan.
Gejala pada batang ataupun stolon berupa busuk oval, yng pada tengahnya terdapat bintik-bintik kehitaman.
Akibatnya daun menjadi kekuningan dan tanaman layu.
Pada buah akan terlihat busuk lunak melingkar yng memusat ditengah terdapat bintik-bintik putih.
Didasari litelatur yng ada, patogen penyebab patek merupakan Colletrotrichum sp.
8. Gray Mold
Didasari literatur, Gray Mold penyebabnya yaitu oleh jamur Botrytis cinerea.Buah muda rentan terhadap infeksi namun gejala akan terlihat tatkala telah tua, buah yng berada di dalam bunga akan menjadi coklat kering.
Buah muda yng terinfeksi menjadi busuk coklat, warna coklat menyebar lantas buah menjadi kering dan permukaannya ditutupi bubuk keabu-abuan semisal berdebu.
Penyakit ini berkembang Amat pesat pada tempat penyimpanan, seusai buah dipanen, dan menyebar ke buah lain yng sehat.
Pada kondisi yng mendukung pertumbuhan jamur, buah bisa membusuk dalam waktung 48 jam seusai dipanen.
Pengendalian OPT Mempergunakan Agen Hayati
Pengendalian OPT di pertanaman strawberry masih mempergunakan system semi-organik, yakni mulai memaksimalkan penggunaan pestisida alami ataupun pun musuh alami bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggantikan pestisida kimia, akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk beberapa kasus serangan OPT masih mempergunakan beberapa pestisida kimia yng belum mampu digantikan pestisida alami.
Pestisida alami semisal Pestona bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan hama ulat dan uret, soda kue dan Ridomil bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan OPT jamur.
Satu dari sekian banyaknya Agen Hayati yng bisa mencegah pertumbuhan dan perkembangan jamur merupakan K-Bioboost.
Mudah-mudahan Berguna..

Sumber rujukan dan gambar : http://k-bioboost.blogspot.com/2016/06/hama-dan-penyakit-strawberry.html.

Seputar Hama Dan Penyakit Pada Strawberry | Berkebun Strawberry

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Hama Dan Penyakit Pada Strawberry | Berkebun Strawberry